Para pemenangnya diumumkan di acara penganugerahan tanggal 22 Februari 2015.[20] Semua film di kategori Best Picture memenangkan sedikitnya satu penghargaan di kategori lain. Ini terjadi untuk pertama kali sejak Academy memperbanyak jumlah nominasinya menjadi lebih dari lima film pada tahun 2009. Alejandro González Iñárritu menjadi pemenang Best Director kedua dari Meksiko; sebelumnya kategori tersebut dimenangkan oleh Alfonso Cuarón untuk film Gravity.[21] Iñárritu merupakan orang yang paling banyak memenangkan penghargaan di Academy Awards ke-87 dengan tiga piala. Emmanuel Lubezki merupakan pemenang Sinematografi Terbaik ke-4 secara berturut-turut untuk Birdman; ia sebelumnya menang berkat film Gravity tahun 2014,[22][23] dan pemenang kedua dari Meksiko.[24]Ida menjadi pemenang Oscar pertama dari Polandia dalam kategori Film Berbahasa Asing Terbaik, dengan sepuluh nominasi sejak 1963.[25]
Mengejar kesuksesan acara tahun sebelumnya yang meraih angka penonton tertinggi sepanjang satu dekade, Akademi mengundang lagi produser Neil Meron dan Craig Zadan untuk tahun ketiga berturut-turut. “Rancangan mereka telah meningkatkan acara tersebut menuju pencapaian baru dan mereka diharapkan mempertahankan memontum tersebut dengan kemitraan kreatif ini,” kata presiden AMPAS Cheryl Boone Isaacs dalam sebuah perilisan pers yang mengumumkan pemilihan tersebut.[3] Pada Oktober 2014, aktor Neil Patrick Harris, yang sebelumnya membawakan empat acara Tony Award antara 2009 dan 2013 dan dua siaran Primetime Emmy Award pada 2009 dan 2013, terpilih menjadi pembawa acara gala tahun 2015 tersebut.[30] Meron dan Zadan menjelaskan keputusan mereka untuk mengajak bintang teater dan televisi tersebut dengan berkata, "Kami menyerukan agar Neil membawakan Oscar. Kami mengetahui seluruh kehidupan dewasanya, dan kami yang menontonnya menganggapnya sebagai seorang pementas besar dalam film-film fitur, televisi dan panggung. Untuk berkarya dengannya pada acara Oscar adalah pembawaan yang baik, semua sumber dayanya dan bakatnya datang bersamaan pada panggung dunia."[31] Harris menyatakan bahwa ini benar-benar sebuah kehormatan dan sebuah keseruan yang diberikan untuk membawakan Academy Awards dengan berkata, "Aku sering menyaksikan Oscar dan selalu menyadari beberapa hal besar yang dibawakan pada acara tersebut. Dengan dibujuk untuk mengikuti langkah Johnny Carson, Billy Crystal, Ellen DeGeneres, dan setiap orang lainnya yang memiliki keberuntungan besar dari pembawaan acara adalah seember daftar mimpi yang menjadi kenyataan."[32]
Tak lama setelah pemilihannya, beberapa laporan yang dirilis mengindikasikan bahwa DeGeneres dan komedian lainnya seperti pembawa acara acara tahun 2005Chris Rock dan aktris Julia Louis-Dreyfus menolak tawaran untuk membawakan program tersebut, dan Harris menjadi pilihan menit terakhir sebagai pembawa acaranya.[33] Meskipun demikian, baik Meron maupun Zadan menyangkal tuduhan semacam itu dan menyatakan bahwa Harris adalah satu-satunya pilihan mereka dengan berkata, "Setelah setiap acara Oscar, selalu ada sebuah diskusi yang akan membawakan acara berikutnya. Beberapa nama diperbincangkan dan terkadang menumpuk tanpa adanya tawaran formal apapaun. Berkali-kali, diskusi santai tersebut mengambil pihak dari mereka sendiri, dan beberapa pihak memutuskan untuk memecah sebuah kisah tanpa mengetahui fakta-faktanya. Neil Patrick Harris meraih tawaran formal dari Academy."[34]
Beberapa orang lainnya juga terlibat dalam produksi acara tersebut. Stephen Oremus bertugas sebagai konduktor dan sutradara musik pada acara tersebut.[29]Derek McLane kembali merancang set baru dan rancangan panggung untuk acara tersebut.[35] Pada acara tersebut, pemeran Channing Tatum mengenalkan sebuah kelompok bernama "Team Oscar", yang terdiri dari enam pelajar film muda dari kolese-kolese dari seluruh belahan negara tersebut yang dipilih oleh AMPAS yang berperan untuk memberikan piala-piala Oscar kepada para presenter saat gala tersebut.[36] Pasangan suami-istri penulis lagu pemenang Oscar Robert Lopez dan Kristen Anderson-Lopez mengkomposisikan lagu pembuka Harris berjudul "Moving Pictures".[37] Musisi Questlove dan Mark Mothersbaugh dan pemeran Will Arnett membuat cameo saat penampilan nominee Lagu Asli Terbaik "Everything Is Awesome".[38]
Penampilan box office dari film-film yang dinominasikan
Keuntungan box office Amerika Utara untuk nominee Film Terbaik[39]
Film
Pra-nominasi (Sebelum Jan. 16)
Pasca-nominasi (Jan. 16-Feb. 22)
Pasca-penghargaan (Setelah Feb. 22)
Total
American Sniper
$3.4 juta
$316 juta
$30.1 juta
$350 juta
Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance)
$26.6 juta
$11.2 juta
$4.6 juta
$42.3 juta
Boyhood
$24.4 juta
$942,668
$36,767
$25.3 juta
The Grand Budapest Hotel
$59.1 juta
N/A
N/A
$59.1 juta
The Imitation Game
$42.8 juta
$41.1 juta
$7.2 juta
$91.2 juta
Selma
$16.6 juta
$33.0 juta
$2.5 juta
$52.1 juta
The Theory of Everything
$26.2 juta
$7.9 juta
$1.8 juta
$35.9 juta
Whiplash
$6.2 juta
$5.1 juta
$1.8 juta
$13.1 juta
Untuk pertama kalinya sejak 2007, tak ada nominee Film Terbaik yang meraih keuntungan sejumlah $100 juta sebelum nominasi diumumkan (dibandingkan dengan tiga nominee dari tahun sebelumnya).[40][41] Keuntungan kombinasi dari delapan nominee Film Terbaik di box office Amerika dan Kanada sejumlah $205 juta, dengan rata-rata $25.6 juta per film.[39]
Tak ada dari delapan nominee Film Terbaik tersebut yang menjadi salah satu dari lima puluh perilisan papan atas di box office saat nominasi. Saat nominasi diumumkan pada 15 Januari 2015, The Grand Budapest Hotel merupakan film berkeuntungan tertinggi di antara nominee-nominee Film Terbaik dengan $59.1 juta dalam pendapatan box office domestik.[39]The Imitation Game adalah film berkeuntungan kedua dengan $42.7 juta; disusul oleh Birdman or (The Unexpected Virtue of Ignorance) ($26.6 juta), The Theory of Everything ($26.2 juta), Boyhood ($24.3 juta), Selma ($16.5 juta), Whiplash ($6.2 juta) dan terakhir American Sniper ($3.3 juta).[39][A]
Dari 50 film berkeuntungan tertinggi pada tahun tersebut, 23 nominasi didapatkan oleh 13 film pada daftar tersebut. Hanya Big Hero 6 (ke-9), How to Train Your Dragon 2 (ke-16), Gone Girl (ke-17), dan Into the Woods (ke-25) yang dinominasikan untuk Film Terbaik, Film Animasi Terbaik atau penghargaan penyutradaraan, akting atau penulisan naskah manapun. 50 hit box office papan atas lainnya yang meraih nominasi adalah Guardians of the Galaxy (ke-1), Captain America: The Winter Soldier (ke-3), The Lego Movie (ke-4), Maleficent (ke-6), The Hobbit: The Battle of the Five Armies (ke-7), X-Men: Days of Future Past (ke-8), Dawn of the Planet of the Apes (ke-10), Interstellar (ke-15), dan Unbroken (27th).[42]
Kritikan terhadap kurangnya keragaman
Tak lama setelah nominasi diumumkan, beberapa outlet media mengamati bahwa terdapat kurangnya keragaman rasial di antara nominee-nominee dalam kategori-kategori utama.[43][44][45] Menurut Tatiana Segel dari The Hollywood Reporter, ini adalah kedua kalinya sejak 1998 di mana seluruh 20 nominee akting berdarah Kaukasia.[46] Kolumnis The New York TimesDavid Carr menekankan penghirauan Ava DuVernay dan David Oyelowo dalam kategori penyutradaraan dan akting utama. Ia juga menyatakan bahwa nominasi-nominasi tersebut berseberangan dengan acara tahun terakhir yang meliputi pemenang Film Terbaik 12 Years a Slave dan pemenang Aktris Pendukung Terbaik Lupita Nyong'o.[47] Akibatnya, Academy diejek di media sosial dengan tagar seperti #OscarsSoWhite dan #WhiteOscars.[48][49] Selain itu, anggota Kongres AS Tony Cárdenas menuliskan sebuah surat yang menyuarakan perhatiannya terhadap AMPAS dan keragamaan dengan menyatakan, “Meskipun masalah keragaman dalam industri hiburan merupakan sebuah masalah yang terlalu mendalam, tanpa solusi gampang, ini adalah ketidakberuntungan untuk melihat kegagalan lembaga Amerika tersohor semacam itu untuk merefleksikan penuh negara kita.” Ia berkata bahwa ia mengkehendaki kerja dengan para pihak Academy dalam membuat industri hiburan menjadi lebih baik dalam mewakilkan suku bangsa yang berbeda.[50]
Menanggapi kritikan tentang kurangnya keragaman, presiden AMPAS Isaacs berkata kepada wartawan Sandy Cohen dari Associated Press bahwa Academy "berkomitmen untuk menyoroti keragaman suara dan opini."[51] Disamping meredam tanggapan soal apakah organisasi tersebut ternodai oleh kurangnya keragaman, ia menyatakan bahwa ia bangga terhadap seluruh nominee dan memuji Selma sebagai sebuah "film fantastik."[51]
beberapa hari sebelum gala penghargaan, National Action Network pimpinan aktivis hak sipil Al Sharpton dan beberapa organisasi lainnya berencana berujung rasa di sekitaran acara tersebut di Dolby Theatre sebelum dan saat siaran.[52] Namun, unjuk rasa tersebut ditunda dalam menyoroti seruan dari DuVernay terhadap para pemimpin hak sipil untuk sebagai gantinya mendorong dialog langsung dengan para pemimpin Academy.[53]
Sambutan kritis
Acara tersebut meraih sambutan campuran dari publikasi-publikasi media. Beberapa outlet media lebih mengkritik acara tersebut. Kolumni televisi HitFixAlan Sepinwall berpendapat, "Ini berjalan terlalu dan terlalu dan terlalu dan terlalu berlebihan saat pembawa acara Neil Patrick Harris datang membawakan sebuah lelucon membosankan soal prediksi-prediksi Oscar-nya yang dikunci dalam sebuah kota yang ditinggalkan di atas panggung, ia telah sedikit membocorkannya kepada semuanya." Selain itu, ia mengamati, "Produksi tersebut menyantap Harris, penulisan menggagalkannya, atau ia memberikan sebuah malam paling aneh yang dibawakan."[54] Hal Boedeker dari Orlando Sentinel menyatakan, "Harris menyoroti sejumlah produksi untuk memulai acara tersebut. Tindakannya terhadap prediksi-prediksi Oscar menumbuhkan sedikit gerakan." Ia mengisi ulasannya dengan berkata, "Musiknya menyelamatkan siaran Oscar ini, namun masih merupakan acara lama dan membosankan. Rol penyorotannya akan membuatnya tampak lebih baik ketimbang ini."[55] Kritikus televisi Alessandra Stanley dari The New York Times berkata, "malam-malam Oscar hampir selalu larut terlalu malam, namun acara ini hampir terlalu dini." Ia juga menyatakan, "pidato-pidato politiknya sumbang, namun mereka membuatnya menjadi lebih disukai dan menyentuh ketimbang kata-kata Harris."[56]
Outlet-outlet media lainnya memberikan tanggapan yang lebih positif terhadap siaran tersebut. Kritikus televisi Matthew Gilbert dari The Boston Globe menyatakan, "Neil Patrick Harris menjadi sangat Neil Patrick Harrisy pada malam Minggu di pitaran pertamanya sebagai pembawa acara Oscar. Ia tenang dan ceria dan manis seperti biasanya, selalu siap dengan sebuah lelucon gurih yang ringan dan selalu memberikan lompatan terhadap sejumlah produksi besar yang melibatkan koreografi jangka panjang. Ia merupakan orang yang pro saat membawakan acara, setelah penampilannya di Tony dan Emmy, dan tampil saat siaran ABC dalam kekuatan terbuka dan terelaksasinya yang tak berkesudahan." Ia juga menulis bahwa meskipun terdpat beberapa kejanggalan produksi dan wadah tak semestinya, acara tersebut bergerak sejalan "dengan borok yang minimum."[57] Komunis The Times-Picayune Dave Walker menyatakan, "Harris memainkannya seperti ia pada dasarnya lahir untuk melakukannya—sorotan terhadap kakinya menghentakkan kerumunan atau panggung tengah tanpa pantatnya, bergerak lincah sendiri, bergerak sepanjang kanan saat ia menyiapkan material yang tak didaratkan (yang terlalu sering)—dan ia sekarang memiliki pekerjaan bagi jika yang ia inginkan." Selain itu, para pemeran dan beberapa lagu musikal dari acara tersebut juga dipuji.[58] David Rooney dari The Hollywood Reporter menyatakan, "Harris menyimpan rasa luwes dan tertandingi, memberikan lelucon-lelucon dengan momen-momen yang ditentukan sendiri." Selain itu, ia menyatakan bahwa beberapa pidato penerimaan dan lagu musikal menyediakan campuran humor, kelucuan, dan ketulusan.[59]
Rating dan sambutan
Siaran Amerika di ABC tersebut meraih sekitar 37.26 juta orang selama penayangannya, dengan 15% penurunan dari acara tahun sebelumnya.[6] Sekitar 63 juta penonton menyaksikan seluruh atau sebagian acara penghargaan tersebut.[60] Acara tersebut meraih rating Nielsen yang lebih rendah dibandingkan acara sebelumnya dengan 20.6% penyaksian ruang tangga sepanjang 33 pembagian.[7] Selain itu, program tersebut meraih skor rating demo yang lebih rendah 18–49 dengan 11.0 rating atas 26 pembagian.[61] Ini adalah tingkat tontonan terendah untuk sebuah tayangan Academy Awards sejak acara ke-81 yang diadakan pada 2009.[62]
Pada Juli 2015, penyajian acara tersebut meraih delapan nominasi pada Primetime Emmy ke-67.[63] Pada bulan berikutnya, acara tersebut memenangkan salah satu nominasi untuk Penyutradaraan Teknikal, Kerja Kamera, dan Kontrol Video untuk Serial Terbatas, Film atau Acara Khusus (Sutradara Teknikal: Eric Becker, Rick Edwards, John Pritchett, dan Rod Wardell; Kamera: Rob Balton, Danny Bonilla, Robert Del Russo, David Eastwood, Suzanne Ebner, Pat Gleason, Ed Horton, Marc Hunter, Jay Kulick, Brian Lataille, Tore Livia, Steve Martyniuk, Lyn Noland, Rob Palmer, David Plakos, Camera, Jofre Romero, Danny Webb, Mark Whitman, dan Easter Xua; Kontrol Video: Terrance Ho, Guy Jones, dan Keith Winikoff).[64]
^ ab"88th Oscars Fact Sheet"(PDF). Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal Januari 22, 2016. Diakses tanggal December 1, 2015.
^ abcd"2015 Memorable Moments". Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS). Diarsipkan dari versi asli tanggal September 2, 2015. Diakses tanggal September 9, 2015.
^Segel, Tatiana (Januari 15, 2015). "Oscars: Acting Nominees All White". The Hollywood Reporter. Prometheus Global Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 25, 2015. Diakses tanggal March 31, 2015.