Rosh Hashanah
Rosh Hashanah (bahasa Ibrani: ראש השנה) secara etimologis berarti "permulaan tahun".[1][2] Hari raya ini adalah satu dari 4 perayaan tahun baru yang dilakukan oleh orang Yahudi.[1] Hari raya ini juga sering kali disebut sebagai Yom Teruah (bahasa Ibrani: יום תרועה Hari Meniup Serunai Shofar),[1] Yom Hazikarom (Hari Mengingat),[1] Yom Hadim (Hari Penghakiman),[1] atau Ianim Nora'im (Hari Pertobatan Sepuluh Hari).[3] Dirayakan setiap tanggal 1 dan 2 bulan Tishrei, bulan ke-7 dalam Kalender Yahudi (Bulan ke-1 adalah Nisan), mendahului hari raya Yom Kippur yang diperingati tanggal 10 Tishrei. Biasanya dalam kalender Masehi, jatuh sekitar bulan September-Oktober. EtimologiKata "rosh" dalam bahasa Ibrani berarti "kepala". Kata sandang "ha" mendahului kata benda sebagai penentu. Kata "shanah" berarti "tahun". Jadi, "Rosh HaShanah" berarti 'kepala suatu tahun', merujuk kepada hari pertama suatu tahun dalam kalender Ibrani atau Yahudi. Istilah Ibrani "Rosh HaShanah" secara etimologi berkaitan dengan istilah bahasa Arab "Ras as-Sanah", yaitu nama yang dipilih oleh para ahli hukum Muslim sebagai Tahun Baru Islam. PerayaanPerayaan ini adalah perayaan tahun baru yang dirayakan dengan meriah dan penuh khidmat.[3][4] Selain memperingati mengenai hari penciptaan alam raya, pada hari ini juga diperingati hari kiamat.[2] Rosh Hashanah dipercayai sebagai hari Sabat pertama pada saat penciptaan dunia iini dilakukan.[2] Hari raya ini dilangsungkan selama dua hari.[2] Pada perayaan ini, ada kebiasaan untuk memakan roti yang dicelupkan pada madu (biasanya dicelupkan pada garam).[2] Hal ini melambangkan harapan untuk tahun baru yang baik dan "manis".[2] Ciri khas lainnya dari perayaan ini adalah ditiupnya serunai yang disebut shofar sepanjang hari di sinagoge sebagai tanda perayaan.[1][3] Selain itu, ada makna-makna lain dari ditiupnya shofar pada hari itu:
Pada hari raya tersebut, orang-orang percaya bahwa semua orang yang ada di dunia menghampiri Allah seperti sekawanan domba.[2] Mereka yang dianggap baik dan berharga dicatat namanya dalam Buku Kehidupan, sementara mereka yang tidak akan ditulis namanya ke dalam Buku Kematian.[2] Referensi
|