Alan Keyes
Alan Lee Keyes merupakan seorang mantan duta besar, cendekiawan, aktivis politik konservatisme Amerika Serikat, dan sekaligus seorang penulis. Alan Lee Keyes adalah anak kelima di keluarganya, dia lahir pada tanggal 7 Agustus 1950 di rumah sakit Angkatan Laut di Long Island, New York.[1] Ibunya bernama Gerthina dan ayahnya yaitu Allison L. Keyes, yang merupakan seorang sersan dan guru Angkatan Darat Amerika Serikat.[2] Keluarga Keyes tinggal di Georgia, Maryland, New Jersey, New York, Texas, Virginia dan luar negeri di Italia.Karena tugas tur ayahnya, mereka sering berpergian ke berbagai tempat.[3][4] Awal KarierKeyes mendapatkan gelar doktornya di Universitas Havard, dan dia memulai karier diplomatiknya di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada tahun 1979 di konsulat Amerika Serikat di Bombay, India, kemudian di kedutaan Amerika Serikat yang ada di Ziimbabwe. Dia juga pernah ditunjuk sebagai Duta Besar ke Dewan Ekonomi dan Sosial PBB oleh Presiden Ronald Reagan, dan menjabat sebagai Assistant Secretary of State for International Organization Affairs 1985-1987. Ketika dia menjabat sebagai Duta Besar PBB, dia pernah terlibat dalam implementasi kebijakan Kota Meksiko. Pada tahun 1996, 200, dan 2008 Alan Keyes mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat. Dia adalah calon dari Partai Republik untuk Senat Amerika Serikat di Maryland, dengan pesaingnya yaitu Paul Sarbanes pada tahun 1998, Barbara Mikulsi pada tahun 1992, serta Illinois melawan Barrack Obama pada tahun 2004. Akan tetepi, Keyes gagal dalam ketiga pemilihan itu dengan selisih lebar.[5][6] Dari tahun 1994 hingga tahun 1998, Alan Keyes menyelenggarakan acara radio call-in show, The Alan Keyes Show: Panggilan Bangun Amerika di WCBM. Lalu, pada tahun 2002, dia secara singkat menjadi pembawa acara tayangan telivisi di jaringan kabel MSNBC, Alan Keyes Is Making Sense. Dia juga pernah menjadi kolumnis untuk World Net Daily.[7] PendidikanSetelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Alan Keyes melanjutkan pendidikannya di Universitas Cornell, di sana dia bergabung menjadi anggota Cornell University Glee Club (CUGC) dan The Hangovers. CUGC merupakan organisasi mahasiswa tertua yang ada di Cornell University. Ketika menempuh pendidikan di Cornell University, Alan Keyes juga belajar mengenai filsafat umum dengan filsuf dan essayist Amerika yang bernama Allan Bloom, dan menurutnya Allan Bloom merupakan profesor yang paling mempengaruhinya dalam masa dia berkuliah dia Cornell University.[1] Keyes juga pernah menyatakan bahwa ia menerima ancaman pembunuhan karena menentang pemrotes perang Vietnam yang merebut gedung kampus.[8] Keyes juga menyatakan bahwa salah satu bagian dari buku karya Bloom yang berjudul The Closing of the American Mind merujuk pada kejadian tersebut,[9] buku itu menjelaskan tentang seorang mahasiswa Afrika-Amerika yang hidupnya telah diancam oleh seorang anggota fakultas kulit hitam, ketika mahasiswa tersebut menolak untuk berpartisipasi dalam demonstrasi di Cornell.[10][11] Kemudian, tidak lama setelah insiden itu terjadi, Keyes akhirnya meninggalkan Cornell dan menghabiskan satu tahun di Paris di bawah program studi-luar negeri Cornell yang terhubung dengan Bloom. Alan Keyes melanjutkan studinya di Universitas Havard, di sana ia tinggal Winthrio House. Pada tahun 1972, Keyes memperoleh gelar Bachelor of Arts di Jurusan Pemerintahan dan lulus dengan gelar magna cum laude.[12] Selama tahun pertamanya lulus sekolah, Keyes memiliki teman sekamar yang bernama William Kristol. Pada tahun 1988, William Kristol melakukan kampanye Senat Amerika Serikat di Maryland, akan tetapi gagal. Pada tahun 1979 Alan Keyes meraih gelar Ph.D dalam urusan Pemerintahan di Universitas Havard, pada saat itu dia menulis disertasi mengenai Alexander Haminton dan teori konstitusi di bawah Harvey C. Mansfield.[13] Akan tetepi, karena adanya penundaan siswa dan jumlah rancangan yang tinggi mengakibatkan Alan Keyes tidak ikut serta dalam perang Vietnam.[14] KeluargaKeyes dan keluarganya merupakan pendukung setia perang, dimana ayahnya pernah bertugas dua kali tur.[2] Akibat hal itu, Alan Keyes mendapatkan kritik oleh penentang perang di Vietnam, akan tetapi dia mengatakan bahwa dia mendukung ayahnya dan saudara-saudaranya, yang juga ikut serta dalam berperang.[15] Alan Lee Keyes menikah dengan Jocelyn marcel Keyes, yang merupakan seorang wanita keturunan India Timur dan berasal dari Calcutta. Alan Keyes dan Jocelyn menikah dan memiliki tiga anak yang bernama Francis, Maya, dan Andrew. Alan Keyes merupakan seorang Katolik tradisional dan Ksatria Columbus tingkat ketiga, dia juga merupakan teman dekat dari filsuf dan jurnalis konservatif Brasil Olavo de Carvalho.[16][17] DiplomatKarier diplomatiknya dimulai setelah tahun terakhirnya di Harvard setelah dia menerima gelar doktornya, Alan Keyes diterima di posisi Departemen Luar Negeri AS sebagai Perwira Layanan Asing dan dia ditugaskan ke konsulat di Mumbai, India.[18] Kemudian, pada tahun berikutnya dia diberi tugas di kedutaan besar Zimbabwe.[18] Pada tahun 1983, Alan Keyes diangkat sebagai Duta Besar untuk Dewan Ekonomi dan Sosial PBB oleh Presiden Ronald Reagan. Tiga tahun kemudian, dia diangkat sebagai Asisten Sekretaris Negara untuk Organisasi Internasional ke-16, posisi itu ia pegang hingga tahun 1987.[18] Delapan tahun kemudian Alan Keyes dinominasikan oleh Partai Republik Maryland untuk mencalonkan diri sebagai Senat Amerika Serikat. Pada tahun 1996, ia masuk nominasi Partai Republik untuk Presiden, akan tetapi dia kalah dari Senator Kansas Bob Dole. Keyes mencari nominasi lagi pada tahun 2000 dan melakukan beberapa perdebatan dengan John McCain dan Presiden George W. Bush, di mana ketika itu ia terbukti menjadi lawan yang layak. Lalu pada tahun 2004, ia datang membantu Partai Republik Illinois untuk bersaing Senator Barack Obama.[19][20] Daftar Pustaka
|