Endong

Endong
Endong, Schoenoplectus subulatus
dari Kp. Pondok, Desa Huripjaya, Babelan, Bekasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Monokotil
Klad: Komelinid
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. subulatus
Nama binomial
Schoenoplectus subulatus
(Vahl) Lye[2]
Sinonim
  • Scirpus subulatus Vahl[3] (basionym)
  • Scirpus wardianus J.R.Drumm.
  • Scirpus pectinatus Roxb.
  • Scirpus litoralis var. subulatus (Vahl) Chiov.
  • Scirpus litoralis subsp. subulatus (Vahl) Wad.Khan
  • Scirpus litoralis subsp. thermalis (Trab.) Murb.
  • Schoenoplectus litoralis subsp. subulatus (Vahl) Soják
  • Schoenoplectus litoralis subsp. thermalis (Trab.) S.S.Hooper
  • Pterolepis litoralis subsp. subulatus (Vahl) M.R.Almeida
  • Malacochaete pectinata (Roxb.) Nees

Sumber: Plant Of the World Online (POWO)[4]

Endong atau penjalinan[5] (Schoenoplectus subulatus, sin. Scirpus subulatus) adalah sejenis rumput yang hidup di rawa-rawa, termasuk anggota suku Cyperaceae. Tumbuhan yang menyebar luas di wilayah hangat Dunia Lama (Afrika, Asia Selatan dan Tenggara, hingga ke Australia) ini kadang-kadang digunakan sebagai bahan anyaman. Dalam bahasa Inggris rumput ini dikenal sebagai coast club-rush,[6] atau awl club-rush.[7]

Pengenalan

Perbungaan, dengan banyak spikelet tersusun renggang
Malai buah yang mulai mengering

Rumput yang menahun, dengan rimpang pendek; adakalanya dengan stolon ramping. Batang agak kokoh hingga kokoh, tegak, bulat torak namun dengan bagian yang menyegitiga tumpul tepat di bawah perbungaan, seperti berbedak (glaucous), 60-150 cm × 3-10 mm. Daun-daun menyusut menjadi semacam seludang, tanpa helaian daun,[5] yang menyelubungi pangkal batang.[8][9]

Perbungaan seolah terletak di samping (pseudolateral); tunggal atau majemuk, dengan sedikit atau banyak spikelet, panjang 2–8 cm. Daun pelindung tegak dan seolah-olah menjadi kelanjutan batang, kaku, beralur di sisi dalamnya hingga menyegitiga, 2-5(-10) cm. Spikelet menyendiri, bulat telur hingga bulat telur lonjong, silindris, mengerucut ujungnya, dengan banyak bunga yang tersusun padat, berwarna merah karat hingga kecokelatan, 8-15 × 3–4 mm. Tangkai perbungaan (rays) ramping, halus, atau sedikit kasar dekat ujungnya. Glumanya tipis, seperti membran, tersusun rapat, jorong hingga lonjong, 3½-4 × 2 mm, tumpul atau agak melekuk di ujungnya, dengan tonjolan kecil bagai pucuk benang—perpanjangan dari urat tengah helaian.[5]

Agihan dan ekologi

Tumbuh di tanah tergenang

Rumput endong menyebar luas di lahan-lahan basah di wilayah-wilayah ugahari dan tropis Dunia Lama, mulai dari Afrika (di antaranya Maroko, Aljazair, dan Mesir di utara, Gabon, Nigeria, Etiopia, Zaire, hingga ke Namibia di selatan), Madagaskar, sebagian Asia Barat (Afghanistan, Iran, Oman), Asia Selatan (Pakistan, India, Srilangka, Nikobar dan Andaman), Asia Tenggara (Thailand, Vietnam, Hainan) dan Nusantara (Filipina, Jawa, Irian) hingga ke Australia.[10]

Endong menyukai rawa-rawa masin, tepi genangan atau danau bergaram di belakang pantai; adakalanya membentuk tegakan dominan. Tercatat pula di perairan yang bersumber dari mata air panas, seperti halnya di Tarogong, Garut (800 m dpl., di lereng G. Guntur); dan di tepian Danau Batur (1.000 m dpl).[5]

Kegunaan

Batangnya bulat torak

Endong tidak banyak dimanfaatkan, namun di Indramayu batangnya yang dikeringkan dipakai untuk pembuatan tikar.[5]

Di Oman dan Senegal, batang-batang endong digunakan untuk bahan atap. Empulur batangnya dimakan orang di Oman, baik mentah atau setelah dimasak. Pada masa kekurangan, rumput endong ini di Oman dan Mesir juga digunakan sebagai pakan ternak darurat.[11]

Catatan kaki

  1. ^ IUCN Red List: Schoenoplectus subulatus
  2. ^ Lye, K.A. (1971). "Studies in African Cyperaceae III: A new species of Schoenoplectus and some new combinations". Botaniska Notiser 124(2): 290.
  3. ^ Vahl, M. (1805). Enumeratio Plantarum vel ab aliis, vel ab ipso observatarum, cum earum differentiis specificis, synonymis selectis et descriptionibus succinctis 2: 268. Havniae :Impensis auctoris, & prostat apud J.H. Schubothe, 1805-1806.
  4. ^ POWO: Schoenoplectus subulatus (Vahl) Lye, diakses 27/III/2022.
  5. ^ a b c d e Kern, J.H. (1974). "Cyperaceae". Flora Malesiana. Ser. I Vol 7(3): 510 (sebagai Scirpus litoralis). Jakarta :Noordhoff-Kolff, 1948-
  6. ^ ARS-GRIN: Schoenoplectus subulatus (Vahl) Lye, diakses 27/III/2022.
  7. ^ Flowers of India: Awl Club-Rush, diakses 27/III/2022.
  8. ^ Flora of China: Schoenoplectus subulatus, diakses 27/III/2022.
  9. ^ Miquel, F.A.W. 1861. Flora Indiae Batavae,... III: 306. Amsterdam :C.G. van der Post; [etc.] 1855
  10. ^ POWO: Peta agihan Schoenoplectus subulatus (Vahl) Lye, diakses 27/III/2022.
  11. ^ PROTA4U: Schoenoplectus subulatus (Vahl) Lye Diarsipkan 2022-04-07 di Wayback Machine., diakses 27/III/2022.

Bacaan lanjut

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya