Aktinium(III) oksida

Artikel ini bukan mengenai Asetat anhidrida.
Aktinium(III) oksida
Unit sel, model bola dan stik molekul aktinium(III) oksida
Nama
Nama IUPAC
Aktinium(III) oksida
Nama IUPAC (sistematis)
Aktinium(3+) oksida
Nama lain
Aktinium seskuioksida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/2Ac.3O/q;;3*-2 YaY[pubchem]
    Key: MAPOZTWVBAGEOP-UHFFFAOYSA-N YaY[pubchem]
  • [O--].[O--].[O--].[Ac+3].[Ac+3]
Sifat
Ac2O3
Massa molar 502.053 g/mol
Penampilan putih
Titik lebur 2.327 °C (4.221 °F; 2.600 K)[1]
Struktur
Trigonal, hP5
P3m1, No. 164
a = 408 pm, c = 630 pm[1]
Senyawa terkait
Kation lainnya
 Lantanum(III) oksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Aktinium(III) oksida adalah senyawa kimia yang mengandung unsur radioaktif langka aktinium. Senyawa ini memiliki rumus Ac2O. Senyawa ini mirip dengan senyawa lantanum yang bersesuaian, lantanum(III) oksida, dan mengandung aktinium dalam keadaan oksidasi +3.[2][3] Aktinium oksida tidak sama dengan Ac2O (asetat anhidrida), di mana Ac adalah singkatan dari asetil, bukan simbol unsur aktinium.

Reaksi

  • Ac2O3 + 6HF → 2AcF3 + 3H2O
  • Ac2O3 + 6HCl → 2AcCl3 + 3H2O
  • 4Ac(NO3)3 → 2Ac2O3 + 12NO2 + 3O2
  • 4Ac + 3O2 → 2Ac2O3
  • Ac2O3 + 2AlBr3 → 2AcBr3 + Al2O3
  • 2Ac(OH)3 → Ac2O3 + 3H2O
  • Ac2(C2O4)3 → Ac2O3 + 3CO2 + 3CO
  • Ac2O3 + 3H2S → Ac2S3 + 3H2O

Referensi

  1. ^ a b Christine Guéneau; Alain Chartier; Paul Fossati; Laurent Van Brutzel; Philippe Martin (2020). "Thermodynamic and Thermophysical Properties of the Actinide Oxides". Comprehensive Nuclear Materials 2nd Ed. (dalam bahasa Inggris). 7: 111–154. doi:10.1016/B978-0-12-803581-8.11786-2. ISBN 9780081028667. 
  2. ^ Actinium, Great Soviet Encyclopedia (in Russian)
  3. ^ Sherman, Fried; Hagemann, French; Zachariasen, W. H. (1950). "The Preparation and Identification of Some Pure Actinium Compounds". Journal of the American Chemical Society. 72 (2): 771–775. doi:10.1021/ja01158a034. 
Kembali kehalaman sebelumnya