Nanga Ansar, Belitang, Sekadau
DemografiPerkiraan jumlah penduduk desa ini tahun 2020 berjumlah 2.319 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 1.227 jiwa dan perempuan sebanyak 1.092 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 3 dusun dan 17 Rukun Tetangga (RT).[2] Penduduk asli Kalimantan Barat ialah suku Dayak dan Melayu demikian juga halnya di Kabupaten Sekadau secara umum dan kecamatan Belitang secara khusus, mayoritas penduduk merupakan suku Dayak Senganan (Muslim) dan juga Dayak Mualang. Ada juga suku pendatang lainnya seperti Jawa, dan sebagian kecil suku Bugis, Madura, Tionghoa, Batak, dan lainnya.[3] Sementara itu di Sekadau, terdapat 15 sub suku Dayak, yaitu Benawas, Jawant, Kancing, Ketungau, Ketungau Banyur, Kerabat, Kerabat Ulu Sekado, Maam'p Mualang, Mentrab Kabut, Ntukan, Sawe, Seberuang, dan Taman.[4] Kemudian Dayak Senganan, yang merupakan suku Dayak yang beragama Islam, atau orang luar mengenalnya sebagai Melayu Sekadau.[3] Sementara itu, bahasa yang digunakan di kawasan ini selain bahasa Indonesia, penduduk lokal memakai bahasa Dayak.[4] Dalam bidang keagamaan, Badan Pusat Statistik kabupaten Sekadau 2020 mencatat tentang jumlah pemeluk agama warga di desa ini. Persentasi pemeluk agama di desa ini yakni Kristen 75,92% (Katolik 40,11% dan Protestan 35,81%), dan pemeluk agama Islam berjumlah 24,08%.[2] EkonomiKomoditi unggulan Kabupaten Sekadau yaitu sektor perkebunan, pertanian dan jasa. Dalam sektor perkebunan, komoditi unggulannya yakni perkebunan kelapa sawit, kakao, karet, kopi, kelapa, dan lada. Sementara itu untuk sektor pertanian, komoditi yang diunggulkan berupa tanaman jagung, ubi jalar, dan ubi kayu. Dan untuk sektor jasa, pariwisata yaitu wisata alam, yang menjadi unggulan di Sekadau.[3] PekerjaanData usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis pekerjaan. Data tahun 2020 mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai petani, ada juga sebahagian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), guru, pensiunan, Tentara / Polisi, buruh, pedagang, dan pekerjaan lainnya.[2] Referensi
|