Kematian Yohanes Pembaptis (bahasa Inggris: Beheading of Saint John the Baptist, Decollation of Saint John the Baptist atau Beheading of the Forerunner) merupakan suatu peristiwa dibunuhnya Yohanes Pembaptis atas perintah Herodes Antipas, yang dicatat dalam AlkitabKristen bagian Perjanjian Baru, yang terkait dengan kehidupanYesusKristus. Hari kematian itu dikenal sebagai Wafatnya Santo Yohanes Pembaptis atau Pemenggalan Santo Yohanes Pembaptis dan menjadi suatu hari suci yang diperingati oleh berbagai gereja Kristen dalam mengikuti tradisi liturgi.
Menurut kitab-kitab Injil Sinoptik, Herodes, yang menjabat sebagai tetrarkh, atau raja muda, wilayah Galilea di bawah Kekaisaran Romawi, telah memenjarakan Yohanes Pembaptis karena ia mengecam perceraian Herodes dengan istrinya (Phasaelis, putri Raja Aretas dari Kerajaan Nabataea) dan melanggar aturan ketika mengambil Herodias, istri saudaranya, Herodes Philip I. Pada perayaan hari ulang tahun Herodes, putri Herodias (yang diidentifikasi oleh Flavius Yosefus sebagai Salome) menari di hadapan raja dan para tamunya. Tarian itu sangat menyukakan hati Herodes sehingga dalam kemabukannya ia menjanjikan untuk memberi apa saja yang diminta gadis itu, bahkan sampai setengah dari kerajaannya. Ketika gadis itu bertanya kepada ibunya, apa yang diinginkannya, Herodias menyuruhnya meminta kepala Yohanes Pembaptis di atas sebuah talam. Meskipun Herodes muak dengan permintaan itu, ia dengan enggan menuruti dan menyuruh Yohanes Pembaptis dipenggal dalam penjara (Matius 14:1–12, Markus 6:14–29, Lukas 9:7–9).
14:1 Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.14:2 Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: "Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya." 14:3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.14:4 Karena Yohanes pernah menegurnya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!" 14:5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.14:6 Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, 14:7 sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.14:8 Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: "Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam." 14:9 Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya.14:10 Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara 14:11 dan kepala Yohanes itupun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya.14:12 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.[1]
6:14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia." 6:15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu." 6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi." 6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" 6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", 6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" 6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" 6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" 6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.[2]
9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.[3]
Catatan di luar Alkitab
Sejarawan Yahudi-Romawi Flavius Yosefus mencatat dalam tulisannya Antiquitates Iudaicae bahwa Herodes membunuh Yohanes, karena "takut pengaruh besar Yohanes terhadap orang banyak akan meninggikan kekuasaan Yohanes dan condong kepada pemberontakan, (karena mereka tampaknya siap melakukan apapun yang disuruhnya), [sehingga Herodes] berpikir lebih baik untuk membunuhnya." Yosefus juga menyatakan bahwa banyak orang Yahudi percaya bahwa bencana militer yang menimpa Herodes akibat serangan raja Aretas, mertuanya (ayah Phasaelis), merupakan hukuman Allah karena perbuatan jahatnya itu.[4]
Tidak ada sumber yang mencatat tanggal pastinya, diperkirakan pada tahun 28-29 M (Matius 14:1-12; Markus 6:14-27; Lukas 9:9) setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan pada tahun 27 M (Matius 4:12; Markus 1:14) atas dorongan Herodias, istri saudaranya, yang diambilnya sebagai gundiknya. (Matius 14:3-5; Markus 6:17-20);[5] Menurut Yosefus, kematian Yohanes terjadi di benteng Machaerus.
Hari peringatan
Peringatan liturgi Kematian Santo Yohanes Pembaptis sudah dilakukan hampir setua peringatan kelahirannya, yang merupakan salah satu peringatan tertua, kalau bukan yang paling tua, dalam liturgi gereja Ritus Timur maupun Barat untuk menghormati orang kudus itu.
Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Bizantin juga memperingati pada tanggal 29 Agustus tetapi menurut Kalender Julian, yang digunakan oleh Gereja Ortodoks Rusia, Makedonia, Serbia dan Ethiopia, bertepatan pada abad ke-21 ini dengan tanggal 11 September dalam Kalender Gregorian. Hari ini selalu diperingati dengan puasa ketat, dan dalam sejumlah budaya, orang saleh tidak makan dari piring datar, tidak menggunakan pisau, maupun tidak makan makanan bulat pada hari itu.
Ada dua peringatan terkait lainnya yang dilaksanakan oleh Gereja Ritus Timur:
Penemuan Pertama dan Kedua Kepala St. Yohanes Pembaptis (24 Februari). Menurut tradisi gereja, setelah pemancungan Yohanes Pembaptis, para muridnya menguburkan jenazahnya di Sebaste, tetapi Herodias mengambil penggalan kepalanya dan menguburkannya dalam timbunan kotoran binatang. Kemudian, Saint Joanna, istri bendahara raja Herodes,[7] secara diam-diam mengambil kepala itu dan menguburkannya di Bukit Zaitun, dan tersembunyi di sana selama berabad-abad.
Penemuan Pertama terjadi pada abad ke-4. Tanah di Bukit Zaitun di mana kepala itu dikuburkan kemudian menjadi milik seorang pegawai pemerintah yang kemudian menjadi seorang biarawan dengan nama "Innocent". Ia membangun sebuah gereja dan monastic cell di tempat itu. Ketika ia mulai menggali pondamen, ditemukanlah sebuah guci berisi kepala Yohanes Pembaptis, tetapi karena takut relikui itu akan dirusak oleh orang yang tidak percaya, ia menyembunyikannya lagi di tempat yang sama. Setelah kematiannya, gereja itu menjadi reruntuhan dan dihancurkan.
Penemuan Kedua terjadi pada tahun 452. Selama masa pemerintahan kaisar Konstantinus Agung, dua biarawan dalam suatu perjalanan ziarah ke Yerusalem dilaporkan mendapat penglihatan Yohanes Pembaptis memberitahukan kepada mereka lokasi kepalanya. Mereka menemukan relikui itu, menaruhnya dalam sebuah karung dan berangkat pulang. Di tengah jalan, mereka bertemu dengan seorang penjunan (pekerja tanah liat) dan memberikan kantung itu kepadanya untuk dibawakan, tanpa mengatakan apa isinya. Yohanes Pembaptis muncul kepada penjunan itu dan menyuruhnya lari dari para biarawan yang ceroboh dan malas tersebut, dengan membawa serta bawaannya. Penjunan itu melakukannya dan membawa pulang kepala itu. Sebelum kematiannya, ia menempatkan kepala itu dalam sebuah kotak dan memberikannya kepada saudara perempuannya. Beberapa waktu kemudian, seorang biarawan hiero bernama Eustathius, dari golongan Arian, mendapatkannya serta menggunakannya untuk menarik para pengikut kepada ajarannya. Ia menguburkan kepala itu dalam sebuah gua, dekat Emesa. Kemudian, sebuah biara dibangun di tempat itu. Pada tahun 452, St. Yohanes Pembaptis muncul kepada Archimandrite Marcellus di biara itu dan menunjukkan di mana kepalanya disembunyikan, yaitu dalam sebuah guci air di dalam tanah. Relikui itu dibawa ke kota Emesa dan selanjutnya dipindahkan ke kota Konstantinopel.
Penemuan Ketiga Kepala St. Yohanes Pembaptis (25 Mei). Kepala tersebut dipindahkan ke Comana di Kapadokia selama masa penyerangan kaum Muslim (sekitar tahun 820), dan disembunyikan dalam tanah selama masa penganiayaanikonoklastik. Ketika upacara peringatan dilakukan kembali pada tahun 850, Patriarch Ignatius of Constantinople (847-857) mendapatkan suatu penglihatan mengenai tempat disembunyikannya kepala St. Yohanes Pembaptis. Patriarkh itu menyampaikannya kepada kaisarMichael III, yang mengirimkan sebuah delegasi ke Comana, di mana kepala itu ditemukan. Selanjutnya, kepala itu dipindahkan ke Nyc, dan di sini pada tanggal 25 Mei, ditempatkan dalam sebuah gereja dalam istana.
Relikui
Menurut tradisi kuno, tempat penguburan Yohanes Pembaptis terletak di Sebaste, sekarang dekat kota modern Nablus pada Tepi Barat, dan ada catatan bahwa relikuinya dihormati di sana sekitar pertengahan abad ke-4. Para sejarawan Rufinus dan Teodoretus mencatat bahwa tempat peringatan itu mengalami desekrasi di bawah Julian Apostata sekitar tahun 362, di mana tulang-tulangnya sebagian terbakar. Sebagian relikui yang terselamatkan dibawa Yerusalem, kemudian ke Aleksandria, di mana pada tanggal 27 Mei 395, ditempatkan dalam suatu basilika yang baru didedikasikan kepada Yohanes Pembaptis pada bekas situs kuil Serapis. Namun, makam di Sebaste tetap dikunjungi oleh para peziarah saleh, dan St. Jerome memberikan kesaksian mukjizat-mukjizat yang terjadi di sana. Sekarang, kuburan itu ditempatkan dalam Masjid Nabi Yahya ("Masjid Yohanes Pembaptis").
Riwayat kepala Yohanes Pembaptis sulit ditentukan. Nicephorus[8] dan Symeon Metaphrastes mengatakan bahwa Herodias menyuruh menguburkannya dalam benteng Machaerus (sesuai catatan Yosefus). Para penulis lain mengatakan dikuburkan dalam istana Herodes di Yerusalem; di mana, kepala itu diketemuan dalam pemerintahan Konstantinus dan dari sana secara diam-diam dibawa ke Emesa, di Fenisia, di mana disembunyikan tanpa diketahui selama bertahun-tahun, sampai dinyatakan dalam suatu wahyu pada tahun 453.
Selama berabad-abad, banyak perbedaan di antara berbagai legenda dan relikui di seluruh dunia Kristen. Sejumlah lokasi berbeda mengklaim memiliki penggalan kepala Yohanes Pembaptis, di antaranya:[9]
Tradisi Katolik Roma berkeyakinan bahwa kepala yang dipertontonkan di San Silvestro in Capite, Roma, adalah milik Yohanes Pembaptis.
Dalam abad pertengahan dikabarkan bahwa Kesatria Kenisah memiliki kepala itu, dan berbagai catatan dari Inkuisisi mereka pada awal abad ke-14 merujuk kepada sejumlah penghormatan kepala tersebut.[10]
Sebuah reliquary di Residenz, Munich, Jerman, memiliki label yang menyatakan penyimpanan tengkorak Yohanes Pembaptis.[11]
Penggambaran Salome, Herodes, dan kematian Yohanes Pembaptis
Adegan-adegan dari peristiwa seputar kematian Yohanes Pembaptis merupakan subjek yang sangat umum dalam seni mengenai Yohanes Pembaptis. Pada awalnya sering dalam bentuk adegan predella kecil, dan kemudian sebagai subjek karya independen yang lebih besar. Daftar karya seni berikut ini bukan dimaksudkan menjadi daftar lengkap, melainkan lebih mencakup karya-karya yang sudah dibuat artikelnya, termasuk yang paling terkenal (ikuti pranala pada setiap karya):[12]