Hákarl
Hákarl atau kæstur hákarl (pengucapan Islandia: [ˈhauːkʰadl̥]) (kata dari Islandia untuk "hiu") adalah makanan dari hiu greenland yang telah difermentasikan selama beberapa minggu di bawah bebatuan dan digantung hingga tiga bulan. Hákarl memiliki rasa yang khas dan memiliki bau amonia serta rasa ikan yang sangat kuat. Fermentasi dilakukan dengan tujuan mengurangi racun yang terkandung di dalam ikan yang hidup di perairan dingin.[1] RasaWalaupun sering dideskripsikan sebagai makanan paling menjijikkan dan berbau menyengat di seluruh dunia, namun sebenarnya hákarl hanya memiliki bau amonia dan meninggalkan rasa after-taste seperti larutan pembersih. Teksturnya lembut namun tetap meninggalkan ciri daging ikan. Untuk bisa bertahan dari after-taste daging ikan ini, biasanya ditemani dengan Brennivín, alkohol kandungan sangat tinggi yang berasal dari Islandia.[2] PembuatanHákarl dibuat secara tradisional dengan cara membuang kepala, isi perut, dan tulang hiu. Daging yang tersisa dipotong-potong menjadi ukuran sedang, dicuci, lalu diletakakn di bawah tumpukan batu. Daging ini dihimpit dengan bebatuan besar dan dibiarkan membusuk selama 6-8 minggu. Kemudian daging digali kembali, dibersihkan, dan digantung untuk tujuan mengangin-anginkan selama 2-4 bulan. Setelahnya, bagian daging yang berubah menjadi coklat dibuang, sementara daging yang berwarna putih diambil untuk konsumsi.[3] TradisiFermentasi terhadap daging hiu untuk menghilangkan amonia telah dilakukan sejak abad ke 8, saat suku Viking menempati Islandia. Hákarl menjadi salah satu hidangan di dalam festival þorrablót (baca: thorrablot), yang dirayakan di pertengahan musim dingin.[4] Referensi
|