Universitas Katolik Soegijapranata
Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) adalah sebuah perguruan tinggi Katolik di Indonesia yang memperoleh peringkat Akreditasi "Unggul" berdasarkan SK Direktur Dewan Eksekutif BAN PT pada 11 April 2023, yang berada di kota Semarang, Jawa Tengah, dan berada di bawah naungan Yayasan Sandjojo yang terafiliasi dengan Keuskupan Agung Semarang (Archdiocese of Semarang). Unika Soegijapranata adalah perguruan tinggi swasta pertama di Jawa Tengah yang berhasil mendapatkan akreditasi "A", pada 26 Januari 2017 berdasarkan SK No. 0384/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2017.[1][2] Universitas ini merupakan kelanjutan dari Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Cabang Semarang yang lahir tahun 1964 dan yang kemudian berubah menjadi Institut Teknologi Katolik Semarang (I.T.K.S.) pada tahun 1973. Pada tanggal 5 Agustus 1982 dengan Surat Keputusan Mendikbud RI tanggal 24 September 1983 Nomor.0400/0/1983, I.T.K.S. berubah nama menjadi Universitas Katolik Soegijapranata. SejarahDi awal berdirinya, Universitas Katolik Soegijapranata yang berlokasi di Jl. Pandanaran 100 Semarang terdiri dari tiga Fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ekonomi. Seiring dengan perkembangan Universitas, sejak pertengahan dekade 1990 seluruh aktivitas UNIKA Soegijapranata dipusatkan di Kampus Bendan Dhuwur dan hingga saat ini Kampus Bendhan Dhuwur menjadi pusat kegiatan akademis perguruan tinggi ini. Nama "Soegijapranata" diambil dari nama Mgr. Alb. Soegijapranata, seorang imam dan Uskup Agung pribumi pertama yang menjadi tokoh dan pahlawan nasional. Perjuangan dan perhatiannya dalam dunia pendidikan merupakan kelanjutan dari sikap gurunya, Romo Franciscus Georgius Josephus van Lith. Salah satunya dalam mengangkat dua perguruan tinggi Katolik tertua, Universitas Parahyangan Bandung dan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hingga memperoleh status disamakan dengan perguruan tinggi negeri. Melalui nama "Soegijapranata" inilah, Unika Soegijapranata berkehendak untuk meneruskan semangat perjuangan Mgr. Alb. Soegijapranata sebagai pelindung universitas. Program pendidikanProgram Diploma III
Program Sarjana
Program Profesi
Program Pascasarjana
Unit kegiatan mahasiswaBerikut adalah daftar Unit Kegiatan Mahasiswa yang dimiliki oleh Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Alumni
PrestasiAkreditasi Perguruan TinggiTahun 2023 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata memperoleh peringkat "Akreditasi Unggul" berdasarkan SK Direktur Dewan Eksekutif BAN PT Nomor: 263/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/IV/2023 tertanggal 11 April 2023, yang berlaku hingga 27 Januari 2027. Tahun 2017 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mendapatkan hasil “A” untuk Akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 0384/SK/BAN-PT/Akred/PT/I/2017 tertanggal 26 Januari 2017 yang berlaku sampai dengan 26 Januari 2022. Dengan SK tersebut, Unika Soegijapranata menjadi PTS pertama di Jawa Tengah yang terakreditasi A. Tahun 2013 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mendapatkan hasil “B” untuk Akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 063/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013 tertanggal 21 Februari 2013 Tahun 2008 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata mendapatkan hasil “B” untuk Akreditasi Perguruan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor 050/BAN-PT/Ak-I/Inst/IV/2008 tertanggal 12 April 2008. Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata yang merupakan satu dari 50 Promising Universities di Indonesia terpilih mengawali akreditasi ini, sebagai pilot project Akreditasi Institusi BAN-PT yang saat itu belum diwajibkan. Peringkat KemenristekdiktiPada tahun 2020 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menduduki peringkat ke-1 perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik se-Jawa Tengah versi Kementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang sebelumnya adalah Kemenristek Dikti melalui situs klasterisasi-pt.kemdikbud.go.id Diarsipkan 2020-08-27 di Wayback Machine. Sebelumnya pada tahun 2019, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menduduki peringkat ke-1 perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik se-Jawa Tengah versi Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Tahun 2018 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menduduki peringkat ke-8 perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik dan peringkat ke-39 seluruh perguruan tinggi seluruh Indonesia versi Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Tahun 2015 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menduduki peringkat ke-10 perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik dan peringkat ke-39 seluruh perguruan tinggi seluruh Indonesia versi Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Lain-LainPada tahun 2017 Kemenristekdikti (Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi) menetapkan 26 perguruan tinggi negeri dan swasta yang terakreditasi A, menjadi perguruan tinggi asuh bagi puluhan perguruan tinggi swasta yang terakreditasi C. Kepercayaan ini kemudian berlanjut hingga ketiga kalinya pada tahun 2018[3] dan 2019.[4] Pada tahun 2016, Unika Soegijapranata dipercaya oleh Kemenristek Dikti menjadi salah satu dari 40 perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan Program Profesi Insinyur (PPI). Pada akhir tahun 2019, Unika Soegijapranata menerima SK izin penyelenggaraan PPI[5] dan dapat menerima mahasiswa pada tahun akademik 2020/2021. Pada akhir tahun 2015, Unika Soegijapranata mendapatkan penghargaan melalui perpustakaan dengan diterimanya hasil akreditasi A dari Perpustakaan Nasional. Pada tahun 2017, Kepala Perpustakaan Unika Soegijapranata mendapatkan penghargaan Juara 1 Pustakawan nasional[6] dari Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Selanjutnya pada tahun 2019, Perpustakaan Unika Soegijapranata juga mendapatkan penghargaan Juara 2 Perpustakaan nasional[7] dari Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) melalui inovasi-inovasi digitalnya. Sejak tahun 2014 Unika Soegijapranata mendapatkan penghargaan untuk masuk ke dalam klaster Utama Penelitian[8] Kementerian Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Masa pandemi COVID-19Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Corona di lingkungan pendidikan dan mengikuti anjuran pemerintah daerah, maka pada tanggal 16 Maret 2020 Unika Soegijapranata memutuskan untuk langsung menjalankan kuliah daring secara menyeluruh di semua fakultas, yang telah disiapkan bahkan sebelum masa pandemi Covid-19.[9] Sejak tahun 2009,[10] Unika Soegijapranata telah menyiapkan Learning Management System (LMS) berbasis Moodle dengan didukung sosialisasi, pelatihan, dan penerapan langsung pada saat kuliah tatap muka. LMS ini direvitalisasi dan menggunakan alamat baru cyber.unika.ac.id pada tahun 2014 dengan memanfaatkan fitur Single Sign On (SSO) dan berbagai fitur yang dibutuhkan dalam e-learning. Pada akhir tahun 2017, Cyber Learning[11] diperkaya dengan fitur video conference (untuk tatap muka virtual), anti-plagiasi (untuk tugas), gamifikasi (penerapan konsep game dalam aktivitas belajar), kerja kelompok, dan lain-lain. Keberadaan fitur-fitur tersebut di dalam aktivitas e-learning memungkinkan mahasiswa mendapatkan variasi pelayanan kuliah daring yang berbeda-beda.[12] Kesiapan pembelajaran daring secara tersistem dan komprehensif di Cyber Learning ini yang menjadi alasan pemanfaatan cyber.unika.ac.id pada saat kuliah tatap muka tidak lagi dimungkinkan pada masa pandemi Covid-19.[13] Killer-application di dalam Cyber Learning yang dinilai banyak membantu pada masa pembelajaran daring adalah fitur BigBlueButton yang menjembatani video conference, baik kuliah,[14] bimbingan tugas akhir,[15] ujian tugas akhir, webinar, maupun layanan Psikologi[16] dan Bahasa Inggris.[17] Platform Vicon berbasis Jitsi dan Google Meet[18] di kemudian hari juga menjadi bagian dalam fitur Cyber Learning. Keberadaan portal Cyber Learning yang dibangun di dalam kampus sekaligus juga membantu dalam kerjasama kuota edukasi dengan Indosat, Telkomsel,[19] XL, Axis,[20] dan Smartfren.[21] Alamat portal kuliah daring yang pasti, memungkinkan kuota gratis masing-masing operator telepon seluler bisa diarahkan pada aktivitas pembelajaran daring. Kesiapan infrastruktur ini menjadi faktor yang memperlancar aktivitas perkuliahan di kampus ini selama masa pandemi Covid-19. Wisuda virtualMenyikapi kebijakan pemerintah untuk tidak berkumpul dalam jumlah yang banyak selama masa pandemi Covid-19, Unika Soegijapranata memutuskan untuk menyelenggarakan wisuda secara virtual.[22] Wisuda yang disebut sebagai selebrasi virtual ini menggunakan teknologi animasi deteksi wajah (face-tracking animation) yang membuat wisudawan seakan-akan terlihat mengikuti wisuda secara langsung meskipun sebetulnya merupakan campur tangan animasi.[23] Meskipun pemanfaatan teknologi ini bukan hal yang asing dalam dunia perfilman Hollywood, inovasi ini baru pertama kali terjadi dalam wisuda di Indonesia, bahkan di dunia. Karena hal tersebut, Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) mencatatnya sebagai rekor wisuda virtual dengan teknologi animasi deteksi wajah pertama di Indonesia.[24] Wisuda yang ditayangkan secara perdana di kanal Youtube Kampus Unika Soegijapranata pada Sabtu (20/6/2020) memperlihatkan adanya sentuhan animasi pada bagian wajah para wisudawan, sehingga tampak wisudawan secara fisik seperti berada di lokasi acara.[25] Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengapresiasi terobosan inovasi yang dilakukan Unika Soegijapranata Semarang dalam penyelenggaraan wisuda secara virtual pada masa pandemi. Dalam penyelenggaraan wisuda virtual ini, PT. Dreamlight World Media (DWM) yang berlokasi di Ungaran-Jawa Tengah dipilih menjadi mitra penyelenggaraan karena telah memiliki pengalaman dalam dunia animasi dan acara-acara televisi.[26] Pada wisuda ke-3 di tahun 2020, Unika Soegijapranata menambahkan teknologi Augmented Reality (AR) atau realitas berimbuh untuk meningkatkan kualitas wisuda virtual yang diselenggarakan pada Sabtu (19/9/2020). Untuk kepentingan tersebut, Unika Soegijapranata memanfaatkan fitur Augmented Reality yang disebut Lens[27] di dalam aplikasi Snapchat. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, video dokumentasi pemindahan tali toga dapat dibuat secara virtual. Wisudawan seperti merasakan secara langsung proses pemindahan tali toga melalui perpaduan face tracking dengan Augmented Reality.[28] Inovasi ini menjadi contoh nyata bagaimana proses akademik maupun pertemuan protokoler dipecahkan secara kreatif di saat pendemi.[29] Rektor
Referensi
Pranala luar
|