Honda
Honda Motor Company, Ltd. (Jepang: 本田技研工業株式会社 , Hepburn: Honda Giken Kōgyō KK, IPA: [honda] ( simak); /ˈhɒndə/; atau biasa dikenal sebagai Honda) adalah sebuah konglomerat multinasional publik asal Jepang yang memproduksi mobil, sepeda motor, dan peralatan daya. Perusahaan ini berkantor pusat di Minato, Tokyo, Jepang. Honda telah menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia sejak tahun 1959,[2][3] dengan berhasil memproduksi 400 juta unit sepeda motor hingga akhir tahun 2019,[4] serta menjadi produsen mesin pembakaran dalam dengan volume produksi terbesar di dunia, dengan memproduksi lebih dari 14 juta unit mesin pembakaran dalam per tahun.[5] Honda adalah produsen mobil terbesar kedua di Jepang pada tahun 2001.[6][7] Honda juga merupakan produsen mobil terbesar kedelapan di dunia pada tahun 2015.[8] Honda adalah produsen mobil asal Jepang pertama yang meluncurkan merek mobil mewah tersendiri, yakni Acura, pada tahun 1986. Selain memproduksi mobil dan sepeda motor, Honda juga memproduksi peralatan kebun, mesin kelautan, kendaraan air pribadi, generator listrik, dsb. Sejak tahun 1986, Honda telah terlibat di riset kecerdasan buatan atau robotik, dan meluncurkan robot ASIMO pada tahun 2000. Honda juga berekspansi ke sektor dirgantara dengan mendirikan GE Honda Aero Engines pada tahun 2004 dan mulai memproduksi Honda HA-420 HondaJet pada tahun 2012. Honda memiliki dua joint venture di Tiongkok, yakni Dongfeng Honda dan Guangqi Honda. Pada tahun 2013, Honda menginvestasikan sekitar 5,7% dari pendapatannya (US$6,8 miliar) untuk riset dan pengembangan.[9] Pada tahun 2013 juga, Honda menjadi produsen otomotif asal Jepang pertama yang menjadi eksportir bersih dari Amerika Serikat, dengan mengekspor 108.705 unit mobil bermerek Honda dan Acura, tetapi hanya mengimpor 88.357 unit mobil bermerek Honda dan Acura.[10] SejarahSepanjang hidupnya, pendiri Honda, Soichiro Honda, tertarik dengan mobil. Ia sebelumnya bekerja sebagai mekanik di garasi Art Shokai, di mana ia menyetel mobil dan memasukkannya ke ajang balap. Pada tahun 1937, dengan pendanaan dari kenalannya, Kato Shichirō, Honda mendirikan Tōkai Seiki untuk memproduksi cincin piston di garasi Art Shokai.[11] Setelah awalnya gagal, Tōkai Seiki lalu memenangkan kontrak untuk memasok cincin piston ke Toyota, tetapi kemudian merugi karena kualitas produknya yang buruk.[11] Setelah bersekolah teknik tidak sampai lulus dan mengunjungi pabrik di seantero Jepang agar lebih memahami proses kendali kualitas Toyota yang lebih dikenal sebagai "Lima Mengapa", pada tahun 1941, Honda akhirnya dapat memproduksi secara massal cincin piston yang dapat diterima oleh Toyota, dengan menggunakan proses terautomasi, sehingga Honda dapat merekrut tenaga kerja yang tidak terampil sekali pun.[11][12] Pada awal Perang Dunia II, Tōkai Seiki diletakkan di bawah kendali Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (disebut sebagai Kementerian Amunisi setelah tahun 1943), dan jabatan Soichiro Honda pun diturunkan dari presiden ke direktur utama senior, setelah Toyota mengambil alih 40% saham Tōkai Seiki.[11] Honda juga membantu upaya perang dengan membantu perusahaan lain untuk mengautomasi produksi baling-baling pesawat tempur.[11] Hubungan yang dijalin oleh Honda dengan pegawai Toyota, Nakajima Aircraft Company, dan Imperial Japanese Navy kemudian menjadi penting pada periode pascaperang.[11] Sebuah pesawat pengebom B-29 milik Amerika Serikat menghancurkan pabrik Tōkai Seiki di Yamashita pada tahun 1944. Pabrik Tōkai Seiki di Itawa lalu juga roboh pada tanggal 13 Januari 1945 akibat gempa bumi Mikawa. Setelah perang berakhir, Soichiro Honda menjual barang-barang yang masih bisa dipakai dari kedua pabrik tersebut ke Toyota dengan harga ¥450.000, yang kemudian digunakan untuk mendirikan Honda Technical Research Institute pada bulan Oktober 1946.[11][13] Dengan pegawai sebanyak 12 orang yang bekerja di sebuah gubuk seluas 16 m2 (170 sq ft), Honda pun mulai memproduksi dan menjual sepeda bermotor, dengan menggunakan 500 unit genset radio dua tak 50 cc sisa perang buatan Tohatsu.[11][12][14] Setelah mesin tersebut habis, Honda mulai memproduksi sendiri salinan dari mesin buatan Tohatsu, dan memasoknya ke konsumen, untuk dipasang di sepeda.[11][14] Mesin tersebut diberi nama Honda Tipe A, dan dijuluki "Bata Bata" sesuai suara dari mesin tersebut.[11] Pada tahun 1949, Honda Technical Research Institute dilikuidasi dengan nilai ¥1.000.000, yang kemudian digunakan untuk mendirikan Honda Motor Co., Ltd.[12] Pada saat yang hampir bersamaan, Honda mulai mempekerjakan insinyur Kihachiro Kawashima, dan Takeo Fujisawa yang ahli di bidang bisnis dan pemasaran, untuk melengkapi keahlian teknis dari Soichiro Honda.[12] Kemitraan antara Soichiro Honda dan Fujisawa pun terus berlangsung hingga mereka mengundurkan diri bersama-sama pada bulan Oktober 1973.[12] Sepeda motor lengkap pertama, yang bingkai dan mesinnya diproduksi sendiri oleh Honda, adalah Tipe D tahun 1949, yang dipasarkan dengan nama Dream.[13][15] Pada tahun 1961, Honda meraih kemenangan Grand Prix dan World Championships pertamanya pada kelas 125 cc dan 250 cc.[16] Honda Motor Company pun terus tumbuh hingga menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia pada tahun 1964.[butuh rujukan] Pada bulan Agustus 1963, Honda mulai menjual mobil pertamanya, yakni truk pick-up mini T360.[17] Karena ditenagai dengan mesin bensin berkapasitas 356 cc, mobil tersebut pun diklasifikasikan sebagai mobil kei.[18] Pada bulan Oktober 1963, Honda mulai memproduksi mobil sport S500. Roda belakang mobil tersebut dikendalikan dengan rantai, sehingga mirip seperti pada sepeda motor buatan Honda.[19] Dalam beberapa dekade kemudian, Honda mengembangkan jajaran produknya dan mulai mengekspor produknya ke sejumlah negara di dunia. Pada tahun 1986, Honda memperkenalkan merek Acura di Amerika untuk dapat berkompetisi di pasar kendaraan mewah. Pada tahun 1991, perusahaan ini memperkenalkan Honda NSX, kendaraan monokok aluminum penuh pertama yang dilengkapi dengan mesin tengah V6.[20] Pada tahun 1990, CEO Tadashi Kume digantikan oleh Nobuhiko Kawamoto. Kawamoto berhasil mengalahkan Shoichiro Irimajiri, yang mengawasi pendirian Honda of America Manufacturing, Inc. di Marysville, Ohio. Irimajiri dan Kawamoto telah lama berkompetisi secara sehat di internal Honda. Irimajiri lalu mengundurkan diri pada tahun 1992 karena alasan kesehatan. Pasca meninggalnya Soichiro Honda dan keluarnya Irimajiri, Honda mulai menyadari bahwa mereka kalah cepat dengan produsen otomotif lain asal Jepang dalam mengembangkan produknya, serta tertinggal dalam meledaknya permintaan truk dan SUV pada dekade 1990-an, sehingga memengaruhi profitabilitas perusahaan ini. Pers Jepang pun memberitakan pada tahun 1992 dan 1993 bahwa Honda berisiko diambil alih secara paksa oleh Mitsubishi Motors, yang saat itu merupakan produsen otomotif dengan volume produksi terbesar, dan labanya menggunung berkat kesuksesan model Pajero dan Diamante.[21] Catatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Honda.
|