Bilangan 8

Bilangan 8 (disingkat Bil 8) adalah bagian dari Kitab Bilangan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]

Teks

Waktu

  • Peristiwa yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan yang ke-2 dalam tahun yang ke-2 sesudah bangsa Israel keluar dari tanah Mesir[3] (~1446 SM).

Tempat

  • Bangsa Israel berkemah di padang gurun Sinai.[3]

Struktur

Kandil

  • ketujuh lampu itu menerangi yang di sebelah depan kandil
  • dari emas tempaan

Pentahbisan orang Lewi

  • Tuhan berfirman kepada Musa untuk mentahirkan orang Lewi
    • percikkanlah kepada mereka air penghapus dosa
    • mereka mencukur seluruh tubuhnya
    • dan mencuci pakaiannya
    • Sesudah itu haruslah mereka mengambil seekor lembu jantan muda
    • dengan korban sajiannya dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak,
    • seekor lembu jantan muda yang lain haruslah kauambil untuk korban penghapus dosa
    • suruh orang Lewi mendekat ke depan Kemah Pertemuan
    • panggil berkumpul segenap umat Israel
    • letakkan tangannya atas orang Lewi itu
  • Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan
  • Setelah orang Lewi meletakkan tangannya atas kepala lembu-lembu jantan muda itu,
  • maka haruslah yang seekor diolah sebagai korban penghapus dosa
    • dan yang lain sebagai korban bakaran bagi TUHAN
    • untuk mengadakan pendamaian bagi orang Lewi
  • Musa menghadapkan orang Lewi kepada Harun dengan anak-anaknya dan mengunjukkan mereka sebagai persembahan unjukan bagi TUHAN.
  • Musa mentahirkan mereka dari tengah-tengah orang Israel, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan Tuhan.
  • Barulah sesudah itu orang Lewi boleh masuk untuk melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Pertemuan
  • Sebab mereka harus diserahkan dengan sepenuhnya kepada-Ku dari tengah-tengah orang Israel; ganti semua yang terdahulu lahir dari kandungan, yakni semua anak sulung yang ada pada orang Israel, telah Kuambil mereka bagi-Ku
    • Sebab semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan, adalah kepunyaan-Ku; pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, Aku telah menguduskan semuanya bagi-Ku
    • untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus.
  • Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa mengenai orang Lewi, demikianlah dilakukan kepada mereka.

Awal dan akhir masa kerja orang Lewi

  • setiap orang yang berumur 25 tahun ke atas wajib bertugas, pada Kemah Pertemuan
  • umur 50 tahun haruslah dibebaskan dari pekerjaan itu
  • Ia boleh membantu saudara-saudaranya di Kemah Pertemuan dalam menjalankan tugas mereka, tetapi tidak usah lagi ia menjabat pekerjaan itu

Ayat 11

Dan Harun harus mengunjukkan orang Lewi itu sebagai persembahan unjukan dari antara orang Israel di hadapan TUHAN, dan demikianlah mereka diuntukkan melakukan pekerjaan jabatannya bagi TUHAN.[4]

"Persembahan unjukan" menjadi bagian korban keselamatan untuk para imam (Imamat 7:28–34). Persembahan ini diunjukkan ke arah kemah pertemuan sebagai tanda penyerahan diri kepada Allah dan kemudian diunjukkan ke arah orang yang mempersembahkannya atau imam, yang menunjukkan bahwa Tuhan menyerahkan persembahan itu kepada mereka. Di sini orang Lewi sendiri merupakan persembahan unjukan kepada Tuhan. Karena unjukan tersebut tidak dapat dilakukan secara harfiah, maka upacara ini dilakukan secara simbolis.[5]

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Bilangan 1:1
  4. ^ Bilangan 8:11
  5. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya