James Tissot
James Jacques Joseph Tissot (15 Oktober 1836 – 8 Oktober 1902) adalah seorang pelukis dan ilustrator Prancis. Ia meraih keberhasilan dalam menjadi pelukis pada masyarakat Paris sebelum berpindah ke London pada 1871.[1] Kehidupan awalTissot lahir di kota pelabuhan Nantes, Prancis, Eropa, dan besar di sana. Ayahnya, Marcel Théodore Tissot, merupakan seorang pedagang kain tirai yang sukses. Ibunya, Marie Durand, membantu suaminya dalam bisnis keluarga serta mendesain topi. Ibunya seorang Katolik saleh, menanamkan kesalehan beribadah pada anaknya. Masa muda Tissot di Nantes tampaknya berpengaruh pada seringnya ia melukis perahu dan kapal pengangkutan pada karya-karya akhirnya. Keterlibatan orangtuanya pada industri pakaian dinilai mempengaruhi gaya lukisannya, terutama detail pelukisan pakaian wanita. Ketika Tissot berusia 17 tahun, ia memastikan hendak mengejar karier sebagai pelukis. Ayahnya menentang minat ini, karena lebih suka anaknya berkarier dalam bidang bisnis, tetapi ibunya mendukung cita-citanya ini. Sekitar masa itu ia mengambil nama "James" dan sejak tahun 1854 lebih dikenal sebagai James Tissot, mungkin karena pertumbuhan minatnya pada budaya Inggris.[2] Karier awalPada tahun 1856 atau 1857, Tissot berkunjung ke Paris untuk meneruskan pendidikannya dalam bidang seni. Pada tahun 1859, Tissot mengadakan pameran pertama kalinya di Paris Salon. Ia memamerkan lima lukisan pemandangan dari Abad Pertengahan, kebanyakan menggambarkan adegan dari karya Goethe, Faust.[3] Puncak karierÉmile Péreire mengirimkan lukisan Tissot Walk in the Snow ("Berjalan kaki di salju") ke pameran internasional 1862 di London. Tiga tahun berturut-turut kemudian lukisan-lukisan Tissot dipaqmerkan di galeri London milik Ernest Gambart.[2] Tissot turut berperang pada Perang Franco-Prussian War sebagai bagian pertahanan darurat kota Paris, bergabung dalam dua paukan Garde Nationale dan kemudian menjadi bagian Paris Commune. Entah karena asosiasi politik akibat kaitan dengan Paris Commune, di mana diyakini bahwa ia bergabung untuk melindungi kepentingannya sendiri, maupun untuk kesempatan lebih baik, ia meninggalkan Paris dan pindah ke London pada tahun 1871.[4] Dalam periode ini Seymour Haden membantunya belajar mengenai pembuatan ukiran (etching).[5] Pada tahun 1875-1876, Tissot berjumpa seorang janda cerai bernama Kathleen Newton, yang kemudian menjadi pendamping dan sekaligus sering menjadi model lukisannya. Ia membuat ukiran untuknya pada tahun 1876 berjudul Portrait of Mrs N. (Portret Nyonya N), umumnya dinamai La frileuse.[2] Ia melahirkan seorang putra, Cecil George Newton pada tahun 1876, yang diyakini adalah putra Tissot. Ia pindah untuk tinggal di rumah Tissot di St. John's Wood pada tahun 1876 dan tinggal di sana sampai meninggal pada masa akhir penyakit Tuberkulosis yang dideritanya pada tahun 1882. Tissot sering mengatakan bahwa tahun-tahun kehidupannya bersama Newton merupakan masa paling bahagia dalam hidupnya, di mana ia dapat mencapai cita-cita untuk hidup berkeluarga.[4] Setelah Kathleen Newton meninggal, Tissot kembali ke Paris. Masa tuaTahun 1885, Tissot mengalami konversi kembali ke agama Katolik, yang mendorongnya menghabiskan sisa waktunya untuk membuat ilustrasi Alkitab. Untuk membantu melengkapi ilustrasi Alkitabnya, Tissot pergi ke Timur Tengah pada tahun 1886, 1889, dan 1896 guna mempelajari keadaan tanah dan penduduknya. Seri ilustrasinya sejumlah 365 gouache (opaque watercolor) menunjukkan kehidupan Yesus Kristus dan menarik perhatian besar di Paris (1894–1895), London (1896) serta New York (1898–9), sebelum akhirnya dibeli oleh Brooklyn Museum pada tahun 1900.[6] Lukisan-lukisan itu dipublikasikan dalam edisi Prancis tahun 1896–7 dan edisi Inggris tahun 1897–8, membuat Tissot terkenal dan berada. Pada bulan Juli 1894, Tissot diberi penghargaan Légion d'honneur, medal paling terhormat di Prancis.[2] Tissot melewatkan tahun-tahun terakhir hidupnya bekerja melukis tokoh-tokoh Perjanjian Lama yang kemudian disimpan di Jewish Museum, New York.[7] Meskipun ia tidak pernah melengkapi serinya, ia sempat memamerkan 80 di antaranya di Paris pada tahun 1901 dan ukiran-ukiran setelahnya dipublikasikan paa tahun 1904.[4]
KematianTissot meninggal secara mendadak di kota Doubs, Prancis, pada tanggal 8 Agustus 1902, ketika tinggal di Château de Buillon, bekas biara yang diwarisinya dari ayahnya pada tahun 1888. Makamnya terletak dalam kapel di tanah chateau itu.[2][4] Lukisan-luksannya terus digunakan luas dalam sastra dan ilustrasi setelah kematiannya, dengan Kehidupan Kristus dan Perjanjian Lama menjadi "gambar Alkitab definitif". Lukisan-lukisan itu memberi landasan bagi film-film kontemporer seperti Raiders of the Lost Ark dan The Age of Innocence. Dalam paruh pertama abad ke-20 muncul lagi minat akan lukisan-lukisannya mengenai perempuan-perempuan berbusana indah dan dalam 50 tahun kemudian, lukisan-lukisan ini mencapai rekor harga.[2] Galeri
Referensi dan sumber
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai James Tissot.
|