Gempa bumi Sumatra 2012
Gempa bumi Aceh 2012 adalah dua gempa bumi besar di lepas pantai barat Sumatra yang mulai terjadi pada tanggal 11 April 2012, gempa pertama terjadi pada pukul 15:38 WIB dengan kekuatan 8,6 Mw dan disusul gempa kedua berkekuatan 8,2 Mw pada pukul 17:43 WIB. Gempa ini terjadi pada kedalaman 22.9 km dengan pusat gempa berada 500 km dari kota Banda Aceh, Aceh.[4] Gempa bumi ini menyebabkan 5 orang tewas yang disebabkan syok dan serangan jantung, sementara itu 1 orang dilaporkan kritis dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka.[3] Gempa bumi ini tercatat sebagai gempa terbesar yang diakibatkan pergerakan sesar geser, mengalahkan gempa serupa di San Francisco tahun 1906 (magnitudo 7,9) dan gempa bumi Wairarapa di Selandia Baru tahun 1855 (magnitudo 8,2). Gempa ini juga termasuk dalam daftar 20 gempa bumi terkuat sepanjang sejarah.[5] Latar belakangArea itu sebelumnya menghadapi Gempa bumi Samudera Hindia 2004 di mana gempanya berlokasi di 250 km selatan-tenggara dari Banda Aceh.[6] Para ahli geofisika menduga kuat beberapa gempa yang mengentak lepas pantai Oregon, Michoacan,Meksiko, dan di Teluk California, Amerika Serikat, itu ada hubungannya dengan gempa besar yang melanda Sumatra. Namun gempa-gempa dengan kisaran kekuatan 5,9-6,9 pada skala Richter tersebut sudah biasa mengguncang pantai barat Amerika Utara.[7] Penjelasannya, gempa di satu lokasi juga mengirimkan getaran lewat permukaan bumi ke lokasi yang jaraknya lebih jauh. Guncangan dari gempa Sumatra dua hari lalu, misalnya, dideteksi stasiun pemantauan seismik di Amerika Serikat.[7] Getaran gempa Sumatra mungkin tidak merusak kerak bumi, tetapi para peneliti masih membuka kemungkinan gempa itu bisa memicu gempa kecil di wilayah lain.[7] Gempa bumiGuncangan pertama terjadi pada pukul 08:38:37 UTC (15:38:37 WIB, waktu setempat), dengan magnitudo 8,6, diikuti oleh guncangan susulan pada pukul 09:27 UTC (16:27 WIB) berkekuatan 6,0, dan guncangan ketiga yang cukup besar pada pukul 10:43 UTC (17:43 WIB) berkekuatan 8,2.[8] Gempa disebabkan oleh pergeseran sesar secara horizontal, yang tidak mengangkat air dalam jumlah besar dan karena itu hanya menyebabkan gelombang kecil saja.[9] Gempa seperti ini umumnya tidak mengeluarkan energi begitu besar, dan karena itu secara ilmiah merupakan peristiwa luar biasa.[9][10] Setelah gempa bumi tersebut, yang terjadi di 442 km barat daya Kota Sabang, Aceh,[11] masyarakat Indonesia dan India meninggalkan rumah mereka dan kantor mereka dalam ketakutan. Gempa susulanSebuah gempa susulan dengan magnitudo 8.2 Mw mengguncang dengan kedalaman 164 kilometer (102 mi) di dekat Sumatra pada 10:43 UTC (17:43 WIB), 2-jam setelah gempa pertama.[12] 21 gempa susulan dengan magnitudo 5.0 sampai 6.0 dicatat beberapa jam setelah gempa bumi pertama di lepas pantai barat Sumatra.[13][14] TsunamiWikimedia Commons memiliki media mengenai 2012 Indian Ocean earthquake. Akibat gempa bumi tersebut tsunami tercatat di beberapa tempat. Di Campbell Bay, Kepulauan Nikobar, India, gelombang pasang mencapai ketinggian 3,9 meter, sedangkan di Port Blair gelombang laut naik setinggi 1,5 meter.[15] Sementara itu tsunami kecil dilaporkan melanda Pulau Simeulue yang menyeret benda-benda ke tepi pantai dan menciptakan gelombang setinggi tiga meter di Teluk Sibigo, Kecamatan Simeulue Barat[16] Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat gelombang tsunami kecil dengan ketinggian 0,6 meter di Sabang pada pukul 17.00 WIB, dan 0,8 meter di Meulaboh pada pukul 17.04 WIB.[17] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|