Richard Doll
Sir William Richard Shaboe Doll CH OBE FRS (28 Oktober 1912 – 24 Juli 2005)[1] adalah seorang ahli fisiologi Inggris yang menjadi ahli epidemiologi pada abad ke-20, mengubah subjek ini menjadi ilmu yang sangat akurat. Ia merupakan pelopor dalam penelitian yang menghubungkan merokok dengan masalah kesehatan. Bersama Ernst Wynder, Bradford Hill, dan Evarts Graham, ia dikreditkan sebagai orang pertama yang membuktikan bahwa merokok menyebabkan kanker paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit jantung. (Penelitian di Jerman telah menduga keterhubungan tersebut sejak tahun 1920-an, tetapi terlupakan atau diabaikan hingga tahun 1990-an.[2][3]) Ia juga perintis dalam penelitian mengenai hubungan antara radiasi dengan leukemia, antara asbestos dengan kanker paru-paru, dan antara alkohol dengan kanker payudara. Pada tanggal 28 Juni 2012, ia menjadi subjek serial Radio Four berjudul The New Elizabethans, sebuah program yang disiarkan untuk menandai Yubileum Berlian Ratu Elizabeth II, yang melibatkan 60 tokoh masyarakat dari masa pemerintahannya.[4] BiografiDoll lahir di Hampton, Middlesex (sekarang bagian dari barat daya London) yang berasal dari keluarga kaya raya, meskipun pekerjaan ayahnya sebagai dokter terhenti oleh sklerosis ganda. Berpendidikan pertama di Sekolah Westminster, Doll pada awalnya akan mengambil jurusan matematika di Kolese Trinity, Cambridge, bertentangan dengan keinginan orang tuanya untuk menjadi dokter seperti ayahnya. Doll dinyatakan gagal dalam beasiswa matematika akibat efek dari meminum 3 pint bir dengan 8% alkohol buatan sendiri pada malam sebelumnya.[5] Ia kemudian memilih untuk belajar kedokteran di Sekolah Kedokteran Rumah Sakit St Thomas's, Kolese London King's dan lulus pada tahun 1937. Doll adalah seorang sosialis dan merupakan salah satu tokoh penting dalam Asosiasi Medis Sosialis yang kampanyenya membantu menciptakan Pelayanan Kesehatan Nasional pascaperang Britania Raya. Ia bergabung dengan Kolese Kedokteran Royal setelah pecahnya Perang Dunia II dan banyak berperan dalam perang tersebut sebagai bagian dari Korps Medis Angkatan Darat Kerajaan Inggris di sebuah kapal rumah sakit sebagai spesialis medis. Setelah perang, Doll kembali ke St Thomas' untuk meneliti asma. Pada tahun 1948, ia bergabung dengan tim peneliti di bawah Dr. Francis Avery Jones di Rumah Sakit Middlesex Tengah, berada di bawah naungan unit penelitian statistik Dewan Penelitian Kedokteran. Selama karier 21 tahun di unit ini, Doll naik menjadi direkturnya. Penelitiannya di sana pada awalnya berfokus pada peran faktor pekerjaan dalam menyebabkan ulkus peptikum.[6] Pada tahun 1950, ia kemudian melakukan penelitian pada Austin Bradford Hill mengenai pasien kanker paru-paru di dua puluh rumah sakit di London yang pada awalnya dipercaya bahwa kanker ini disebabkan oleh aspal material baru atau asap motor, tetapi dengan cepat ditemukan bahwa merokok tembakau adalah satu-satunya faktor yang sama pada pasien.[7] Doll sendiri berhenti merokok sebagai hasil dari temuannya yang diterbitkan di British Medical Journal pada tahun 1950, yang menyimpulkan:
Empat tahun kemudian, pada tahun 1954, Penelitian Dokter Inggris, sebuah penelitian terhadap sekitar 40 ribu dokter berusia di atas 20 tahun, membenarkan saran tersebut,[8] yang menjadi dasar pemerintah mengeluarkan sebuah nasihat bahwa terdapat keterkaitan antara tingkat merokok dan tingkat kanker paru-paru. Pada tahun 1955 Doll melaporkan sebuah studi kasus terkontrol yang telah menetapkan hubungan antara asbes dan kanker paru-paru.[9] Pada tahun 1966, Doll terpilih menjadi anggota Royal Society. Kutipan tersebut menyatakan:[10]
Pada tahun 1969, Doll pindah ke Universitas Oxford sebagai Profesor Regius Kedokteran, menggantikan peneliti klinis Sir George Pickering. Awalnya epidemiologi dianggap rendah, tetapi pada zamannya di Oxford ia membantu membalikkan hal ini. Ia adalah agen utama dibalik pendirian Kolese Green, yang didirikan pada tahun 1979. Doll ditunjuk sebagai pengawas Kolese Green pertama dan pensiun pada tahun 1983. Kolese Green bergabung dengan Kolese Templeton pada tahun 2008 menjadi Kolese Green Templeton, yang berlokasi di Kolese Green sebelumnya. Doll juga membantu mendirikan Pelayanan Darah Nasional, dan sebagai kunci dalam menghindari sistem pembayaran kepada donor atas darah mereka, seperti yang telah diadopsi di Amerika Serikat. Penelitiannya berlanjut mengenai karsinogen di Pusat Penelitian Kanker Imperial di Rumah Sakit John Radcliffe, Oxford, bekerja sebagai bagian dari Unit Pelayanan Percobaan Klinis, terutama sebuah penelitian bersama Sir Richard Peto yang memperkirakan bahwa tembakau, bersama infeksi dan diet menyebabkan tiga perempat dari semua jenis kanker, menjadi dasar dari sebagian besar kesimpulan Organisasi Kesehatan Dunia mengenai pencemaran lingkungan dan kanker. Doll diangkat sebagai Anggota Royal Society (FRS) pada tahun 1966, menerima gelar bangsawan pada tahun 1971, dan dianugerahi Medali Edward Jenner dari Royal Society of Medicine pada tahun 1981. Juga pada tahun 1981, Doll menjadi anggota pendiri Dewan Budaya Dunia.[11] Pada tahun 1996, ia memperoleh Companion of Honour untuk "layanan kepentingan nasional". Ia juga memperoleh penghargaan internasional seperti Penghargaan Presidensial dari Akademi Sains New York dan sebuah Penghargaan PBB untuk penelitiannya mengenai kanker. Pada bulan April 2005, ia dianugerahi Penghargaan Internasional Raja Arab Saudi Faisal untuk kedokteran bersama Peto atas karya mereka mengenai penyakit yang berkaitan dengan merokok. Pada tahun 2004, ia dianugerahi Penghargaan Shaw untuk Ilmu Kehidupan dan Kedokteran atas kontribusinya terhadap epidemiologi kanker modern. Ia juga dianugerahi gelar kehormatan oleh tiga belas universitas yang berbeda. Doll merupakan pendukung Demokrat Liberal pada pemilihan umum 2005.[12] Doll meninggal pada tanggal 24 Juli 2005 di Rumah Sakit John Radcliffe di Oxford setelah menderita penyakit yang singkat.[13] Pada tanggal 7 Juni 2015, sebuah plakat biru diresmikan di rumahnya di Jalan Rawlinson 12.[14][15] GedungGedung Richard Doll, yang dirancang oleh Nicholas Hare Architects pada tahun 2006, dinamai untuk menghormatinya dan dibuka sesaat sebelum kematiannya. Saat ini, Gedung Richard Doll ditempati oleh Unit Layanan Percobaan Klinis, Unit Epidemiologi Kanker, dan Unit Epidemiologi Perinatal Nasional. Gedung tersebut mendapat penghargaan bergengsi RIBA pada tahun 2007. Sebuah plakat di dalam gedung tersebut memuat kutipan dari Doll sebagai berikut:[16]
Salah satu gedung Institut Penelitian Kanker di Sutton, London juga dinamai Sir Richard Doll.[17] Pendanaan penelitianSetelah kematian Richard Doll, beberapa kontroversi muncul mengenai aspek pendanaan penelitiannya ketika surat-suratnya, yang dipegang di Perpustakaan Wellcome, menunjukkan bahwa selama bertahun-tahun ia telah menerima pembayaran konsultasi dari perusahaan kimia yang produknya ia pertahankan di pengadilan. Kasus ini termasuk biaya konsultasi sebesar 1.500 dolar Amerika Serikat per hari dari Monsanto untuk sebuah hubungan yang dimulai pada tahun 1976 dan berlanjut hingga tahun 2002. Selama periode ini, Doll menulis kepada sebuah Komisi Kerajaan di Australia yang menyelidiki apakah Agen Oranye produksi Monsanto, yang digunakan selama Perang Vietnam, bersifat karsinogenik, mengklaim bahwa tidak ada bukti bahwa zat itu menyebabkan kanker.[18] Ia juga menerima £15.000 dari Asosiasi Manufaktur Kimia, Dow Chemical, dan ICI untuk sebuah tinjauan yang diterbitkan pada tahun 1988 dengan menyimpulkan bahwa paparan vinil klorida di tempat kerja tidak meningkatkan kemungkinan tertular kanker, kecuali angiosarkoma pada hati, yang bertentangan dengan dua tinjauan sebelumnya oleh Agensi Internasional untuk Penelitian pada Kanker Organisasi Kesehatan Dunia.[18][19][20] Beberapa kontroversi muncul karena ia tidak menerbitkan makalah di Journal of Radiation Protection pada tahun 1955 yang menyatakan bahwa "tidak ada ambang batas di bawah pengaruh [radiasi] yang tidak menghasilkan efek" pada manusia. Ia menariknya berdasarkan saran dari Sir Harold Himswoth, Sekretaris MRC (Dewan Penelitian Kedokteran), yang pada gilirannya dinasihati oleh Otoritas Energi Atomik untuk tidak menerbitkannya karena hal itu akan bertentangan dengan kepentingan mereka. Makalah itu baru diterbitkan pada tahun 1996 ketika pandangan semacam ini lebih dapat diterima oleh industri nuklir.[21][22] Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
|