HesybonHesybon (bahasa Latin: Esebus; bahasa Arab: حشبون; bahasa Ibrani: חשבון; bahasa Inggris: Heshbon juga disebut Hesebon, Esebon, Esbous, Esebus) adalah sebuah kota kuno yang terletak di sisi timur sungai Yordan yang sekarang termasuk ke dalam wilayah Yordania. Menurut sejarahnya termasuk wilayah orang Amori dan Kerajaan Israel kuno, seperti yang dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Catatan AlkitabKota kuno Hesybon direbut oleh bani Israel dalam perjalanan mereka menuju ke tanah Kanaan, yang tertulis dalam Kitab Bilangan pasal 21:21-35. Kota itu merupakan ibu kota dari raja Amori, Sihon (Sehon) (Kitab Ulangan pasal 2:24). Kemenangan atas Sihon ini sangat berarti karena menurut Kitab Bilangan:
Hesybon kemudian diberikan menjadi tanah pusaka suku Ruben (Bilangan 32:37); dan kemudian diberikan kepada suku Gad (Yosua 21:37; 1 Tawarikh 6:81). Setelah kematian Musa, kota Hesybon menjadi kota perbatasan antara wilayah suku Ruben dan Gad. Namun di kemudian hari, kota itu dikuasai oleh bani Moab, seperti yang disinggung dalam Kitab Yesaya dan Kitab Yeremia. Hesybon juga disinggung dalam Kidung Agung pasal 7:4, di mana dituliskan bahwa "mata kekasihnya" seperti kolam-kolam atau "telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim" yang merujuk kepada kolam ikan yang indah di Hesybon. Inilah tempat penyimpanan air di luar tembok kota Hesybon, sekitar 8 km timur laut Gunung Nebo. Batrabim (harfiah -- "putri orang banyak") mungkin menjadi nama salah satu gerbang Hesybon.[2] Para nabi lain (Yesaya dan Yeremia) menyebutkannya dalam nubuatan melawan Moab (Yesaya 15:4, 16:8,9; Yeremia 48:2, 34, 45). Catatan di luar AlkitabFlavius Yosefus menuliskan nama kota ini sering kali dalam bentuk Esbonitis atau Sebonitis.[3] Menurut Yosefus, Hesybon dikuasai oleh Yudea sejak Alexander Jannaeus dari dinasti Makabe (106-79 SM) merebutnya dan menjadikannya kota orang Yahudi. Raja Herodes Agung juga dikatakan mempunyai yurisdiksi atas kota itu dan mendirikan sebuah benteng di sana.[4] Setelah pemberontakan orang Yahudi melawan orang Romawi (tahun 68-70) wilayah itu diserang oleh suku yang disebut Plinius sebagai Arabes Esbonitae (orang Arab (H)esebon).[5] Dipulihkan dengan nama Esboús atau Esboúta, kota ini disebut di antara kota-kota Romawi Arabia Petraea oleh Ptolemaeus.[6] Di bawah kekuasaan Byzantin, sebagaimana dicatat oleh Eusebius dalam karyanya Onomasticon, kota ini berkembang di dalam provinsi Arabia; George dari Cyprus menyebutkannya pada abad ke-7 dan dari Hesebon dihitung pengukur jarak jalan buatan Romawi sampai ke Yerikho. Di awal kekuasaan Arab, Hesebon masih menjadi kota utama di Belka, daerah yang hampir sama luasnya dengan kerajaan kuno Sihon. Tampaknya tidak pernah direbut oleh tentara-tentara Perang Salib. ArkeologiKota ini diyakini terletak pada lokasi reruntuhan yang dinamai Hisban atau Hesbân, sekitar 20 km (12 mi) di sebelah barat daya Amman, di utara Mâdaba, pada salah satu puncak tertinggi dari pegunungan Moab. Puing-puing sebuah bendungan besar terletak di sebelah tempat ini, dan di sebelah bawah kota terdapat sumber air. Pada tahun 1968, dilakukan penggalian arkeologi di situs Tall Hisban (atau juga dieja Tell Hesban). Penggalian ini menjadi permulaan dari "Ekspedisi Hesybon" yang disponsori oleh Andrews University dan di bawah pengawasan American Schools of Oriental Research (ASOR). Ekspedisi ini berlanjut sampai tahun 1976. Tidak adanya bukti penghunian pada zaman Perunggu membuat sejumlah ahli menyimpulkan ini bukan tempat kota raja Sihon, namun reruntuhan dari periode klasik mendukung bahwa ini merupakan lokasi kota Romawi, Esbus. Setelah Ekspedisi Hesybon berakhir, penggalian dilanjukan pada tahun 1996 oleh "Madaba Plains Project" consortium. Daerah ini terakhir digali pada musim panas tahun 2010.[7] Dari zaman Byzantin ditemukan bekas 2 gereja yang memiliki lantai mosaik yang mengagumkan.[8] Yang menarik adalah nilotic mosaic dari presbytery North Church di mana mosaik itu bermotif burung merpati mendirikan sarangnya dari gambar bunga khayalan.[9] Sejarah gerejaHesebon masih menjadi tituler see dari provinsi gerejawi Arabia, suffragan Bostra. Kekristenan berakar di sana dari zaman mula-mula. Lequien (Oriens christianus II, 863-64), dan Pius Bonifacius Gams (Series Episcoporum, 435) menyebut 3 uskup pada masa antara abad ke-4 dan ke-7:
Eubel (Hierarchia Catholica, II, 168) menyebut dua tituler Latin dari Hesebon di bagian akhir abad ke-15. Referensi
Lihat pula
Herbermann, Charles, ed. (1913). "Hesebon". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. |