Abdul Razak Hussein
Abdul Razak bin Hussein (11 Maret 1922 – 14 Januari 1976) adalah politisi asal Malaysia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dari 1970 sampai akhir hayatnya pada tahun 1976. Setelah kematiannya, ia dianugerahkan gelar "Bapak Pembangunan" (bahasa Melayu: Bapa Pembangunan) atas jasanya meletak Dasar Ekonomi Baru dan kebijakan lainnya terkait pembangunan ekonomi, sosial, dan politik. Abdul Razak merupakan seorang veteran yang tergabung dalam Tentara Wataniah Pahang di masa Perang Dunia II. Terlahir dengan nama asli Abdul Razak bin Hussein, ia merupakan anak sulung dari Hussein Mohammad Taib dan Teh Fatimah Daud. Ayahnya memiliki darah kebangsawanan Makassar di Kesultanan Gowa, Sulawesi Selatan - Indonesia yang merantau ke Pahang sekitar tahun 1722 dengan menyandang gelar "Orang Kaya Indera Shahbandar". Putranya, Najib Razak adalah Perdana Menteri keenam Malaysia dari 2009 sampai 2018. PendidikanPada tahun 1934, Dia mendapat pendidikan awal di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar dan merupakan seorang pelajar yang cemerlang. Setelah menjabat sebagai Pegawai Tadbir Melayu di Sekolah Tinggi Melayu Kuala Kangsar pada tahun 1939, ia dianugerahi beasiswa untuk melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Raffles, Singapura pada 1940. Pembelajarannya di akademi tersebut dilanjutkan lagi karena pecahnya Perang Dunia II. Melalui beasiswa Konfrontasi, Tun Ruzak melanjutkan pelajarannya dalam bidang undang-undang pada tahun 1947 di Inggris. Pada tahun 1950, dia menerima Degree of an utter Barrister dari Lincoln's Inn. Semasa di England, Tun Razak merupakan anggota Partai Buruh Inggris dan seorang pemimpin pelajar Uni Melayu Great Britain yang terkenal. Dia juga mendirikan Malayan Forum, satu organisasi untuk pelajar-pelajar Melayu yang membicarakan mengenai isu politik negara mereka. Jejak dan Karier Abdul RazakSekembalinya ke tanah air, Tun Razak bergabung Pelayanan Publik Malaya. Tun Razak adalah seorang yang berkaliber dalam politik, ini terbukti karena pada tahun 1950 ia dilantik menjadi Ketua Pemuda Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). Dua tahun kemudian, ia menjadi Sekretaris Kerajaan Barat dan pada Februari 1955, pada usia 33 tahun, ia menjadi Menteri Besar Pahang. Dia tanding dan menang dalam pemilu negara yang pertama pada Juli 1955 dan dilantik menjadi Menteri Pendidikan. Tun Razak juga merupakan anggota rombongan ke London untuk menuntut kemerdekaan dari Inggris pada Februari 1956. Setelah pemilu 1959, dia menjadi Menteri Pembangunan Luar Kota disamping mengemban tugas-tugasnya sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Pertahanan Malaysia. Kejayaan yang dicapainya termasuk merangka satu kebijakan pembangunan yang meliputi setiap kebutuhan negara, yang dikenal sebagai 'Buku Merah'. Pada September 1970, Tun Razak menggantikan Tunku Abdul Rahman Putra sebagai Perdana Menteri Malaysia. Tun Abdul Razak juga dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab dalam melancarkan Kebijakan Ekonomi Baru (DEB) pada tahun 1971. Dia dan "generasi kedua" ahli politik Melayu melihat akan perlunya untuk menyelesaikan perbedaan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh korban rasisme. DEB meletakkan dua tujuan dasar - untuk mengurangi dan menghapuskan kemiskinan tanpa mengira kaum dan menyusun kembali kegiatan ekonomi. Tun Abdul Razak mendirikan Barisan Nasional pada 1 Januari 1973 untuk menggantikan partai berkuasa, Partai Aliansi. Dia telah berhasil menambah jumlah anggota partai dan menghasilkan perpaduan untuk membentuk ketahanan nasional melalui stabilitas politik. Tun Abdul Razak dikenal sebagai Bapak Pembangunan Malaysia untuk menghargai segala sumbangannya di dalam pembangunan nasional dan luar kota. Garis waktu
Pranala luar
|