Hiu
Hiu atau cucut (superordo atau subdivisi[butuh rujukan] Selachimorpha) adalah sekelompok ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap,[1] dan tubuh yang kokoh. Mereka bernapas dengan menggunakan lima hingga tujuh liang insang (tergantung pada spesiesnya). Letak insang tersebut ada di samping, atau dimulai sedikit di belakang, kepalanya. Hiu mempunyai tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari parasit, dan untuk menambah dinamika air.[1] Mereka mempunyai beberapa deret gigi yang dapat digantikan. Hiu mencakup spesies yang berukuran sebesar telapak tangan. Hiu pigmi (Euprotomicrus bispinatus) sebuah spesies dari laut dalam yang panjangnya hanya 22 cm. Hiu paus (Rhincodon typus) merupakan ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter, dan hanya memakan plankton melalui alat penyaring di mulutnya. Hiu banteng (Carcharhinus leucas) adalah yang paling terkenal dari beberapa spesies yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau Nikaragua, di Amerika Tengah) dan di delta-delta.[2] KemunculanKeberadaan hiu telah ada di laut sejak 350 juta tahun yang lalu pada zaman Devon. Sehingga hiu merupakan keturunan ikan bertulang rawan yang telah ada sejak masa primitif.[3] Sebagai kelompok ikan bertulang rawan, spesies hiu sangat beragam.[2] SpesiesSpesies hiu sedikitnya berjumlah 500 spesies.[4] Sebanyak 112 jenis spesies hiu dapat ditemukan di perairan laut Indonesia.[5] Ciri-ciri fisikKerangkaKerangka hiu sangat berbeda dibandingkan dengan ikan-ikan bertulang seperti misalnya ikan bakalau, karena terbuat dari tulang muda (tulang rawan), yang sangat ringan dan lentur, meskipun tulang muda di ikan-ikan hiu yang lebih tua kadang-kadang sebagian bisa mengapur, sehingga membuatnya lebih keras dan lebih seperti tulang. Rahang hiu beraneka ragam dan diduga telah berevolusi dari rongga insang yang pertama. Rahang ini tidak melekat pada kranium dan mempunyai deposit mineral tambahan yang memberikannya kekuatan yang lebih besar.[6] Tampilan luarBentuk dan panjang tubuh pada berbagai spesies hiu memiliki kemiripan. Tubuh hiu umumnya memanjang dengan sirip berbentuk segitiga. Gigi-gigi hiu tajam. Ukuran tubuh hiu yang terkecil seukuran buah pisang dan yang terbesar seukuran sebuah bus.[4] Kebiasaan hidupKeahlianHiu termasuk salah satu jenis ikan. Karena itu, hiu mampu bernapas dan hidup di dalam air. Sebagian besar spesies hiu dapat berenang dengan baik.[7] PemangsaanSemua spesies hiu merupakan karnivor. Pengejaran hiu terhadap mangsanya berlangsung dengan cepat. Namun, sebagian besar hiu tidak menyerang manusia. Hanya sedikit spesies hiu yang menyerang manusia seperti hiu banteng, hiu macan dan hiu putih raksasa.[7] Perdagangan internasionalPada tahun 2011, negara pengekspor produk hiu yang terbesar di dunia meliputi Indonesia, India, Spanyol dan Taiwan.[8] Hiu umumnya lambat mencapai kedewasaan seksualnya dan menghasilkan sedikit sekali keturunan dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya yang dipanen. Ini telah menimbulkan keprihatinan di antara para biologiwan karena meningkatnya usaha yang dilakukan untuk menangkapi ikan hiu selama ini, dan banyak spesies yang kini dianggap terancam punah.Beberapa organisasi, seperti misalnya Shark Trust, melakukan kampanye untuk membatasi penangkapan hiu. MitologiHiu sangat menonjol dalam mitologi Hawaii. Ada cerita-cerita tentang manusia hiu yang mempunyai rahang hiu di belakang mereka. Mereka dapat berubah bentuk antara hiu dan manusia pada waktu-waktu yang mereka inginkan. Sebuah tema umum dalam cerita-cerita ini adalah bahwa manusia-manusia hiu ini akan memperingatkan orang-orang yang ke pantai bahwa di perairan itu terdapat hiu. Orang-orang yang ke pantai itu akan menertawai dan mengabaikan peringatan-peringatan mereka dan akan tetap berenang, dan karena itu kemudian mereka dimakan oleh manusia hiu yang sama, yang memberikan peringatan kepada mereka agar tidak turun ke air. Mitologi Hawaii juga mengandung banyak dewa hiu. Mereka percaya bahwa hiu adalah penjaga samudra, dan mereka disebut Aumakua:[9]
Dalam budaya-budaya Samudra Pasifik lainnya, Dakuwanga adalah dewa hiu yang juga merupakan pemakan jiwa-jiwa yang tersesat. Di Yunani kuno, orang dilarang makan daging hiu pada festival-festival perempuan. MitosAda mitos yang populer bahwa hiu kebal terhadap penyakit dan kanker; namun hal ini tidak benar. Ada penyakit dan parasit yang memengaruhi hiu. Bukti bahwa hiu setidak-tidaknya tahan terhadap kanker dan penyakit boleh dikatakan hanya anekdot dan kalaupun ada, sedikit sekali studi ilmiah atau statistik yang membuktikan bahwa hiu dapat meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. Namun sekarang sudah ada beberapa perusahaan obat-obatan yang memproduksi minyak hati ikan hiu (Squalene) untuk meningkatkan kesehatan hati dan jantung.[11] PerfilmanBeberapa film secara khusus membahas tentang hiu, yaitu:
Lihat pulaReferensiCatatan kaki
Daftar pustaka
Referensi umum
Pranala luar
Wikispecies mempunyai informasi mengenai Selachimorpha. Wikibooks Dichotomous Key memiliki informasi lebih banyak:
|