Sungai Jeneberang
GeologiSungai Jeneberang adalah sungai utama di Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang di lengan selatan Pulau Sulawesi tepatnya di lereng barat dari pegunungan Gunung Lompobattang, sebuah pegunungan api (vulkan) tipe stratovolcano yang sudah istirahat, tipe memiliki struktur batuan yag relatif tidak kompak. Pada bagian puncak vulkan yang besar ini mempunyai sisa kawah yang masih dapat dikenali. Kondisi geologi DAS Sungai Jeneberang didominasi oleh endapan aluvium sungai, danau dan pantai disepanjang aliran sungai hingga ke bagian hilir. Sedangkan jenis batuan yang ada merupakan susunan Formasi Camba yang termasuk batuan sedimen laut dan gunungapi berupa breksi, lahar, tufa dan konglongmerat serta Formasi Lombobattang di bagian hulu sungai. HidrologiSungai Jeneberang mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas 860 km2. Sedangkan luas wilayah sungai mencapai 9.331 km2 dengan potensi air permukaan 13.229 Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504 Juta3/tahun dan potensi air tanah 1.504 Juta3/tahun. Sungai Jeneberang melintasi Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, Kabupaten Takalar, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Selayar dan Kabupaten Sinjai. Anak sungaiBeberapa anak sungai yang besar diantaranya:
Bendungan Bili-biliDi aliran Sungai Jeneberang terdapat sebuah bendungan yaitu Bendungan Bilibili yang berada di Desa Bili-bili Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa. Bendungan ini merupakan salah satu bendungan yang menjadi pengendali banjir Sungai Jeneberang yang mampu menyediakan air baku sebesar 3300 liter/det dengan luas areal irigasi 24.585 Ha. Bendungan ini juga memiliki pembangkit tenaga listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas terpasang 20,1 MW. Bendungan Bilibiliadalah bendungan terbesar di Sulawesi Selatan. Bendungan ini diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 1999. Bendungan dengan luas waduk 40.428 hektare ini dibangun dengan dana pinjaman luar negeri sebesar Rp 780 miliar bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). GeografiSungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Sulawesi yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[5] Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, and terdingin Februari, sekitar 22 °C.[6] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2750 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 671 mm, dan yang terendah September, rata-rata 10 mm.[7]
Lihat pulaReferensi
5°11′35″S 119°22′53″E / 5.19306°S 119.38139°E Pranala luar
|