Secara kreatif dan aktif Allah terlibat dalam perkembangan kehidupan manusia. Ia sendiri memperhatikan seorang bayi sejak dikandung; perhatian-Nya kepada janin itu berlangsung sampai membuat rencana bagi hidupnya kelak (ayat Mazmur 139:16). Karena alasan itulah Allah memandang pengguguran kandungan sebagai pembunuhan nyawa manusia (Keluaran 21:22–23).[5]
Ayat 16
Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.[6]
Allah tidak memasukkan kita ke dalam hidup ini tanpa tujuan.
Pernyataan tentang hari-hari yang telah ditetapkan untuk kita mungkin mengacu kepada waktu kita berada di bumi ini, yaitu sekitar 70-80 tahun (lihat Mazmur 90:10), walaupun seorang dapat mati sebelum waktunya (lihat Mazmur 55:24; Ayub 22:16; Amsal 10:27; Pengkhotbah 7:17).
Waktu yang disebutkan dalam mazmur ini mengacu bukan hanya kepada hari, tetapi juga kepada rencana Allah bagi kehidupan kita secara keseluruhan. Dalam rencana-Nya itu, Ia "menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat" (2 Petrus 3:9; bandingkan 1 Timotius 2:4); jadi Allah bermaksud agar kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta memenuhi kehendak-Nya di dalam hidup yang melayani Dia.[5]