Bendera Korea Selatan
Bendera Korea Selatan, atau Taegukgi (kadang-kadang juga diromanisasi sebagai Taegeukgi) adalah bendera nasional Republik Korea. Bendera ini memiliki tiga bagian: latar belakang putih, Taeguk merah dan biru di tengah-tengah, dan empat trigram hitam, yang dipilih dari yang semula ada delapan, di setiap sudut bendera. DesainLatar belakang putih adalah warna tradisional Korea. Warna putih melambangkan kedamaian dan kemurnian. Lingkaran di tengah berasal dari filosofi yin dan yang dan melambangkan keseimbangan alam semesta. Bagian biru melambangkan kekuatan kosmik negatif, dan bagian merah melambangkan lawan kekuatan kosmik yang positif. Trigram bersama-sama melambangkan prinsip gerakan dan harmonis. Setiap trigram (hangul: Kwae) melambangkan salah satu dari empat elemen klasik.[1] Keempat trigram diuraikan dalam tabel ini:
SejarahTidak adanya bendera nasional hanya menjadi masalah pada tahun 1876, pada Dinasti Joseon. Sebelum tahun 1876, bendera nasional tidak ada dan tidak dianggap penting. Masalah ini dimulai selama negosiasi untuk Perjanjian Jepang-Korea 1876. Meskipun delegasi dari Kekaisaran Jepang memiliki bendera nasional Jepang, Dinasti Joseon tidak dapat menggantung bendera yang sesuai. Dengan demikian, ada beberapa usulan untuk membuat bendera, tetapi masalah ini dianggap tidak penting oleh pemerintah. Pada tahun 1880, perkembangan negosiasi asing menyebabkan sebuah kebutuhan akan bendera nasional.[6] Usulan yang paling utama dijelaskan dalam makalah 'Strategi Korea' yang ditulis oleh delegasi Tiongkok Huang Zunxian. Proposal adalah untuk menggabungkan Bendera Dinasti Qing kepada Dinasti Joseon. Menanggapi proposal tersebut, pemerintah mengirim utusan dari Lee Young-Sook untuk menelusuri kemungkinan masalah melalui politisi Li Hongzhang. Li Hongzhang setuju dengan beberapa bagian dari proposal tersebut, tetapi mengusulkan bahwa beberapa faktor lain harus dibedakan. Dinasti Qing setuju dengan Hongzhang, tetapi tidak diketahui seberapa jauh pemerintah Joseon menggali proposal ini.[6] Masalah ini kemudian ditangguhkan, dan muncul kembali dengan ratifikasi dari Perjanjian Amerika Serikat-Korea 1882. Kontroversi muncul setelah delegasi Lee Eung-Jun menyampaikan bendera yang mirip dengan bendera Jepang kepada pejabat Tiongkok Ma Jianzhong. Menanggapi diskusi tersebut, Ma Jianzhong menentang ide yang diusulkan untuk menggunakan Bendera Dinasti Qing dan mengusulkan bendera dengan latar belakang putih, dengan lingkaran setengah merah dan setengah hitam di tengah, dengan delapan garis hitam di sekitar bendera.[6] Pada tanggal 22 Agustus 1882, Park Yeong-hyo menciptakan model skala Taegukgi kepada pemerintah Joseon. Park Yeong-hyo menjadi orang pertama yang menggunakan Taegukgi di Kekaisaran Jepang pada tahun 1882.[7] Pada tanggal 27 Januari 1883, pemerintah Joseon resmi memberlakukan Taegukgi untuk digunakan sebagai bendera nasional resmi.[6] SpesifikasiDimensiLebar dan panjang adalah dalam rasio 3:2. Ada lima bagian pada bendera, Taegeuk dan empat kelompok garis. Diameter lingkaran adalah seperempat dari diagonal. Bagian atas Taegeuk harus merah dan bagian bawah Taegeuk harus biru. Kelompok garis diletakkan di empat sudut bendera. WarnaWarna Taegukgi ditetapkan pada "Undang-Undang tentang Bendera Nasional Republik Korea." (대한민국 국기법 시행령)[8] Tidak ada spesifikasi untuk warna lindapan sampai tahun 1997, ketika pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memberikan spesifikasi standar untuk bendera tersebut. Pada Oktober 1997, peraturan Presiden tentang spesifikasi standar bendera Korea Selatan diundangkan,[9] dan spesifikasi yang disetujui oleh UU Bendera Nasional pada tahun 2007. Warna-warna yang didefinisikan dalam undang-undang menurut sistem warna Munsell dan CIE:
Galeri
Referensi
Lihat pula
Pranala luar |