Kolonisasi Guiana oleh Belanda
Bangsa Belanda mulai mengkolonisasi Guiana, wilayah pesisir di antara sungai Orinoco dan Amazon di Amerika Selatan, pada akhir abad ke-16. Bangsa Belanda awalnya mengklaim seluruh Guiana (juga disebut De wilde kust, "Pantai Liar") tetapi—setelah berupaya menjualnya terlebih dahulu kepada Bavaria dan kemudian Hanau dan kehilangan bagian oleh Portugal, Inggris, dan Prancis—bagian yang sebenarnya dihuni dan dikontrol oleh Belanda menjadi dikenal sebagai Guiana Belanda (Belanda: Nederlands-Guiana). Koloni Essequibo dan Demerara dikontrol oleh Perusahaan Hindia Barat Belanda, sedangkan Barbice dan Surinam masing-masing dikontrol oleh Masyarakat Berbice dan Masyarakat Suriname. Cayenne juga berada di bawah kontrol Belanda dalam waktu singkat. Setelah Peperangan Napoleon pada 1814, Inggris memperoleh kontrol atas tiga koloni (Demerara, Berbice, dan Essequibo) di sebelah barat Sungai Courantyne, yang menjadi Guiana Inggris dan kemudian Guyana modern. Koloni lainnya, Suriname (juga disebut "Guiana Belanda"), masih di bawah kontrol Belanda hingga merdeka pada 1975. Catatan
Rujukan
Pranala luar |