Pengurasan keterampilan terbalikPengurasan keterampilan terbalik adalah sejenis pengurasan keterampilan ketika modal manusia pindah dari negara maju ke negara kurang maju yang berkembang sangat cepat. Para migran ini biasanya memiliki tabungan (remitansi) dan mengembangkan keterampilannya di luar negeri agar dapat dimanfaatkan di negara asalnya.[1] Pengurasan keterampilan dapat terjadi ketika ilmuwan, teknisi, atau orang pintar lainnya pindah ke negara yang lebih maju untuk belajar di universitas-universitasnya, melakukan penelitian, atau mencari pengalaman kerja di bidang-bidang yang belum tersedia di negara asalnya. Para profesional tersebut kemudian pulang ke negara asalnya setelah sekian tahun mencari pengalaman untuk merintis perusahaan, mengajar di universitas, atau bekerja di perusahaan multinasional di negara asaln.ya[2] Kepulangan mereka disebut "pengurasan keterampilan terbalik". Pengurasan keterampilan terbalik sangat bergantung pada kondisi pembangunan negara serta strategi dan perencanaan pembalikan arus migrasi dalam jangka panjang. Negara-negara yang menarik kepulangan para intelegensia biasanya memiliki kebijakan migrasi yang menarik akademisi dan profesional asing. Negara tersebut juga harus mengembangkan lingkungan yang menyediakan kesempatan besar bagi orang-orang yang memperoleh pengetahuan dan keterampilan di luar negeri.[3] Pada masa lalu, banyak imigran negara berkembang yang memilih untuk bekerja dan tinggal permanen di negara maju. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara asalnya ditambah kesulitan mendapatkan visa kerja jangka panjang menjadi alasan kepulangan para imigran tersebut.[4] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|