Xie Linka
Xie Linka (lahir tahun 1981) adalah seorang dokter onkologi,[1] dan menjadi terkenal sebagai salah satu whistleblower dalam penemuan wabah Novel coronavirus. Ia menyebarkan pesan peringatan untuk tidak pergi ke Pasar Ikan di China Selatan, karena banyaknya pasien pneumonia yang tidak bisa dijelaskan sebabnya setelah mengunjungi pasar tersebut. Akibat pesan WeChat berantai yang dia tebarkan, ia dipanggil polisi dan diberi peringatan untuk tidak menyebarkan rumor palsu. Di kemudian hari, pesan yang sebenarnya dia maksudkan untuk sesama kolega itu terbukti benar.[2][3] Bunyi pesanXie Linka mengirimkan pesan melalui WeChat sebagai berikut:
yang kira-kira berarti:
Dalam interview, ia mengaku bahwa tujuannya hanya memperingatkan sesama rekan dokternya dalam sebuah pesan sederhana yang tidak berniat membuat panik siapapun. Rumah sakit tempatnya memang berada di dekat pasar ikan, dan memiliki unit perawatan untuk tumor dan kanker, yang memang sulit bertahan melawan serangan penyakit. Pesan tersebut juga bukan buatan dirinya sendiri, karena hanya meneruskan peringatan dari dokter-dokter lain. Namun karena yang tersebar di masyarakat adalah capture dari pesannya, ia kemudian dipersalahkan oleh polisi.[2][4] Pada akhirnya, peringatannya memang membuat petugas kesehatan waspada dan menggunakan masker saat bekerja. Kenurut pengakuannya, orang-orang di sekitar memang bersiaga dan berusaha melindungi orang-orang yang sudah tua dari penularan. Namun penularan terhadap dokter mungkin sulit dihindari karena kondisi kerja yang sangat sibuk dan kesehatan mereka menjadi rendah karenanya.[2] DukunganIa mendapat banyak dukungan di media sosial Weibo miliknya, setelah "dihukum" atas peringatan yang disebarkan. Oleh netizen ia menjalankan tugasnya sebagai dokter dengan baik.[5] Media juga mendukung dan menyebarkan kesaksiannya, dan membuat orang-orang balik menyalahkan pemerintahan China karena berusaha menyensor informasi saat awal mula penyebaran virus terjadi, membuat penanganan tidak berjalan dengan baik.[6] Represi aparat terhadap upaya peringatan yang dilakukan oleh dokter ini disorot oleh Bernardo Cervellera dan ditayangkan oleh asianews.it. Ia melaporkan bahwa beberapa orang ditahan oleh polisi karena berupaya mengingatkan masyarakat dengan informasi yang dianggap tidak sesuai dengan informasi yang disebarkan otoritas China. Mereka yang ditangkap adalah jurnalis dan pengacara Chen Qiushi, profesor filsafat Zhou Xuanyi, aktivis Guo Quan, "martir" Dr Li Wenliang, Xie Linka dari Pusat Tumor Rumah Sakit Union Wuhan, dan Liu Wen dari departemen neurologi Rumah Sakit Masyarakat Palang Merah.[7] Pendidikan dan karierIa mendapatkan pendidikan PhD dari Tongji Medical College of Huazhong University of Science and Technology dan menjadi dokter tamu di Cancer Center di Wuhan Union Hospital. Referensi
|