"Dari Daud": menurut Teks Masoret mazmur ini digubah oleh Daud. Versi Septuaginta (terjemahan bahasa Yunani dari abad ke-3 SM) memuat judul: Τῷ Δαυΐδ, πρὸς τὸν Γολιάδ "Dari Daud, melawan Goliat", yang menghubungkan teks ini dengan konteks pertempuran Daud melawan Goliat yang dicatat dalam 1 Samuel 17.
"Gunung batuku": diterjemahkan dari kata Ibrani dalam Teks Masoret: צורי ("batu karangku"). Dalam bahasa Inggris versi Raja James diterjemahkan sebagai "my strength" ("kekuatanku"). Namun Septuaginta menempatkan Θεός μου "Allahku" di mana versi Masoret menempatkan "batu karangku". Teks ini dipakai sebagai dasar versi bahasa Latin Vulgata Clementina,
Benedictus Dominus Deus meus, qui docet manus meas ad prælium, et digitos meos ad bellum.
Terjemahan bahasa Latin ini sangat berpengaruh pada Kekristenan Barat selama Abad Pertengahan. Dengan kemunculan standar ideal keprajuritan pada abad ke-12, ayat ini dipandang sebagai doa yang cocok untuk prajurit Kristen, sehingga rujukannya dipahat pada sejumlah pedang berharga dari Abad Pertengahan, salah satunya yang terkenal pada pommelImperial Sword milik Otto IV (dibuat sekitar tahun 1198).
Ayat 3
Ya TUHAN, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya?[5]
Dibaca di sejumlah jemaat sebelum ibadah petang Maariv pada Motzei Shabbat.[8]
Ayat 15 adalah baris ke-2 [Ashrei.[9] Juga baris ke-8 dari Hoshia Et Amecha dalam ibadah pagi Pesukei Dezimra.[10]
Tradisi Kristen
Katolik Roma
Mazmur ini dipilih untuk Vespers oleh Benediktus dari Nursia (St. Benedict of Nursia) pada tahun 530 M. Karenanya, secara tradisiomay dipakai dalam Vespers hari Jumat, menurut "Rule of St. Benedict". Berhubung Mazmur 144 cukup panjang, Benediktus membaginya menjadi dua. Jadi, bait-bait pada Deus canticum novum cantabo tibi merupakan pembagiannya dan division, vespers hari Jumat hanya menggunakan tiga mazmur bukannya quatre.[11][12]
Dalam Liturgy of the Hours, Mazmur 144 juga dibaca dalam Vespers hari Kamis untuk fourth semaine.