Radi A. Gany
Prof. Dr. Ir. Radi Abdullah Gany (30 Oktober 1942 – 13 Februari 2020) adalah seorang akademisi, birokrat, dan Guru Besar ilmu Pertanian Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Wajo pada periode 1985–1993, Rektor Universitas Hasanuddin ke-10, serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Pertanian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu.[1] Riwayat HidupKehidupan AwalRadi Andi Gany lahir di Watansoppeng, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan. Rady menyelesaikan pendidikan dasar SD (1952) dan SMP (1955) di kota kelahirannya, dan melanjutkan SMA (tamat 1962) di kota Makassar hingga lulus Sarjana Muda di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin tahun 1967. Beliau kemudian melanjutkan studi S1 Ilmu Pertanian pada Institut Pertanian Bogor dan lulus tahun 1969. Dari Bogor, beliau kembali ke Makassar untuk mengabdi ke Fakultas Pertanian Unhas sebagai dosen. Di sela kesibukannya mengajar, beliau juga melanjutkan studi di Yogyakarta dan meraih gelar Magister tahun 1976 dan Doktor tahun 1984 di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada. Pada tahun 1985 beliau mendapatkan amanah untuk memimpin Kabupaten Wajo hingga tahun 1993. Latar belakangnya sebagai akademisi memberi banyak perubahan utamanya dalam sektor pertanian. Salah satu keberhasilannya adalah mengalihfungsikan lahan di sekitar Danau Tempe menjadi lahan penghasil kedelai. Kanal-kanal juga dibangun di sekitar danau tersebut yang selain menjadi jalur transportasi nelayan juga memiliki 2 fungsi lain, yaitu mengendalikan banjir yang setiap tahun terjadi akibat luapan air dari Danau Tempe pada saat musim hujan dan sebagai jalur irigasi lahan pertanian tadah hujan saat musim kemarau. Prestasi sebagai Bupati Wajo mendapatkan banyak apresiasi dari pemerintah. Diantaranya adalah penghargaan dari Menteri Kesehatan dr. Adhyatma MPH pada 1992, Satyalancana Pembangunan tahun 1992, Anugerah Aksara dari Mendikbud Fuad Hassan di tahun 1992, serta penghargaan dari Departemen Pertanian pada 1993. Rektor Universitas HasanuddinSelepas memimpin Wajo, Prof. Rady kembali ke Universitas Hasanuddin dan menjabat Pembantu Rektor 1 pada periode kedua kepemimpinan rektor Prof. Dr. Basri Hasanuddin tahun 1993 - 1997. Prof. Rady juga meraih gelar Guru Besar saat menjabat PR 1 UNHAS tahun 1995. Tahun 1997 adalah puncak pengabdian Prof. Rady sebagai akademisi lulusan Kampus Merah. Beliau dipercaya memimpin kampus terbesar di Indonesia Timur itu sebagai rektor selama dua periode hingga tahun 2006. Salah satu warisan beliau di UNHAS adalah berdirinya Pusat Studi HAM. Meninggal DuniaProf. Dr. Ir. Rady A. Gany meninggal dunia pada 13 Februari 2020 dalam usia 77 tahun setelah sempat dirawat di RS Unhas Kota Makassar.[2] Jenazahnya disemayamkan di Baruga Gedung 1 Rektorat UNHAS untuk mendapatkan penghormatan terakhir dari seluruh civitas akademika yang hadir.[3] Selanjutnya beliau dimakamkan di Kompleks Pemakaman Unhas Pattene, Kabupaten Maros pada hari yang sama.[4] Riwayat Jabatan
Tanda Jasa dan Penghargaan
Referensi
|