Candi KunirCandi Kunir adalah sebuah petilasan sejarah yang terletak di Dusun Kedungsari, Desa Kedungmoro, Kunir, Lumajang. Adanya dasar bangunan yang terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran lk. 8 x 8 m, membuat beberapa ahli arkeologi dan sejarawan menduga bahwa bangunan ini semula merupakan sebuah candi.[1] Di samping itu ditemukan pula ornamen-ornamen ukiran tanah liat yang diperkirakan menggambarkan Dewi Durga, kuda berhias, dan genta.[2] Petilasan ini ditemukan pada tanggal 13 Oktober 2013 oleh Supriyadi, seorang pembuat batu bata, yang tengah menggali tanah pekarangan untuk mendapatkan tanah liat sebagai bahan pembuatan batu bata.[2] Di lubang galian yang tidak seberapa dalam itu ia menemukan potongan-potongan batu bata kuno, beberapa relief serta arca tanah liat. Penggalian di tempat yang bersebelahan kemudian mendapatkan adanya struktur dasar bangunan dari bahan bata merah. Temuan-temuan ini mengisyaratkan kemungkinan adanya tempat ibadat dan pemukiman kuno di sekitarnya.[3] Diperkirakan bahwa bangunan ini berasal dari masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 atau 14.[1] Nama tempat Kunir (dan) Basini memang disebut-sebut dalam Kitab Nagarakretagama pupuh 22:4 sebagai tempat yang dilalui oleh Raja Hayam Wuruk dalam perjalanannya di wilayah Lamajang (Lumajang).[4][5] Sejarawan Th.G.Th. Pigeaud menafsirkan Kunir dalam kitab babad tersebut sebagai wilayah Kunir di Lumajang sekarang.[6] Catatan kaki
Galeri
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Candi Kunir. 8°12′0.00″S 113°13′34.30″E / 8.2000000°S 113.2261944°E
|