Kemerdekaan

Pembacaan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta
Tunku Abdul Rahman saat dia memproklamasikan kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus 1957, sambil meneriakkan "Merdeka!" tujuh kali

Kemerdekaan merupakan keadaan suatu bangsa atau negara yang pemerintahannya diatur oleh bangsanya sendiri tanpa intervensi pihak asing. Kemerdekaan suatu negara erat kaitannya dengan kedaulatan terhadap wilayah teritorial negara.

Definisi

Perbedaan antara kemerdekaan dan revolusi telah lama diperdebatkan karena dianggap sebagai kekerasan yang dilakukan dengan cara yang sah untuk memperoleh kedaulatan.[1] Secara umum, revolusi hanya bertujuan untuk menyalurkan ulang kekuasaan tetap dengan atau tanpa unsur emansipasi seperti pendemokrasian dalam suatu negara. Namun, beberapa perang untuk mencapai kemerdekaan digambarkan sebagai revolusi seperti yang terjadi pada revolusi Amerika Serikat pada tahun 1783 dan Indonesia pada tahun 1949, sedangkan beberapa revolusi tentang perubahan struktur politik malah mengakibatkan pemisahan diri negara.

Perbedaan antara kemerdekaan dan otonomi

Kemerdekaan biasanya mengacu pada kedaulatan suatu negara. Sebuah negara dapat mengeklaim kemerdekaannya untuk menjadi negara yang berdaulat yang kemudian disebut sebagai deklarasi kemerdekaan. Meskipun dalam praktiknya kedaulatan suatu negara dapat dipengaruhi oleh kekuasaan lain yang adidaya, kemerdekaan menghasilkan entitas negara yang berbeda dan pengaturan kebijakan yang mandiri. Berbeda dengan kemerdekaan, otonomi dianggap sebagai kemerdekaan suatu wilayah dalam sebuah negara yang terbatas dalam hak dan wewenang tertentu untuk mengatur pemerintahannya secara internal.[2]

Peristiwa sejarah

Secara historis, terdapat empat periode utama tentang pendeklarasian kemerdekaan dari:

Negara-negara yang merdeka

Benua Jumlah negara Negara yang baru memperoleh kemerdekaan
  Afrika
54  Sudan Selatan (2011)
Amerika 35  Saint Kitts dan Nevis (1983)
  Asia
44  Timor Leste (2002)
  Eropa
50  Montenegro (2006)
 Kosovo (2008)
14  Palau (1994)
N/A de facto berdasarkan hukum internasional kondominium

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Benjamin, Walter (1996) [1921]. Walter Benjamin: Selected Writings, Volume 1: 1913–1926. Cambridge: Harvard University Press. 236–252. ISBN 0-674-94585-9. 
  2. ^ "Freedom, Independence, and Autonomy: A Little More Accuracy Please". The Tibetan Political Review. 3 Februari 2014. 
  3. ^ David Armitage (2004). "The Declaration of Independence in World Context, Volume 18, Issue 13". Magazine of History. hlm. 61-66. 
Kembali kehalaman sebelumnya