Kabupaten Batang

Kabupaten Batang
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦨꦠꦁ
 • Pegonباتاڠ
 • Alfabet LatinBatang
Jembatan Kalikuto
Pantai Ujung Negoro
Pagilaran
Lambang resmi Kabupaten Batang ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Peta
Peta
Kabupaten Batang ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ di Jawa
Kabupaten Batang ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Kabupaten Batang
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Peta
Kabupaten Batang ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ di Indonesia
Kabupaten Batang ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Kabupaten Batang
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ
Kabupaten Batang
ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦧꦠꦁ (Indonesia)
Koordinat: 6°54′29″S 109°43′50″E / 6.90811163°S 109.73041877°E / -6.90811163; 109.73041877
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri8 April 1966
Dasar hukumUU No.9 tahun 1965
Ibu kotaBatang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 9
  • Desa: 239
Pemerintahan
 • BupatiLani Dwi Rejeki (Pj.)
 • Wakil Bupatilowong
 • Sekretaris DaerahLani Dwi Rejeki
 • Ketua DPRDMaulana Yusup
Luas
 • Total788,64 km2 (304,50 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1][2]
 • Total849.686
 • Kepadatan1,100/km2 (2,800/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,55% Islam
  • 0,01% Buddha
  • 0,01% Lainnya[1][3]
 • BahasaIndonesia, Jawa Pekalongan, Jawa Banyumasan
 • IPMKenaikan 70,20 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3325 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 285 (bagian barat)
+62 294 (bagian timur)
Pelat kendaraanG
Kode Kemendagri33.25 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 835.669.833.000,- (2020)[5]
Semboyan daerahBatang Berkembang
(Bersih, Kencar-kencar, Eyub, Menuju Bebrayan, Aman, dan Tenang)
Flora resmiNangka
Fauna resmiLebah madu
Situs webwww.batangkab.go.id


Kabupaten Batang (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦨꦠꦁ, Pegon: باتاڠ, translit. Batang) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Batang. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Kendal di timur, Kabupaten Banjarnegara di selatan, serta Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan di barat. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 849.686 jiwa.[1]

Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Batang merupakan perbukitan dan pegunungan. Dataran rendah di sepanjang pantai utara tidak begitu lebar. Di bagian selatan adalah terdapat Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prau (2.590 meter).

Ibu kota Kabupaten Batang terletak di ujung barat laut wilayah kabupaten, yakni tepat di sebelah timur Kota Pekalongan, sehingga kedua kota ini seolah-olah menyatu. Kabupaten Batang terletak pada 6° 51' 46" sampai 7° 11' 47" Lintang Selatan dan antara 109° 40' 19" sampai 110° 03' 06" Bujur Timur di pantai utara Jawa Tengah . Luas daerah 78.864,16 Ha.

Batas Wilayah

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Kendal
Selatan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara
Barat Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan

Sejarah

Kabupaten Batang saat ini merupakan gabungan antara Jabarangkah dan Kabupaten Batang lama di Pesisiran. Kabupaten Batang pada masa Majapahit ikut pada wilayah Mancanegara Majapahit yang bernama Kembang Jenar. Kabupaten Batang di masa lampau juga berkaitan dengan Kerajaan Holing yang dipimpin oleh Maharani Shima. Beberapa hipotesis terutama yang dikemukakan Van Der Meulen juga menyatakan bahwa pusat kerajaan Kalingga terletak di Kabupaten Batang bagian Timur tepatnya di sekitar Prasasti Sojomerto saat ini. Nama kota Lempevangih yang di Prasasti Sojomerto berkaitan dengan Wangsa Sailendra juga serupa dengan nama Limpungwangi (Limpung) yang merupakan kecamatan yang dekat dengan keberadaan Prasasti Sojomerto saat ini.

Kabupaten Batang dapat dibagi dalam 3 periodisasi sejarah. Berdiri sebagai Kabupaten sejak awal abad 17 dan bertahan sampai dengan 31 Desember 1935. Per 1 Januari 1936, Batang secara resmi digabungkan kedalam Pemerintahan Kabupaten Pekalongan.

Tahun 1946, mulai ada gagasan untuk menuntut kembalinya status Kabupaten Batang. Ide pertama lahir dari Mohari yang disalurkan melalui sidang KNI Daerah dibawah pimpinan H.Ridwan. Sidang bertempat di gedung bekas rumah Contrder Belanda (Komres Kepolisian 922).

Tahun 1952, terbentuk sebuah Panitia yang menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Batang. Panitia ini dinamakan Panitia Pengembalian Kabupaten Batang, yang bertugas menjalankan amanat masyarakat Batang.

Dalam kepanitiaan ini duduk dari kalangan badan legislatif serta pemuka masyarakat yang berpengaruh saat itu. Susunan panitianya terdiri atas RM Mandojo Dewono (Direktur SGB Batang) sebagai Ketua, R. Abutalkah dan R. Soedijono (anggota DPRDS Kabupaten Pekalongan) sebagai Wakil Ketua. Panitia juga dilengkapi dengan dua anggota yaitu R. Soenarjo (anggota DPRDS yang juga Kepala Desa Kauman) dan Rachmat (anggota DPRDS).

Tahun 1953, Panitia menyampaikan Surat Permohonan terbentuknya kembali status Kabupaten Batang lengkap satu berkas, yang langsung diterima oleh Presiden Soekarno pada saat mengadakan peninjauan daerah dan menuju ke Semarang dengan jawaban akan diperhatikan.

Tahun 1955, Panitia mengutus delegasi ke pemerintah pusat, yang terdiri atas RM Mandojo Dewono, R.Abutalkah, dan Sutarto (dari DPRDS).

Tahun 1957, dikirim dua delegasi lagi. Delegasi I, terdiri atas M. Anwar Nasution (wakil ketua DPRDS), R.Abutalkah, dan Rachmat (Ketua DPRD Peralihan). Sedangkan delegasi II dipercayakan kepada Rachmat (Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan), R.Abutalkah, serta M.Anwar Nasution.

Tahun 1962, mengirimkan utusan sekali. Utusan tersebut dipercayakan kepada M. Soenarjo (anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dan juga Wedana Batang) sebagai ketua, sebagai pelapor ditetapkan Soedibjo (anggota DPRD), serta dibantu oleh anggota yaitu H. Abdullah Maksoem dan R. Abutalkah.

Tahun 1964, dikirim empat delegasi. Delegasi I, ketuanya dipercayakan R. Abutalkah, sedang pelapor adalah Achmad Rochaby (anggota DPRD). Delegasi ini dilengkapi lima orang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan, yaitu Rachmat, R. Moechjidi, Ratam Moehardjo, Soedibjo, dan M. Soenarjo.

Delegasi II, susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I tersebut, sebelum menyampaikan tuntutan rakyat Batang seperti pada delegasi-delegasi terdahulu, yaitu kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta diawali penyampaian tuntutan tersebut kepada Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah di Semarang.

Delegasi III, yang juga susunan keanggotaannya sama dengan Delegasi I dan II kembali mengambil langkah menyampaikan tuntutan rakyat Batang langsung kepada Mendagri. Sedang Delegasi IV mengalami perubahan susunan keanggotaan. Dalam delegasi ini sebagai ketua R. Abutalkah, sebagai wakil ketua Rachmat, sedangkan sebagai pelapor adalah Ratam Moehardjo, Ahmad Rochaby sebagai sekretaris I, R. Moechjidi sebagai sekretaris II serta dilengkapi anggota yaitu Soedibjo dan M. Soenarjo.

Tahun 1965, diutus delegasi terakhir. Sebagai ketua R. Abutalkah, wakil ketua Rachmat, sekretaris I Achmad Rochaby, sekretaris II R. Moechjidi, pelapor Ratam Moehardjo serta dilengkapi dua orang anggota yaitu M. Soenarjo dan Soedibjo. Delegasi terakhir atau kesepuluh itu, memperoleh kesempatan untuk menyaksikan sidang paripurna DPR GR dalam acara persetujuan dewan atas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Pemerintah Kabupaten Batang menjadi Undang-undang.

Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Batang terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965, yang dimuat dalam Lembaran Negara Nomor 52, tanggal 14 Juni 1965 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 1965, tanggal 14 Juli 1965.

Tanggal 8 April 1966, bertepatan hari Jumat Kliwon, yaitu hari yang dianggap penuh berkah bagi masyarakat tradisional Batang, dengan mengambil tempat di bekas Kanjengan Batang lama (rumah dinas yang sekaligus kantor para Bupati Batang lama) dilaksanakan peresmian pembentukan Daerah Tingkat II Batang.

Upacara yang berlangsung khidmat dari jam 08.00 s/d 11.00 itu, ditandai antara lain dengan Pernyataan Pembentukan Kabupaten Batang oleh Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah Brigjend (Tit) KKO-AL Mochtar, pelantikan R. Sadi Poerwopranoto sebagai Pejabat Bupati Kepala Daerah Batang, serah terima wewenang wilayah dari Bupati KDH Pekalongan kepada Pejabat Bupati KDH Batang, serta sambutan dari Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Batang dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[6] 2014–2019[7] 2019–2024[8] 2024–2029[9]
PKB 5 Kenaikan 8 Kenaikan 10 Kenaikan 11
Gerindra 2 Kenaikan 5 Steady 5 Steady 5
PDI-P 15 Penurunan 10 Penurunan 8 Penurunan 7
Golkar 5 Steady 5 Kenaikan 8 Penurunan 6
NasDem (baru) 3 Penurunan 2 Penurunan 1
Gelora (baru) 1
PKS 0 Kenaikan 2 Penurunan 1 Kenaikan 4
Hanura 4 Penurunan 1 Kenaikan 2 Steady 2
PAN 3 Penurunan 2 Steady 2 Penurunan 1
Demokrat 6 Penurunan 5 Penurunan 2 Steady 2
PPP 4 Steady 4 Kenaikan 5 Steady 5
PDP (baru) 1
Jumlah Anggota 45 Steady 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 9 Kenaikan 10 Steady 10 Kenaikan 11

Kecamatan

Kabupaten Batang terdiri dari 15 kecamatan, 9 kelurahan, dan 239 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 773.138 jiwa dengan luas wilayah 788,65 km² dan sebaran penduduk 980 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Batang, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[12] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.25.08 Limpung 17 51271 Desa
33.25.14 Pecalungan 10 51263 Desa
33.25.02 Bandar 17 51254 Desa
33.25.15 Banyuputih 11 51282 Desa
33.25.11 Batang 9 12 51211-51219 Desa
Kelurahan
33.25.05 Bawang 20 51274 Desa
33.25.03 Blado 18 51255 Desa
33.25.07 Gringsing 15 51281 Desa
33.25.13 Kandeman 13 51264 Desa
33.25.04 Reban 19 51273 Desa
33.25.09 Subah 17 51262 Desa
33.25.06 Tersono 20 51272 Desa
33.25.10 Tulis 17 51261 Desa
33.25.12 Warungasem 18 51252 Desa
33.25.01 Wonotunggal 15 51253 Desa
TOTAL 9 239

Kecamatan-kecamatan itu dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Batang. Di samping Batang, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Tulis, Subah, Banyuputih, Gringsing (Plelen); keempatnya berada di jalur pantura serta Limpung sebagai segitiga emas pertemuan bisnis Tersono, Bawang, Reban, dan Bandar. Juga di selatan kota Batang ada kota Bandar yang saat ini berkembang pesat yang merupakan sentra penghasil cengkih, petai dan pisang.

Bahasa

Peta persebaran Bahasa Jawa Banyumasan

Mayoritas penduduk Kabupaten Batang menggunakan Bahasa Jawa Dialek Pekalongan yang merupakan ciri khas tersendiri dengan memiliki fonetik (bunyi bahasa) yang khas, sebab merupakan pertemuan antara dialek bahasa Jawa Semarang (bandek) dan dialek bahasa Jawa Tegal (ngapak). Dalam penuturannya dialek ini menggunakan logat bandek dan terkesan agak ngapak. Logat bandek merupakan fonetik bahasa Jawa yang dalam mengeja huruf /a/ menjadi /ɔ/, misalnya kata apa dieja menjadi ɔpɔ. Namun, selain itu juga Bahasa Jawa Banyumasan (ngapak) juga dituturkan oleh penduduk di wilayah timur, selatan dan sebagian tengah Kabupaten Batang yang mayoritas wilayah pegunungan dan dataran tinggi dengan ciri khas logatnya tersendiri. Jika dilihat dari peta persebaran bahasa disamping, maka diperkirakan Bahasa ngapak dituturkan di delapan kecamatan diantaranya Wonotunggal, Bandar, Blado, Pecalungan, Limpung, Tersono, Reban dan Bawang. Tidak hanya itu, banyak kata berakhiran vokal a dibaca dengan vokal e seperti dalam kata padha bae dibaca padhe bae. Bahkan di Kecamatan Subah, ada satu desa yakni Adinuso, yang menggunakan vokal i di beberapa kosakatanya. Misalkan kata andhi dibaca andhi, sega dibaca segi.

Pendidikan

Pendidikan formal TK atau RA SD atau MI SMP atau MTs SMA atau MA SMK Perguruan tinggi Lainnya
Negeri 6 455 52 8 4 1 0
Swasta 319 127 55 20 25 2 0
Total 325 582 107 28 29 3 0
Data sekolah di Kabupaten Batang
Sumber:[13][14][15][16]

Kampus

Universitas Selamat Sri (UNISS) Batang merupakan kampus pertama di Batang dan salah satu kampus kebanggaan Warga Mbatang. Terdiri dari 6 Fakultas, mulai dari Fakultas Komputer dan Desain, Fakultas Psikologi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik dan Rekayasa, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan yang menangungi 10 jurusan. Satu kompleks dengan SMP dan SMA Pondok Modern Selamat (PMS) Batang, UNISS Batang mengadopsi kurikulum pesantren. Aksesnya sangat mudah karena tepat di pinggir Jalan Raya Batang Semarang km 14. Kampus berjargon Smart with Morality ini sudah terakreditasi Baik dari BAN PT dan diakui oleh dikti.

Transportasi

Batang dilalui oleh jaringan Jalan Provinsi Subah–Banyuputih–Batang. Selain itu, Batang juga dilalui jalan nasional (rute 1) jalur pantura ("Jalan Daendels 1808 M"), yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya-Banyuwangi). Meski jalan nasional tersebut memiliki 5 lajur, 3 di kanan dan 2 di kiri, namun saat musim mudik lebaran terjadi kemacetan di jalur ini. Tersedia jalur alternatif untuk menghindari kemacetan ini, yaitu melalui:

Batang–Warungasem–Wonotunggal– Bandar–Pecalungan–Limpung–Tersono–Plantungan–Sukorejo–Pageruyung–Weleri–Semarang.

Batang–Warungasem–Wonotunggal–Bandar–Blado–Reban–Sojomerto–Bawang–Plantungan–Sukorejo–Patean–Parakan–TemanggungMagelangSleman-Yogyakarta.

Adapun wilayah Batang yang dilalui Jalan Pantura meliputi Batang–Kandeman–Tulis–Subah–Banyuputih–Gringsing

Batang juga dilalui Jalan Tol Pemalang-Batang dan Jalan Tol Batang-Semarang yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Wilayah-wilayah yang dilalui Tol TransJawa di Kabupaten Batang antara lain: Warungasem–Batang–Kandeman–Ujungnegoro–Kedungsegog–Roban–Gondang–Kuripan–Celong–Plabuan–Tawang–Kalikutho.

Kabupaten Batang juga dilintasi jalur kereta api lintas utara pulau Jawa (Jakarta-Surabaya). Karena terlalu dekat dengan Kota Pekalongan yang memiliki stasiun Pekalongan yang lebih besar, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun Batang dan stasiun Batang Baru. Naik kereta api melalui wilayah Kabupaten Batang sangat menarik dan tidak membosankan, karena sebelah rel berada tepat di tepi pantai yang memiliki pemandangan yang indah.

Jalur Provinsi selatan antara Kabupaten Batang Dengan kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara dengan Pemandangan Yang indah menuju Dieng Jalan Kahyangan mirip Jalan tol dibeton sangat Halus dan Nyaman.

Bus Antarkota

Terminal angkutan Bus terpenting di Kabupaten Batang adalah Terminal Limpung dan Terminal Banyuputih yang selalu ramai disinggahi bus antarkota dalam provinsi. Sedangkan bus antarkota antarprovinsi akan singgah untuk istirahat di banyak restoran atau rumah makan di Kecamatan Gringsing.

Angkutan Kereta api

Stasiun Batang merupakan Stasiun aktif dan yang bangunan baru jarak dari Stasiun Batang lama (SCS). Rel kereta api dengan Pemandangan Laut antara Stasiun PlabuanStasiun Weleri.

Angkutan Barang

Terminal angkutan barang / truk ada di Banyuputih dan Timbang, sehngga Batang yang terletak di pertengahan pulau Jawa selalu disinggahi truk-truk barang antar pulau di Indonesia .

Ekonomi

Posisi wilayah Kabupaten Batang berada pada jalur ekonomi pulau Jawa sebelah utara. Arus transportasi dan mobilitas yang tinggi di jalur pantura memungkinkan berkembangnya kawasan tersebut yang cukup prospektif di sektor jasa transit dan transportasi.

Kondisi wilayah Kabupaten Batang yang merupakan kombinasi antara daerah pantai, dataran rendah dan pegunungan, menjadikan Kabupaten Batang berpotensi yang sangat besar untuk agroindustri, agrowisata dan agrobisnis.

Potensi Investasi

Terdapat banyak industri tekstil di wilayah Kabupaten Batang, dari skala rumah tangga sampai industri berorientasi ekspor, antara lain PT Primatex dan PT Saritex. Wilayah Kabupaten Batang sangat strategis dari sisi ekonomi, karena dilewati oleh jalur perdagangan nasional, jalan pantura. Wilayahnya yang memiliki garis pantai yang terhitung panjang berpotensi untuk dikembangkan menjadi pelabuhan perikanan maupun pelabuhan kargo untuk barang-barang hasil produksi industri setempat.

Rencana Pemerintah Pusat untuk membangun jaringan transmisi gas bumi dari Cirebon, Jawa Barat ke Gresik, Jawa Timur memiliki potensi tumbuhnya industri besar disepanjang jalur pipa gas tersebut. Pasokan listrik di wilayah Batang juga dapat diandalkan, karena dilewati oleh jaringan SUTET milik PT PLN (Persero). Di beberapa wilayah juga memiliki potensi energi hidro yang dapat dikembangkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH).

Wilayah Batang yang sangat luas, dengan sejarah bencana geologi yang hampir tidak ada, ditunjang sumber daya manusia yang melimpah akan menguntungkan bagi investor yang hendak membangun industri di wilayah ini.

Pariwisata

Kabupaten Batang memiliki wilayah yang kaya akan sumber daya alam, hutan dan laut, sehingga sangat strategis untuk dikembangkan sebagai daerah wisata. Beberapa objek wisata antara lain:

Tempat Wisata

Wanawisata Alas Polowono

Terletak di Desa Lobang Kecamatan Limpung dengan jarak ± 3 km dari alun-alun Kecamatan Limpung dan ± 8 km dari Jalan Pantura Banyuputih. Wanawisata ini menyuguhkan pemandangan hutan pinus khas dataran tinggi. Bahkan di beberapa spot terlihat jelas keramaian kota Limpung, kendaraan yang melintas di Jalur Pantura dan Trans Jawa bahkan kapal-kapal yang berlayar di Laut Jawa dari puncak bukit nan jauh.

Sri Gunung

Terletak di Kecamatan Banyuputih Batang dengan jarak ± 3 km dari Jalan Pantura Kecamatan Banyuputih. Sri Gunung merupakan wisata yang menyuguhkan pemandangan dari puncak perbukitan dengan pemandangan yang dapat dilihat dari segala sisinya. Dari Puncak Sri Gunung dapat dilihat berbagai pemandangan seperti Wilayah Limpung dan Pegunungan Dieng di Selatan, Laut Jawa di Utara dan Hamparan Alas Roban yang dapat dilihat di sisi timur dan baratnya.

Pantai Celong Mangonsari

Terletak di Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih. Pantai ini mempunyai Panorama yang indah dengan rel kereta api yang sangat berdekatan dengan lautan.

Pantai Kuripan

Terletak di Desa Kuripan Kecamatan Subah. Pantai ini mempunyai Panorama yang indah dan berbagai fasilitas penunjang wisata lainnya.

Agrowisata Salak Sodong

Terletak di Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal dengan jarak ± 17 km dari ibu kota Kabupaten Batang dengan ketinggian 600 – 800 m dari permukaan laut. Desa Sodong memiliki potensi yang dalam pembangunan yaitu Curug dan Agrowisata Salak Sodong, selain itu juga dikenal sebagai penghasil kapulaga, vanili, dan cengkih. Salak Sodong pada tahun 1999 pernah menjadi juara lomba buah Tingkat Jawa Tengah.[17]

Curug Genting

Curug Genting terletak di wilayah Kecamatan Blado, kurang lebih 38 km ke arah selatan dari Kota Batang. Air terjun indah dengan ketinggian 40 m ini dikelilingi hutan pinus. Dengan udara yang masih segar dan alam pedesaan alami menghijau, Curug Genting sangat cocok sebagai tempat rekreasi yang menyenangkan.[18]

Curug Gombong

Air terjun dengan ketinggian 13 m membelah batuan berlapis rata alami (batu rai). Terletak di desa Gombong 6 km sebelah selatan Kecamatan Subah. Sejauh ini belum ada investor yang mengembangkan Curug Gombong sebagai objek wisata potensial.[19]

Pantai Sigandu

Panorama menawan pantai Kota Batang di sore hari, sementara perahu nelayan pulang bersandar membongkar ikan hasil tangkapannya.[20]

Upacara Nyadran

Di pantai tempat bermuaranya kali Sambong yang membelah kota ini diselenggarakan upacara selamatan pantai (nyadran) dengan arak-arakan dan lomba perahu dayung tradisional oleh seluruh nelayan di Batang. Upacara tersebut diagendakan setiap tahun bertepatan dengan hari raya Idul Fitri sebagai rasa syukur kepada Tuhan yang maha esa atas rijeki yang dilimpahkan kepada umatNya.[21]

Pantai Ujung Negoro

Pantai ini berada di kawasan pantai utara Batang yang terletak 14 km arah timur laut dari Kota Batang. Salah satu bagian tepi pantainya berketinggian 14 m dari permukaan air laut, yang jarang terdapat di sepanjang pantai utara Jawa. Pada dataran pantai yang tinggi terdapat Gua Aswotomo dan sebuah pemakaman kecil peninggalan Syeikh Maulana Maghribi. Di sekitar daerah ini tersedia pula tempat menarik untuk naik sampan dan memancing. Saat ini di sekitaran pantai telah banyak dibukanya usaha warga lokal seperti kafe dan restoran boga bahari.[22]

Pantai Pelabuhan

Terletak di Desa Ketanggan Kecamatan Gringsing dengan jarak ± 50 km dari pusat kota Batang. Pantai ini baik sebagai tempat untuk memancing dan terdapat sumber air tawar di tepi pantai.[23]

Sendang Bale Kambang

Terletak di Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing dengan jarak 250 m dari wisata pantai jodo. Sendang ini biasanya wisata paket dengan pantai jodo dan sebagai sumber irigasi para petani.[24]

Mini Safari Batang Dolphins Center

Terletak dalam satu jalur dengan kawasan pantai Sigandu, di jalan pantai sigandu–ujungnegoro, desa Klidang lor mempunyai daya tarik yang luar biasa. Di bawah naungan Taman safari Indonesia ini bisa melihat berbagai macam satwa liar dari 5 benua dan hewan langka di indonesia. Selain itu juga bisa merasakan sensasi menemani perawat satwa sambil memberi makan kemudian ada berbagai reptil dan ular, bisa berfoto dengan satwa dan bisa menunggangi unta. Di samping itu ada permainan kereta mini, gajah terbang dan lain-lain. Menariknya, disini juga bisa menyaksikan pertunjukan Dholphin show (pukul 11.00, 13.00, 16.00), Various animal atau pertunjukan aneka satwa (pukul 12.30, 15.30), dan Bird of Prey show (pukul 10.00, 14.00).[25]

Curug Kanoman Gringgingsari

Terletak di Desa Gringgingsari, kecamatan Wonotunggal, sekitar 15 KM arah selatan dari alun–alun Batang.[26]

Kebun Teh Pagilaran

Terletak di desa Keteleng,kecamatan Blado, sekitar 38 KM arah selatan dari alun–alun Batang.[27]

Agrowisata Way Kambang

Terletak di desa Selopajang Timur, kecamatan Blado.[28]

Referensi.

  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 November 2024. 
  2. ^ "Kabupaten Batang Dalam Angka 2021" (pdf). www.batangkab.bps.go.id. hlm. 9, 75, 170. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-16. Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 4 Maret 2022. 
  4. ^ "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2022-2023". www.jateng.bps.go.id. Diakses tanggal 4 Oktober 2024. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 15 Juni 2021. 
  6. ^ "Batang Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. 28-11-2013. Diakses tanggal 01-05-2023. 
  7. ^ DPRD Kabupaten Batang 2014-2019
  8. ^ Inilah 45 Nama Anggota DPRD Kabupaten Batang Perpilih 2019-2024
  9. ^ KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BATANG NOMOR 891 TAHUN 2024 TENTANG PENETAPAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  12. ^ Kode Pos Kabupaten Batang
  13. ^ "Referensi Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-28. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  14. ^ "PSDKU UNDIP BATANG". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-01. Diakses tanggal 2020-12-15. 
  15. ^ "UNISS Batang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 2020-12-15. 
  16. ^ "STKIP MuhBat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-23. Diakses tanggal 2020-12-15. 
  17. ^ "Daftar Wisata Batang Jawa Tengah yang Mirip Surga". Harian Brebes. 2016-02-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  18. ^ Mafiyah, Lailatul (2018-10-06). "Menengok Pesona Eksotisme Curug Genting Blado". Radar Pekalongan Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  19. ^ Adiakurnia, Muhammad Irzal (2018-05-11). Asdhiana, I Made, ed. "Curug Gombong, Kesegaran Air Terjun di Kabupaten Batang". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 2022-05-27. 
  20. ^ Adiakurnia, Muhammad (2018-05-10). "5 Pantai di Batang yang Harus Anda Kunjungi Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  21. ^ Hanafi, Lutfi (2019-10-02). "Tradisi Nyadran Bentuk Rasa Syukur Nelayan". RADARSEMARANG.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  22. ^ Wisnu, Yesaya (2022-02-23WIB21:10:13+00:00). "Jejak Wali Songo Tertua di Pantai Ujungnegoro Batang". Solopos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-24. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  23. ^ Radar Semarang (2020-01-03). "Hidupkan Kembali Wisata Pantai Plabuan". RADARSEMARANG.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  24. ^ Dimyati, Vien (2019-12-03). "Inspirasi Wisata di Jateng, Asyiknya Berendam di Kolam Kuno Balekambang". iNews.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  25. ^ "Website Taman Safari Indonesia (Batang Dolphin Center". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-24. Diakses tanggal 2020-12-10. 
  26. ^ Thufail, M Dhia (2018-05-11). "Desa Wisata Gringgingsari Tawarkan Wisata Alam dan Reliji". Radar Pekalongan Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  27. ^ "Destinasi Wisata : Agrowisata Pagilaran | Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang". pariwisata.batangkab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 
  28. ^ Sari, Desi (2022-06-27). "Harga Tiket Way Kambang Edupark dan Wahana Permainan yang Ditawarkan Halaman all". KOMPAS.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-16. Diakses tanggal 2023-01-16. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya