Senggani
Senggani adalah tanaman perdu yang tergolong famili Melastomataceae.[3] PenamaanSenggani dikenal juga sebagai senduduk dan cengkodok (Melayu, dan khusus daerah Kalimantan Barat yaitu cengkodok), harendong Sunda, kluruk (Jawa), kemanden (Madura), amukakang (Bahasa Ma'anyan), ndusuk (Bahasa Manggarai, Flores), kedebik (Bahasa Bangka) yeh mu tan (China), karamunting (dayak) adalah tanaman perdu yang tergolong famili Melastomataceae.[3] Pemerian dan ekologiSenggani adalah perdu tegak setinggi 0,5m - 4m yang bercabang banyak dan dapat tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung, semak, lapangan yang tidak terlalu gersang, atau ditanam di daerah objek wisata sebagai tanaman hias pada ketinggian sampai 1.650 di atas permukaan laut.[4] Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaannya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar, serta memiliki tiga tulang daun yang melengkung.[4] Bunganya keluar di ujung cabang, berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4-18 yang berwarna ungu kemerahan.[4] Daftar Spesies Senggani
ManfaatEkstrak senggani dapat digunakan untuk zat analgetik sebagai penghilang rasa sakit, peluruh kemih, menghilangkan pembengkakan serta menghentikan pendarahan.[4] Buah senggani dapat dimakan, mengandung antioksidan yang tinggi karena tinggi antosianin (zat berwarna ungu). Daun muda senggani ditambahkan pada rebusan daun pepaya untuk menghilangkan rasa pahit pada daun pepaya.[butuh rujukan] Referensi
|