Hermes Place Polonia
Hermes Place Polonia adalah sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di Medan, Sumatera Utara. Didirikan pada tahun 2012, mal ini didirikan oleh PT Hermes Realty Indonesia, perusahaan properti yang dibawahi oleh Hermes Thamrin. Pada tahun 2018, mal dibeli oleh PT Polonia Anugerah Jaya, anak usaha dari NWP Property (PT Nirvana Wastu Pratama). Semenjak pandemi Covid-19, Hermes Place Polonia mulai ditinggalkan oleh penyewa-penyewanya, dan saat ini dapat digolongkan sebagai mal mati.[1] SejarahHermes Place Polonia merupakan salah satu proyek milik Hermes Thamrin, seorang pengusaha asal Tanjungbalai yang dikenal sebagai "Raja Ponsel Indonesia"; dia adalah bapak pendiri Graha Nokia dan cabang Nokia Professional Center pertama di Asia, beserta peritel produk telekomunikasi Global Teleshop. Selain mal, PT Hermes Realty Indonesia juga membangun sebuah hotel berbintang di Medan dan Banda Aceh dengan merek "Hermes Palace Hotel".[2] Hermes Place Polonia didirikan pada tahun 2012. Saat tahap konstruksi, mal ini kerap disandingkan dengan Centre Point Medan, proyek mal baru yang juga sedang digarap. Gedung Hermes Place Polonia terdiri atas 3 lantai, ditambah dengan pelataran parkir bawah tanah, dan membentuk huruf L. Diusung sebagai "mal gaya hidup", mal menyediakan penyewa-penyewa retail, restoran, dan bioskop. Selain itu, mal juga memiliki sebuah balai riung bernama Stella Hall di Lantai 2 dan sebuah taman air bernama Draco Waterpark di belakang gedung.[3] Menurut sejarawan Azis Rizky Lubis, taman air tersebut dibangun di atas lahan bekas kuil Hindu yang dibongkar saat pembangunan kompleks Hermes Place dimulai. Draco Waterpark beroperasi hingga tahun 2019.[4] Pada tanggal 27 April 2012, Cineplex 21 Group membuka cabang bioskop dengan tajuk "Cinema XXI" pertama di Medan di Lantai 2 Hermes Place Polonia. Hermes XXI terdiri atas 6 teater dengan kapasitas 930 kursi.[5] Pada tanggal 6 Mei 2012, Hermes Place Polonia mengalami insiden mematikan di Draco Waterpark. Seorang pegawai taman bernama Edwin Lumban Tobing tersedot pusaran air ketika sedang mencari kalung milik pengunjung. Jenazah korban disemayamkan di Rumah Sakit Boloni sebelum dibawa pulang ke kampung halamannya di Huta Balang, Tapanuli Tengah.[6] Pada tanggal 24 Juni 2016, Hermes Place Polonia melakukan proses peletakan batu pertama untuk perluasan mal. Dalam acara tersebut, Hermes Thamrin mengumumkan bahwa PT Hermes Realty Indonesia telah menggandeng Trans Retail untuk membangun Transmart dan Trans Studio Mini, dengan rencana untuk menempatkannya di gedung baru. Rencana tersebut sampai saat ini tidak terlaksana.[7] Pada tanggal 3 Juli 2018, PT Hermes Realty Indonesia menjual kepemilikan Hermes Place Polonia kepada PT Polonia Anugerah Jaya, anak usaha PT Primerindo Sejahtera yang masih tergabung dalam Nirvana Development (PT Nirvana Wastu Pratama). Transaksi pembelian dilansir mencapai Rp206,5 miliar.[8] Hermes Place Polonia mulai mengalami kemunduran sejak pandemi Covid-19. Penutupan mal sementara karena alasan kesehatan, ditambah dengan pengelolaan yang tidak bagus, menyebabkan hampir keseluruhan penyewa keluar secara berbondong-bondong. Ketika detik.com meliput kondisi mal pada awal tahun 2023, dikabarkan bahwa satu-satunya penyewa yang masih menetap adalah Cinema XXI, karena mereka masih terikat kontrak dengan pihak pemilik. Kondisi gedung sudah reyot di berbagai tempat, dan seluruh eskalator juga sudah dimatikan. Kendati situasi tersebut, Hermes XXI masih dipadati oleh penonton karena menetapkan tarif paling murah di antara bioskop-bioskop di Medan.[1] Rujukan
|