Kota Cimahi

Cimahi
Kota Cimahi
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮎᮤᮙᮠᮤ
Dari atas, kiri ke kanan: Stasiun Cimahi, Masjid Sabar Cimahi, Gereja St. Ignatius Cimahi, Alun-Alun Cimahi, Bekas kamp konsentrasi Jepang
Bendera Cimahi
Lambang resmi Cimahi
Julukan: 
  • Kota Hijau
  • Kota Tentara
Motto: 
"Saluyu ngawangun jati mandiri" (Sunda: Bersama membangun jati kemandirian)
Kota Cimahi di Jawa Barat
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Kota Cimahi di Jawa
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Kota Cimahi di Indonesia
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Koordinat: 6°52′48″S 107°32′19″E / 6.8800382°S 107.5385202°E / -6.8800382; 107.5385202
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri21 Juni 2001
Dasar hukumUU No.9 Tahun 2001
Hari jadi21 Juni 2001; 23 tahun lalu (2001-06-21)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 15
Pemerintahan
 • Wali KotaDicky Saromi (Penjabat)
 • Wakil Wali KotaLowong
 • Sekretaris DaerahBudi Raharja[1] (Penjabat)
Luas
 • Total40,47 km2 (15,63 sq mi)
Populasi
 (2020)[2]
 • Total560.512
 • Kepadatan13.850/km2 (35,900/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 94,14% Islam
  • 0,16% Buddha
  • 0,11% Hindu
  • 0,03% Lainnya
 • Bahasa
 • IPMPenurunan 77,83 Tinggi[3] (2020)
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3277 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanD xxxx
Kode Kemendagri32.77
DAURp600,1 Miliar
Situs webcimahikota.go.id

Kota Cimahi adalah sebuah kota yang berada di Jawa Barat, Indonesia. Sebelumnya kota ini masih menjadi bagian dari Kabupaten Bandung hingga ditetapkan sebagai kota administratif pada 29 Januari 1976 dan akhirnya ditetapkan sebagai kota pada 21 Juni 2001. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan dan 15 kelurahan.

Geografi

Tugu Selamat Datang Baros
Tugu selamat datang di perbatasan Kelurahan Utama, Cimahi Selatan tepatnya di Jalan Baros; dibangun saat Cimahi masih menjadi kota administratif. Coat of arms daerah induknya, Kabupaten Bandung, masih terlihat meskipun warnanya pudar.

Kota Cimahi secara astronomis, terletak di antara 107°30’30’’– 107°34’30’’ BT dan 6°50’00’’ – 6°56’00’’ LS. Luas wilayah Cimahi menurut Undang-Undang No.9 Tahun 2001 sebesar 40,2 km² dengan batas-batas administratif sebagai berikut.[4]

Utara Kabupaten Bandung Barat (Parongpong, Cisarua, dan Ngamprah)
Timur Kota Bandung (Sukasari, Sukajadi, Cicendo, dan Andir)
Selatan Kabupaten Bandung Barat (Batujajar), Kota Bandung (Bandung Kulon, Bandung), dan Kabupaten Bandung (Margaasih)
Barat Kabupaten Bandung Barat (Padalarang, Batujajar, dan Ngamprah)

Secara geografis, wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 mdpl (Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara) yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan sekitar ± 685 mdpl (Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum.

Sejarah

Keluarga Belanda di Cimahi pada tahun 1902

Nama Cimahi berasal dari kata bahasa Sunda cai mahi yang berarti "air yang cukup". Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di Alun-Alun Cimahi sekarang.[5]

Tahun 1874–1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan berdasarkan lampiran staad tahun 1935.

Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat.

Cimahi yang berasal dari status Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung sesuai dengan perkembangan dan kemajuannya maka berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1975 tentang Pembentukan Kota Administratif, Cimahi dapat ditingkatkan statusnya dari Kecamatan menjadi Kota Administratif yang berada di wilayah Kabupaten Bandung.

Pada tahun 2001, Kota Cimahi statusnya diangkat menjadi kota otonom berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001.

Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya saat ini adalah sekitar 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun 1990 dengan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.

Pemerintahan

Wali kota dan wakil wali kota

Wali Kota Cimahi
No. Potret Wali Kota Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Wali Kota Ref.
Dicky Saromi
(Penjabat)
22 Oktober 2023 Petahana Lowong [6]

Dewan perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Cimahi dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[7] 2019–2024[8] 2024–2029
PKB 2 Kenaikan 3 Kenaikan 4
Gerindra 6 Kenaikan 7 Penurunan 5
PDI-P 7 Penurunan 6 Steady 6
Golkar 4 Kenaikan 6 Kenaikan 7
NasDem 4 Steady 4 Kenaikan 5
PKS 5 Kenaikan 7 Kenaikan 9
Hanura 4 Penurunan 1 Penurunan 0
PAN 3 Penurunan 2 Steady 2
Demokrat 5 Kenaikan 6 Steady 6
PPP 5 Penurunan 3 Penurunan 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 10 Steady 10 Penurunan 9

Kecamatan dan Kode Pos

Kota Cimahi memiliki 3 kecamatan dan 15 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 532.988 jiwa dengan luas wilayah 39,27 km² dan sebaran penduduk 13.572 jiwa/km².[9][10]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Cimahi Diarsipkan 2021-11-05 di Wayback Machine., adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[11] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.77.01 Cimahi Selatan 40531-40535 5
32.77.02 Cimahi Tengah 40521-40526 6
32.77.03 Cimahi Utara 40511-40514 4
TOTAL 15


Julukan Kota Tentara

Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk tentara, di antaranya:

belum lagi markas-markas tentara yang terdapat di situ yang jumlahnya pun cukup banyak, seperti:

dan masih banyak lagi ditambah asrama militer yang jumlahnya sangat banyak. Dengan banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).

Namun keadaan demikian juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Cimahi. Ini disebabkan karena tanah dan bangunan yang digunakan oleh militer tersebut tidak membayar pajak bumi dan bangunannya (PBB), sehingga pemerintah kota tidak mendapat masukan dari sebagian besar wilayahnya.

Kesehatan

Rumah sakit

No. Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 3277020 RSUD Cibabat RSUD B Jalan Jend. H. Amir Machmud No. 140, Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40513
2. 3277019 RS Avisena Cimahi RS D Jalan Melong Raya No. 170, Melong, Kec. Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat 40534
3. 3277031 RS Dustira RS B Jalan Dustira No. 1, Baros, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521
4. 3277021 RS Kasih Bunda RS C Jalan Mahar Martanegara No. 166, Baros, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40533
5. 3277018 RS Mitra Anugrah Lestari RS C Jalan Cibaligo No. 76, Cigugur Tengah, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40522
6. 3204075 RS Mitra Kasih RS C Jalan Jend. H. Amir Machmud No. 341, Cigugur Tengah, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40522
7. 3277022 RS Unjani Cimahi RS Gigi & Mulut B Jalan Encep Kartawiria No. 88, Citeureup, Kec. Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat 40512
8. 327743 RS Baros Cimahi RS D Jalan Baros No. 46, Baros, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40521

Pendidikan

Sekolah Menengah di Cimahi

Daftar Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Cimahi

  • SMK Negeri 1 Cimahi
  • SMK Negeri 2 Cimahi
  • SMK Negeri 3 Cimahi
  • SMK PUSDIKHUBAD Cimahi
  • SMK Wiraswasta Cimahi
  • SMK-TI Garuda Nusantara Cimahi
  • SMK Sangkuriang 1 Cimahi
  • SMK Sangkuriang 2 Cimahi
  • SMK Taruna Mandiri
  • SMK Karya Bhakti Pusdikpal
  • SMK TI Pembangunan Cimahi

Daftar Sekolah Menengah Atas di Kota Cimahi

Perguruan Tinggi di Cimahi

Meskipun Cimahi memiliki atlet-atlet potensial akan tetapi sarana dan dana untuk memajukan olahraga sangatlah minim. Beberapa atlet malah memutuskan untuk keluar dari Cimahi karena disebabkan oleh hal ini[12] Selain itu dana yang dikucurkan pada tahun 2013 hanya Rp 1 miliar dari 2.3 miliar yang diusulkan.[13] Padahal idealnya menurut KONI daerah Cimahi, dana ideal yang dibutuhkan adalah sekitar 4 miliar.[14]

Transportasi

Kota Cimahi dapat diakses melalui jalan tol Purbaleunyi yang menghubungkan Cimahi dengan berbagai kota di Pulau Jawa. Selain itu, terdapat jalan nasional lintas selatan Pulau Jawa menghubungkan Padalarang dengan Surabaya yang merupakan akses utama Kota Bandung. Di transportasi darat, terdapat terminal bus di Kota Cimahi, yaitu Terminal Cimahi di Kecamatan Cimahi Tengah merupakan terminal bus utama di kota ini yang dikhususkan bagi angkutan kota di sekitar wilayah Bandung Raya. Selain itu, Stasiun Cimahi merupakan stasiun kereta api utama di Kota Cimahi yang terletak di jalur percabangan Jakarta–Bandung dari lintas utara Pulau Jawa, melayani layanan kereta api antarkota, lokal, dan komuter.

Pariwisata

Objek Wisata

Beberapa daerah wisata yang dapat dikunjungi di kota Cimahi di antaranya adalah:

Kebudayaan

Cimahi adalah sebuah daerah yang unik karena masyarakat yang hidup di daerah ini sangat majemuk. Kemajemukan masyarakat Cimahi disebabkan oleh beragamnya suku bangsa yang hidup dan menetap di daerah ini. Beragam suku bangsa yang ada di Cimahi yang sekaligus memperlihatkan keragaman suku bangsa yang ada di Indonesia menjadi ciri tersendiri bagi Cimahi.

Keberagaman suku bangsa yang ada di Cimahi menyebabkan munculnya kebudayaan dan kesenian yang beragam pula. Sebagai hasil dari hal tersebut, kebudayaan dan kesenian Sunda tetap dilestarikan dan dikembangkan. Pementasan budaya dan kesenian bahkan telah dipertunjukkan sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Sebagai contoh, kesenian Sunda yang terkenal yang ada di Cimahi, antara lain tari jaipongan, tari keurseus, sisingaan, angklung, calung reog, tembang, rengkong, kecapi suling, degung, tarawangsa, longser, jenaka sunda, sandiwara, seni pencak silat, kliningan, karawitan dan wawayangan dan tari merak

Disamping jenis kesenian tradisional sebagaimana yang telah dikemukakan di depan, juga ada kesenian-kesenian baru, seperti teater, kabaret, seni peran, perfilman, sastra, modeling, seni gambar atau lukis, seni patung, seni rias, nasyid, qasidah, dan acapela.[17]

Musik

Grup musik Jamrud pertama kali dibentuk di kota ini pada tahun 1989. Selain itu Fenomena Keong Racun yang dipopulerkan oleh duo Sinta–Jojo, mahasiswa yang berasal dari Cimahi, menjadi meme di YouTube.

Media

Cimahi termasuk kota yang masih belum memiliki media cetak secara mandiri, namun demikian media cetak yang berada pada Kota Cimahi masih merujuk pada Kota Bandung.

Pada tahun 2014 munculnya media online pertama di kota cimahi: cimahicity.com

Tokoh terkenal

Tokoh-tokoh terkenal dari Cimahi di antaranya adalah:

Referensi

  1. ^ "Budi Raharja Dilantik Sebagai Pj. Sekda Kota Cimahi". ppid.cimahikota.go.id. Diakses tanggal 13 November 2024. 
  2. ^ a b "Kota Cimahi Dalam Angka 2020". www.cimahikota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-09. Diakses tanggal 9 Juni 2020. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  4. ^ "Data Wilayah Cimahi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-03. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  5. ^ "Sejarah Cimahi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-03. Diakses tanggal 10 Januari 2020. 
  6. ^ Abdussalam, Muhamad Syarif (23 Oktober 2023). "Pesan Bey Machmudin kepada Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, Singgung Tecnopark Baros". Tribunnews.com. Diakses tanggal 27 Oktober 2023. 
  7. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Cimahi 2014-2019". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-26. Diakses tanggal 2020-05-15. 
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Cimahi 2019-2024
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  11. ^ Kode Pos Kota Cimahi
  12. ^ ""Sarana olahraga di Kota Cimahi sangat tidak memadai. Akibatnya, banyak atlet potensial yang memutuskan hijrah ke daerah lain"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal 2013-10-19. 
  13. ^ ""DPRD Soalkan Minimnya Anggaran Atlet Cimahi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-22. Diakses tanggal 2013-10-19. 
  14. ^ ""Cimahi Dituding Tidak Perhatikan Atlet"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal 2013-10-19. 
  15. ^ "Situs resmi AWC". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal 2013-10-20. 
  16. ^ ""Realisasi Gedung Kesenian Kota Cimahi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal 2013-10-20. 
  17. ^ ""Wisata Budaya dan Kesenian di Situs Resmi Pemerintah Kota Cimahi"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-20. Diakses tanggal 2013-10-20. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya