SMA Negeri 20 Bandung
SMA Negeri (SMAN) 20 Bandung adalah salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Bandung. Sekolah ini terletak di Jl. Citarum No. 23 Bandung, Jawa Barat, Indonesia.[2] SejarahSejarah SMAN 20 BandungPada tahun 1970, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung (sekarang menjadi Universitas Pendidikan Indonesia) mendirikan sekolah binaan yang terdiri dari SD, SMP, dan SMA laboratory school, yang pada perkembangan selanjutnya menjadi Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1986, perguruan tinggi tidak diperbolehkan membawahi atau mengelola persekolahan. Oleh karena itu, sekolah yang berada di bawah pembinaan IKIP Bandung diserahkan pembinaannya kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, melalui Kantor Wilayah Depdikbud Jawa Barat. Serah terima dari rektor IKIP Bandung kepada Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 1986. Sejak itu SD PPSP diubah menjadi SDN Setiabudi Bandung, SMP PSPP diubah menjadi SMP Negeri 38 Bandung, dan SMA PPSP diubah menjadi SMA Negeri 20 Bandung. Pada tahun pelajaran 1986/1987, SMAN 20 Bandung mulai menerima siswa baru kelas satu sebanyak enam rombongan belajar. Ketika itu kegiatan belajar mengajar kelas satu untuk sementara menggunakan gedung SMA Negeri 3 Bandung, sedangkan kelas dua dan tiga masih di Kampus IKIP Bandung. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Jawa Barat No. 663/I02/R/87 Tahun 1987, SMA Negeri 20 Bandung secara resmi menempati gedung yang sebelumnya digunakan oleh SPG Negeri 2 Bandung yang berlokasi di Jl. Citarum No. 23, Bandung. Sejarah GedungGedung SMA Negeri 20 Bandung merupakan salah satu gedung cagar budaya di Kota Bandung yang diawasi dan dilindungi oleh Pemerintah sebagai bangunan peninggalan masa Kolonial Belanda. Gedung ini dibangun pada tahun 1930-an dengan gaya arsitektur Art Deco Geometric. Gedung ini sejak dibangun digunakan sebagai sekolah dan relatif tidak berubah bentuknya. Sebelum digunakan sebagai gedung SMA Negeri 20 Bandung, dari tahun 1950-an sampai 1980-an gedung ini digunakan sebagai Gedung Sekolah Guru Atas (SGA), yang kemudian berubah menjadi Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Pada massa Kolonial Belanda, gedung ini digunakan oleh Sekolah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs Tjitaroem, yaitu sekolah setingkat SMP yang merupakan sekolah Indo-Europese School Vereeniging. Pada tahun 1942–1943, gedung ini digunakan sebagai Kamp Interniran Tentara Jepang untuk warga Belanda. Para tawanan yang berjumlah 320 orang ditempatkan di ruang-ruang kelas. Pada tanggal 13 Oktober 1943, seluruh tawanan dipindahkan dari gedung SMAN 20 Bandung ke Kamp Baros di Cimahi. Sejarah Pimpinan SekolahBerikut adalah daftar Kepala SMAN 20 Bandung dari masa ke masa.
FasilitasSMA Negeri 20 Bandung menyediakan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar.
EkstrakurikulerSMA Negeri 20 Bandung menawarkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler berikut:
AlumniBanyak alumni dari SMAN 20 Bandung yang melanjutkan pendidikannya di dalam maupun luar negeri, beberapa di antaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Sepuluh November, Institut Pertanian Bogor, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Kristen Maranatha, Clausthal University of Technology, University of Applied Sciences Mittelhessen, Karlsruhe University of Applied Sciences, Martin Luther University Halle-Wittenberg, dan Leibniz University Hannover. Alumni yang terkenal dari SMA ini adalah:
Akreditasi
Pranala luar
Referensi
|