Budaya Islandia

Budaya Islandia kaya dan beragam, serta terkenal akan warisan sastranya yang dimulai pada abad ke-12. Kesenian tradisional Islandia lainnya adalah tenun, kerajinan perak, dan ukiran kayu. Daerah Reykjavík memiliki beberapa teater profesional, orkestra simfoni, opera, dan sejumlah besar galeri seni, toko buku, bioskop, dan museum. Ada juga empat ansambel tarian rakyat yang aktif di Islandia. Tingkat melek huruf di Islandia termasuk yang tertinggi di dunia, dan di Islandia kecintaan akan sastra, seni, catur, dan aktivitas intelektual lainnya tersebar luas. Wilayah Islandia seukuran dengan Ohio.

Seni

Orang-orang Islandia terkenal dengan prosa dan puisi mereka, khususnya saga dan edda.

Arsitektur

Arsitektur Islandia adalah gambaran dari Skandinavia dan secara tradisional dipengaruhi oleh kurangnya pohon-pohon alami di pulau itu. Akibatnya, dikembangkan rumah-rumah yang tertutupi tanaman rumput dan rumput sintetis. Rumah-rumah rumput yang orisinal dibangun oleh pemukim asli Islandia berdasarkan rumah panjang Viking.

Sastra

Islandia telah menghasilkan banyak penulis besar, seperti Halldór Laxness, Gudmundur Kamban, Tómas Guðmundsson, Davíð Stefánsson, Jón Thoroddsen, Steinn Steinarr, Gudmundur G. Hagalín, Þórbergur Þórðarson, dan Jóhannes úr Kötlum.

Karya-karya sastra klasik terkenal Islandia adalah saga-saga Islandia, epos prosa yang berlatar pada zaman awal pemukiman Islandia. Saga yang paling terkenal antara lain saga Njáls, tentang perseteruan darah, serta saga Grænlendinga dan saga Eiríks, yang menggambarkan penemuan dan awal manusia menempati Greenland dan Vinland (sekarang adalah provinsi Kanada Newfoundland dan Labrador).

W. H. Auden dan Louis MacNeice menulis surat-Surat dari Islandia (1937) untuk menggambarkan perjalanan mereka melintasi negara itu.

Lukisan dan pahatan

Pelukis sekuler profesional mulai muncul di Islandia pada abad ke-19. Termasuk dalam kelompok seniman ini yaitu Jóhannes Sveinsson Kjarval, yang terkenal dengan lukisannya yang menggambarkan kehidupan desa di Islandia. Ásmundur Sveinsson, seorang pematung abad ke-20, juga berasal dari Islandia. Kerajinan perak dan tradisi lamanya terus dilestarikan. Einar Hákonarson adalah seorang pelukis ekspresionis dan figuratif yang kembali ke Islandia pada tahun 1968. Ia adalah pelopor seni dan pendidikan seni Islandia. Ia disebut "tentara salib lukisan"[1] karena keterlibatannya dalam konflik antara banyak pelukis Islandia dengan pusat-pusat seni rupa publik. Ia adalah kekuatan pendorong dalam pendirian Asosiasi Seni Grafis Islandia dan menjadi presidennya yang pertama.[2]

Sikap dan kebiasaan

Orang-orang Islandia umumnya memiliki pandangan Nordik liberal tradisional, mirip dengan negara-negara Skandinavia lainnya, seperti Norwegia dan Swedia. Tetapi, kunci penting untuk memahami orang-orang Islandia dan budaya mereka (yang membedakan mereka dari mayoritas masyarakat Nordik kontemporer) adalah mereka sangat mengutamakan sifat-sifat kemerdekaan dan kemandirian. Pada Juni 2005, analisis opini publik Komisi Eropa Eurobarometer menunjukkan lebih dari 85% orang Islandia menyatakan kemerdekaan adalah hal "sangat penting", kontras dengan rata-rata EU25, yaitu 53%, 47% bagi orang Norwegia, dan 49% bagi orang Denmark.[3]

Orang Islandia bangga akan warisan Viking dan bahasa Islan mereka. Mereka sangat berhati-hati dalam melestarikan tradisi mereka. Bahasa Islandia modern masih berkaitan erat dengan bahasa Nordik Lama yang dituturkan pada Zaman Viking. Misalnya, kata untuk komputer (suatu objek baru) adalah tölva yang menggabungkan istilah kuno untuk angka dan peramal. Hingga terjadinya penyebaran Kristen di Islandia, masih banyak yang teguh menganut keyakinan Viking tradisional sampai dengan saat ini. Menurut sebuah artikel di New York Times tahun 2005, mayoritas orang Islandia percaya pada peri atau tidak mau mengesampingkan keberadaan mereka.[4] Ada sejumlah jalur jalan yang diubah arahnya dan rencana pembangunan didesain ulang atau ditinggalkan agar tidak mengganggu bebatuan tempat peri-peri dikatakan hidup.[5]

Masyarakat dan budaya Islandia sangat mengakui kesetaraan gender. Banyak dari kaum perempuan dipercaya sebagai pemimpin dalam pemerintahan dan bisnis. Perundang-undangan Islandia juga mengakui hak-hak kaum gay. Pasangan-pasangan sejenis dapat mendaftar penyatuan sipil mereka sejak tahun 1996, mengadopsi anak sejak tahun 2006, dan mendaftarkan pernikahan sejak tahun 2010. Kaum perempuan boleh mempertahankan nama mereka setelah menikah karena orang Islandia umumnya tidak menggunakan nama keluarga, tetapi menggunakan patronim atau (dalam kasus tertentu) matronim. Islandia juga memiliki undang-undang perlindungan anak paling luas dan maju. Undang-Undang Anak-Anak terakhir disahkan pada bulan Maret 2003 dan berlaku sejak November 2003, yang tidak hanya melarang pemukulan, tetapi juga melarang kekerasan verbal dan emosional dan menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas. Kekerasan fisik atau mental diancam dengan pidana penjara dan/atau denda, dan tidak ada pembelaan hukum.

Pada tahun 2006, Islandia menduduki peringkat keempat negara paling bahagia di dunia berdasarkan suatu penelitian ilmiah independen.[6] Festival-festival lokal dan nasional antara lain Hari Nasional tahunan untuk merayakan hari kemerdekaan negara itu pada tahun 1944, Sumardagurinn fyrsti untuk merayakan hari pertama musim panas, dan Sjómannadagurinn yang diadakan setiap bulan Juni untuk memberikan penghormatan kepada pelaut-pelaut negara itu yang terdahulu.

Masakan

Macam-macam Þorramatur yang khas.

Islandia menawarkan berbagai jenis masakan tradisional. Þorramatur (makanan dari þorri) adalah makanan nasional Islandia. Sekarang þorramatur sering dimakan pada bulan Nordik kunoþorri, yaitu pada bulan Januari dan Februari, sebagai penghargaan terhadap budaya lama. Þorramatur terdiri atas berbagai jenis makanan. Sebagian besar adalah olahan jeroan, seperti acar testis biri-biri, hiu yang difermentasikan, kepala domba yang dibakar, selain kepala domba bakar, puding hitam, sosis hati (mirip dengan haggis Skotlandia), dan ikan kering (seringnya ikan kod atau haddock) dengan atau tanpa mentega.

Banyak jenis masakan berpusat pada industri perikanan Islandia. Hidangan-hidangan tradisional seperti Hákarl (hiu yang difermentasikan), gravlax (salmon yang direndam dalam garam dan dill), hangikjöt (daging domba asap), hrútspungar (acar testis domba), dan slátur (sosis yang terbuat dari isi perut domba). Makanan yang populer adalah Skyr, terbuat dari susu skim, pada musim panas dapat disajikan dengan bilberry sebagai makanan penutup. Brennivin adalah minuman keras Islandia yang terbuat dari kentang dan jintan.

Kopi disukai sebagai minuman dan dapat disajikan saat istirahat sore hari, yang disebut kaffi dalam bahasa Island.[7]

Pendidikan

Sistem pendidikan di Islandia secara bebas didasarkan atas sistem Denmark dan ada empat tingkatan: prasekolah, wajib, menengah, dan tinggi. Pendidikan wajib bagi anak-anak berusia enam hingga enam belas tahun Sebagian besar lembaga pendidikan didanai oleh negara, ada beberapa sekolah swasta di negara ini. Kementerian Pendidikan, Sains, dan Budaya memiliki yurisdiksi tanggung jawab pendidikan. Selama bertahun-tahun, sistem pendidikan telah terdesentralisasi dan tanggung jawab atas sekolah dasar dan menengah berada pada pemerintah daerah. Negara menjalankan sekolah menengah atas dan lembaga pendidikan tinggi. Siswa dapat berhenti pada usia 16 tahun atau bisa melanjutkan pendidikan sampai usia 20 tahun.

Hiburan

Islandia adalah negara asal LazyTown (Latibær) yang didistribusikan oleh Nickelodeon. Serial televisi ini telah menjadi fenomena besar dengan ditayangkan di lebih dari 98 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Swedia, Inggris, dan Amerika Latin. Studio LazyTown berada di Garðabær. Islandia juga adalah negara asal dari penyanyi yang sangat sukses Björk. Grup musik yang populer dari Islandia adalah Sigur Rós dan Kaleo, yang lagunya "Way Down We Go" ditampilkan pada sejumlah film dan pada PlayStation (FIFA).

Teknologi

Islandia adalah negara yang secara teknologi telah canggih dan terhubung secara digital. Pada tahun 2006 negara ini memiliki angka tertinggi untuk jumlah koneksi internet jalur lebar per kapita di antara negara-negara OECD.[8]

Orang Islandia

Erik si Merah adalah orang Eropa pertama yang mengeksplorasi Greenland.

Orang Islandia paling awal terkenal adalah Erik si Merah (Eiríkur rauði Þorvaldsson), yang menemukan dan mendiami Greenland pada tahun 982, dan putranya Leif Eriksson (Leifur Eiríksson), yang memperkenalkan Kekristenan ke Greenland dan menemukan benua Amerika Utara (c. 1000). Vigdís Finnbogadóttir adalah perempuan pertama di dunia yang terpilih sebagai presiden republik dan telah menjabat selama empat periode berturut-turut dari tahun 1980 hingga 1996.

Penulis-penulis terkemuka yaitu Ari Þorgilsson, bapak penulisan sejarah Islandia dan Snorri Sturluson, penulis Prosa Edda, suatu koleksi mitos Norse yang terkenal. Penyair terkenal termasuk Matthías Jochumsson, penulis lagu kebangsaan Islandia dan novelis Halldór Laxness, yang menerima Hadiah Nobel untuk sastra pada tahun 1955.

Penyanyi, penulis lagu, dan komposer Björk, sebelumnya adalah penyanyi band Islandia, The Sugarcubes, yang berkarya dalam berbagai genre musik. Mantan juara dunia catur Bobby Fischer menjadi warga negara Islandia pada tahun 2005.

Bahasa

Bahasa utama di Islandia adalah bahasa Islan. Bahasa Denmark dan Inggris juga diajarkan di sekolah-sekolah. Purisme linguistik sangat didukung di Islandia dalam upaya mencegah masuknya kata serapan. Sebaliknya, neologisme yang berasal dari akar bahasa Islan, menciptakan sebuah kata majemuk untuk menggambarkan konsep-konsep baru. Sering terjadi kata-kata lama yang tidak lagi digunakan didaur ulang dengan makna baru. Bagaimanapun, perlu dicatat bahwa beberapa kata serapan masuk dalam bahasa Islan yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Aktivitas waktu luang

Seekor kuda Islandia saat musim dingin.

Olahraga populer di Islandia saat ini adalah sepak bola, atletik, bola tangan, dan bola basket. Olahraga seperti golf, tenis, renang, catur, dan berkuda juga populer.

Catur adalah jenis rekreasi populer yang disukai oleh bangsa Viking nenek moyang orang Islandia. Klub-klub catur Islandia telah menciptakan banyak pecatur-pecatur kelas dunia, antara lain Jóhann Hjartarson. Glíma adalah suatu bentuk gulat yang masih dimainkan di Islandia, yang diduga berasal dari Viking. Golf adalah yang paling umum, sekitar satu dari delapan orang Islandia memainkan olahraga ini.[9] Bola tangan sering disebut sebagai olahraga nasional. Tim bola tangan Islandia adalah salah satu tim teratas di dunia. Tim sepak bola wanita Islandia lebih baik daripada tim pria. Tim nasional wanita berada di peringkat ke-18 terbaik FIFA per tanggal 24 Maret 2017.

Agama

Paganisme Nordik adalah agama utama di antara bangsa Viking yang menetap di Islandia pada abad ke-9 Masehi. Agama Kristen kemudian masuk ke Islandia sekitar tahun 1000 Masehi. Di pertengahan abad ke-16, kerajaan Denmark secara resmi menyatakan Lutheranisme sebagai agama negara berdasarkan Reformasi Islandia.[10] Kristenisasi mengalami puncaknya dalam periode Pietisme periode ketika hiburan-hiburan non-Kristen terhalangi.

Saat ini agama yang paling banyak dianut secara nominal adalah Lutheran (75,4% pada tahun 2017).[11] Terdapat juga penganut bentuk lain dari Kristen, seperti Katolik dan Mormonisme. Agama-agama besar lainnya yang ditemukan dalam masyarakat termasuk Islam, Yahudi, dan berbagai agama rakyat, seperti Ásatrúarfélagið.

Pariwisata

Salah satu tempat wisata paling populer di Islandia adalah spa dan kolam renang geothermal yang dapat ditemukan di seluruh wilayah Islandia, seperti Bláa Lónið (Laguna Biru) di Semenanjung Reykjanes, dekat Bandara Internasional Keflavík.

Transportasi

Tidak ada jalur kereta api di Islandia. Negara ini memiliki jaringan jalan yang luas dan jalan lingkar yang mengikuti pantai, sehingga secara teoretis memungkinkan untuk melintasi seluruh pulau. Transportasi laut dan udara adalah transportasi populer untuk menghubungkan pusat-pusat populasi besar.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Salinan arsip" (PDF). Morgunblaðið. Islandia. 2005. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2017-12-04. 
  2. ^ The Icelandic Printmakers Association "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12-07-2006. Diakses tanggal 11-02-2008. 
  3. ^ "European Commission Eurobarometer Social values, Science and Technology analysis June 2005 p.35" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24-05-2006. 
  4. ^ Lyall, Sarah (13-07-2005). "Building in Iceland? Better Clear It With the Elves First". The New York Times. Diakses tanggal 30-04-2010. 
  5. ^ Hafstein, Valdimar (2000). "The Elves' Point of View: Cultural identity in contemporary Icelandic elf tradition" (PDF). Fabula. 41 (1-2): 87. doi:10.1515/fabl.2000.41.1-2.87. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 04-10-2011. Diakses tanggal 01-09-2008. 
  6. ^ "Psychologist Produces The First-ever 'World Map Of Happiness'". ScienceDaily (dalam bahasa Inggris). 14-11-2006. 
  7. ^ Adam Gopnik. "The Coffee of Civilization in Iceland". The New Yorker (16-04-2015). Diakses tanggal 16-04-2015. By the mid-nineteenth century, coffee was central to Iceland’s sense of itself. 
  8. ^ "Iceland comes first in broadband". BBC News (dalam bahasa Inggris). 13-04-2006. Diakses tanggal 02-12-2017. 
  9. ^ "Golf.is". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24-05-2006. Diakses tanggal 25-08-2007. 
  10. ^ Lacy, Terry G. (2000). Ring of Seasons: Iceland--Its Culture and History. University of Michigan Press. p. 166. ISBN 9780472086610. "The Old Treaty, signed in 1262, that led to Iceland's being first under the Norwegian and later the Danish kings was such a milestone, as was the Reformation in 1550 whereby Lutheranism became, and remains, Iceland's state religion."
  11. ^ "Populations by religious and life stance organizations 1998-2017". Reykjavík, Iceland: Statistics Iceland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-13. Diakses tanggal 2017-12-04. .
Kembali kehalaman sebelumnya