Pan-European Privacy-Preserving Proximity Tracing
Pan-European Privacy-Preserving Proximity Tracing (PEPP-PT/PEPP, bahasa Indonesia: Penelusuran Kedekatan Pan-Eropa dengan Penjagaan Privasi) adalah protokol terbuka[4] yang dikembangkan sebagai sarana penelusuran kontak digital terhadap para pengidap.[5] Protokol ini dikembangkan sebagai tindak lanjut dari pandemi COVID-19. Protokol ini, seperti protokol saingannya, Decentralized Privacy-Preserving Proximity Tracing (DP-3T),[6] memakai Bluetooth energi rendah untuk melacak dan mencatat pertemuan dengan pengguna lain. Namun, tidak seperti DP-3T, protokol ini menggunakan peladen laporan untuk mengolah catatan kontak dan memberitahu tiap klien yang berpotensi kontak dengan penderita.[7][8] Protokol ini telah dikritik karena pendekatan ini mengorbankan privasi. Namun, protokol ini memiliki keuntungan pemeriksaan manual dan verifikasi otoritas kesehatan.[8] Meski para pengguna tidak diharapkan untuk mendaftar dengan nama aslinya,[9] peladen bagian belakang mengolah data pribadi yang memakai nama samaran hingga dapat dikenali lagi.[10] Juga pernah disinggung bahwa perbedaan antara sistem tersentralisasi dan terdesentralisasi lebih ke arah teknis dan PEPP-PT dapat menjaga privasi dalam keduanya.[11] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|