MS Westerdam
MS Westerdam merupakan kapal pesiar yang dimiliki perusahaan penyedia layanan perjalanan wisata dari Belanda, Holland American Line dan merupakan kapal pesiar berkelas Vista. Selain Westerdam, Holland American Line juga mengoperasikan kapal pesiar serupa dengan nama Oosterdam, Zuiderdam, dan Noordam yang melambangkan keempat arah mata angin. SejarahWesterdam pertama kali diluncurkan tanggal 15 Juli 2003. Desain interior kapal banyak memuat koleksi seni khususnya yang berhubungan dengan Belanda pada masa penjelajahan Dunia Baru. Beberapa koleksi lukisan kapal-kapal bersejarah Belanda seperti potret kapal VOC, Halve Maen karya seniman Henry Hudson dan beberapa koleksi patung, selain karya seni masa lampau ada pula beberapa koleksi seni kontemporer seperti karya Andy Warhol juga turut ditampilkan.[1] Kapal ini juga melalui proses pembaptisan di Venesia, Italia pada 25 April 2004 dengan mengambil aktris Belanda, Renée Soutendijk sebagai orang tua baptisnya.[1] Keadaan BahayaSepanjang 17 tahun perjalanannya, Westerdam telah mengalami beberapa kali kecelakaan dan bahaya lainnya, diantaranya:
Pandemi COVID-19MS Westerdam akhirnya berlabuh di pelabuhan Kota Sihanoukville, Kamboja pada Kamis dini hari 13 Februari 2020 setelah sebelumnya ditolak berlabuh di Thailand, Taiwan, Jepang, Filipina[5] hingga Guam.[6] Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen menyambut 1.455 penumpang dan 802 awak di pelabuhan, meski sempat menimbulkan kontroversi namun ia menyatakan bahwa penerimaan terhadap WS Westerdam yang berlabuh didasarkan atas rasa kemanusiaan.[5][7] Pihak Holland America Line sebagai pemilik kapal WS Westerdam menyambut apresiasi baik pemerintah Kamboja dan menyayangkan negara lain yang tak mengizinkannya bersandar, mereka menyatakan bahwa kapalnya bebas dari infeksi virus korona karena para penumpang telah melewati masa isolasi selama dua minggu tanpa akses dengan orang luar. Sesampainya di Kamboja, petugas medis setempat dibantu CDC dan WHO kemudian mengambil sampel untuk menentukan status kesehatan para penumpang, dari semua penumpang hanya ada 20 orang pasien yang menunjukkan gejala seperti flu dan gangguan pencernaan, namun hasilnya negatif infeksi korona.[8] Setelah pemeriksaan di Kamboja, Holland America Line kemudian menerbangkan 145 orang penumpang meninggalkan Kamboja ke Kuala Lumpur, Malaysia sebelum akhirnya dipulangkan ke negara masing-masing.[8] Sesampainya di Malaysia pada 14 Februari, mereka menjalani tes kembali hingga diketahui satu orang penumpang perempuan berkebangsaan Amerika Serikat berusia 83 tahun ternyata positif terinfeksi COVID-19.[9][10] Untuk memastikan kebenarannya, pemerintah Kamboja dan Holland America Line meminta untuk tes ulang pada pasien positif tersebut, namun setelah dilakukan hasilnya tetap positif.[11][12] Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail menyatakan kekecewaannya pada pemerintah Kamboja dan Holland America Line setelah mengetahui bahwa pernyataan bebas COVID-19 pada MS Westerdam dikeluarkan setelah menguji hanya 20 orang sampel. Ia juga menyatakan akan menolak kedatangan 3 penerbangan lain dari penumpang MS Westerdam yang akan transit di Kuala Lumpur sebelum pulang ke negaranya masing-masing,[11] dan akan menolak semua kapal pesiar yang menuju ke negaranya yang pernah bersandar di semua pelabuhan Tiongkok.[11][12] Pada 22 Februari, pasien perempuan yang dirawat di Malaysia dinyatakan sembuh.[13] Pada 19 Februari, seluruh penumpang telah menyelesaikan uji kesehatan dan dinyatakan negatif dan akan kembali ke negaranya masing-masing. Hasil yang sama juga didapat pada seluruh awak termasuk 362 orang Indonesia, 27 orang awak dari Indonesia kembali ke tanah air karena kontraknya yang telah berakhir, sedangkan sisanya tetap di kapal menunggu keputusan pengelola yakni Holland America Line.[14] Penumpang MS Westerdam diketahui terdiri dari 650 orang berasal dari Amerika Serikat, 270 orang dari Kanada, 130 orang dari Inggris, 100 orang dari Belanda, 50 orang dari Jerman, dan beberapa penumpang lain dari Australia. Sedangkan kru/awak kapal didominasi oleh warga Indonesia dan Filipina.[15] Referensi
|