Sebagaimana Mazmur 142, mazmur ini melukiskan seorang percaya yang menghadapi berbagai kesusahan besar dan merasa sudah kehabisan daya tahannya (Mazmur 143:3–4,7; bandingkan Mazmur 104:29). Yang tertinggal hanyalah harapan dalam doa bahwa Allah akan menghidupkannya kembali dan membebaskannya dari pencobaan besar itu (Mazmur 142:2; Mazmur 143:10–11).[4]
Ayat 2
"Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di hadapan-Mu."[5]