Berisi aturan mengenai persembahan korban untuk Tuhan, setiap hari, setiap hari Sabat, setiap bulan baru dan pada hari-hari raya. Dilanjutkan ke pasal 29.
a. lembu jantan muda (bahasa Inggris: bull) b. domba jantan (bahasa Inggris: ram) c. domba berumur setahun (bahasa Inggris: lamb) d. kambing jantan (bahasa Inggris: goat) untuk korban penghapus dosa e. Setiap hari dipersembahkan 2 ekor domba berumur setahun yang tidak bercela sebagai korban bakaran yang tetap.[3] +Perkiraan untuk 52 Sabat, 12 Bulan Baru, dan 7 hari perayaan Paskah Yahudi setiap tahun.
a. lembu jantan muda (bahasa Inggris: bull) b. domba jantan (bahasa Inggris: ram) c. domba berumur setahun (bahasa Inggris: lamb) d. kambing jantan (bahasa Inggris: goat) e. diolah dengan 1/4 hin minyak tumbuk setiap 1/10 efa tepung terbaik.
Ayat 1-8
Aturan korban bakaran pagi dan petang ini dilaksanakan setiap hari, termasuk pada hari-hari raya, di luar korban bakaran khusus pada hari-hari itu. Untuk jelasnya, di akhir setiap aturan untuk hari-hari khusus, selalu ditulis:
Setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan ke Babel, mereka mulai mempersembahkan korban bakaran pagi dan petang setiap hari:[5]
Ketika tiba bulan yang ketujuh, setelah orang Israel menetap di kota-kotanya, maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di Yerusalem. Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah. Mereka mendirikan mezbah itu di tempatnya semula, sungguhpun mereka ketakutan terhadap penduduk negeri, lalu mereka mempersembahkan di atasnya korban bakaran kepada TUHAN, korban bakaran waktu pagi dan waktu petang.[6]
Pelaksanaan persembahan korban bakaran pada hari-hari tertentu ini dipulihkan setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan ke Babel pada zaman Ezra:
Dan sejak itu diadakanlah korban bakaran yang tetap, juga korban bakaran pada bulan baru dan pada setiap hari raya yang kudus bagi TUHAN, dan setiap kali orang mempersembahkan persembahan sukarela kepada TUHAN.[7]
^W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
^J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857