Kimia supramolekul
Kimia supramolekul merujuk pada bidang kimia yang memusatkan perhatian pada ikatan nonkovalen antar molekul. Sintesis organik tradisional menyangkut pembentukan dan pemutusan ikatan kovalen untuk membentuk molekul yang diinginkan. Sebaliknya, kimia supramolekul menggunakan ikatan nonkovalen yang jauh lebih lemah dan reversibel, seperti ikatan hidrogen, koordinasi logam, gaya hidrofob, gaya van der Waals, interaksi pi-pi, dan/atau efek elektrostatik untuk menggabungkan molekul-molekul menjadi kompleks multimolekul. Konsep-konsep penting yang telah ditunjukkan oleh kimia supramolekul mencakup kimia host-guest, self-assembly, dan molecular recognition. Pentingnya kimia supramolekul telah diakui dengan diberikannya Hadiah Nobel 1987 kepada Donald James Cram, Jean-Marie Lehn, dan Charles John Pedersen sebagai pengakuan terhadap kerja mereka dalam bidang ini. Khususnya pengembangan kompleks host-guest selektif, di mana molekul host mengenali dan secara selektif mengikat guest tertentu, dicatat sebagai sumbangan yang penting. Penelitian dalam bidang ini berawal dalam sistem biologis yang amat bergantung pada ikatan nonkovalen untuk bekerja. Sebagai contoh, terobosan penting yang memungkinkan elusidasi struktur ulir-ganda DNA terjadi ketika ditemukan bahwa terdapat dua untai nukleotida yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Ikatan kovalen amat berguna untuk replikasi karena ikatan ini memungkinkan kedua untai untuk memisah dan digunakan sebagai templat bagi pembentukan untai-ganda DNA yang baru. Kimia supramolekul penting untuk pengembangan pengobatan baru lewat pemahaman interaksi pada tempat terikatnya obat. Sistem supramolekul juga dirancang untuk memutus interaksi protein-protein yang penting dalam fungsi sel.
|