Rumbia, Jeneponto
Rumbia adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Wilayah Kecamatan Rumbia berada di kaki Gunung Lompobattang dan terbagi menjadi 12 desa. Pada tahun 2010-2012, jumlah penduduk di Kecamatan Rumbia mencapai 22 ribu jiwa. Komoditas utama di Kecamatan Rumbia adalah kopi dan ubi jalar. Pada tahun 2020, Kecamatan Rumbia menjadi salah satu kecamatan yang terdampak parah akibat banjir di Kabupaten Jeneponto. Pembentukan dan pembagian wilayahKecamatan Rumbia merupakan salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto.[1] Kecamatan Rumbia dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 4 Tahun 2005. Wilayah Kecamatan Rumbia merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kecamatan Kelara. Kecamatan Rumbia kemudian terdiri dari 12 desa yaitu:[2] Nama-nama desa di Kecamatan Rumbia sebagai berikut:[3] Kondisi geografiTanah di Kecamatan Rumbia memiliki fisiografi vulkanik.[4] Kecamatan Rumbia berada di kaki Gunung Lompobattang, Sulawesi Selatan. Karena itu, wilayahnya dingin dan subur.[5] Kecamatan Rumbia memiliki curah hujan tahunan yang tergolong basah.[6] PendudukPada tahun 2010, jumlah penduduk di Kecamatan Rumbia sebanyak 22.634 orang. Jumlah tersebut bertambah menjadi 22.993 pada tahun 2012.[7] KomoditasKopiKecamatan Rumbia merupakan salah satu pusat produksi kopi di Kabupaten Jeneponto. Budidaya kopi didukung oleh kondisi iklim dan kesuburan tanahnya. Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik di Kabupaten Jeneponto, pada tahun 2014 Kecamatan Rumbia memproduksi kopi seberat 240 ton. Nilai produksi ini dihasilkan dari lahan pertanaman seluas 327 ha.[8] Ubi jalarPada tahun 2017, Kecamatan Rumbia memanen ubi jalar seberat 2.639,92 ton dengan lahan seluas 202 ha. Pada tahun 2018, lahan yang digunakan untuk produksi ubi jalar berkurang menjadi 92 ha saja. Produksinya pun menurun menjadi 1.207.04 ton. Penurunan ini sebesar 13,2%.[9] Bencana alamBanjirWilayah Kecamatan Rumbia menjadi salah satu di antara 7 kecamatan yang mengalami banjir di Kabupaten Jeneponto pada bulan Juni 2020. Banjir ini disebabkan oleh hujan berkepanjangan sejak tanggal 11-12 Juni 2020. Air hujan mengalir deras dari arah pegunungan dan menghantam Cekdam Ballang Sikuyu hingga jebol. Desa Rumbia di Kecamatan Rumbia menerima dampak paling parah dengan ketinggian air mencapai 2 meter.[10] Referensi
|