Antimon trioksida
Antimon(III) oksida adalah senyawa anorganik dengan rumus Sb2O3. Senyawa ini merupakan senyawa antimon yang paling dibutuhkan secara komersial. Pada tahun 2012, terdapat 130.000 ton antimon trioksida yang diproduksi di seluruh dunia.[3] Senyawa ini juga dapat ditemui di alam sebagai mineral valentinit dan senarmontit.[4] Seperti oksida polimerik lainnya, Sb2O3 larut dalam larutan berair lewat proses hidrolisis. ProduksiRe-volatilisasi antimon(III) oksida mentahPertama-tama stibnit mentah dioksidasi dengan antimon(III) oksida mentah dengan menggunakan tunggu yang suhunya berkisar antara 500 hingga 1.000 °C. Reaksinya adalah sebagai berikut
Kemudian antimon(III) oksida mentah dimurnikan lewat proses sublimasi. Oksidasi logam antimonLogam antimon dioksidasi menjadi antimon(III) oksida di dalam tungku. Reaksi ini bersifat eksotermik.
PropertiAntimon(III) oksida merupakan senyawa yang bersifat amfoter. Senyawa ini dapat larut dalam larutan natrium hidroksida dan menghasilkan NaSbO2, yang dapat diisolasi sebagai trihidrat. Antimon(III) oksida juga larut dalam asam mineral yang terkonsentrasi dan menghasilkan garam mineral tersebut.[5] Jika direaksikan dengan asam nitrat, trioksida mengalami oksidasi menjadi antimon(V) oksida.[6] StrukturKeamananAntimon(III) oksida diduga bersifat karsinogenik.[7] Batas yang ditetapkan untuk paparan di tempat kerja setiap harinya adalah 0.5 mg/m3.[8] Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Antimon trioksida.
|