Ria Irawan
Chandra Ariati Dewi Irawan (24 Juli 1969 – 6 Januari 2020) merupakan seorang pemeran, penyanyi dan sutradara berkebangsaan Indonesia. Kehidupan pribadiRia lahir dengan nama Chandra Ariati Dewi Irawan pada 24 Juli 1969 di Jakarta, Indonesia. Ia merupakan anak keempat dari lima bersaudara pasangan Bambang Irawan dan Ade Irawan.[1] Ria menikah dengan Yuma Wiranatakusumah pada 5 April 1997. Pada tahun 2009, Ria didiagnosis mengidap kanker getah bening sehingga menjalani pengobatan medis di Jakarta. Ria juga harus mengorbankan rambutnya untuk menjalani kemoterapi.[2] Setelah 17 tahun menjanda, Ria kembali menikah dengan Mayky Wongkar, yang merupakan asisten pribadinya sendiri pada 23 Desember 2016.[3] Namun aktivitasnya terhenti pada tahun 2017 sejak diketahui kanker getah bening yang sebelumnya sempat terkendali kambuh kembali dan menjalar ke diafragma.[4] KarierRia memulai kariernya sebagai figuran dalam film Sopir Taksi pada tahun 1973. Kemudian Ria mendapat lagi peran sebagai figuran dalam film Belas Kasih (1973), kali ini figuran dengan dialog. Setelah itu, Ria juga bermain dalam film Fajar Menyingsing (1975) bersama Erwin Gutawa, Chicha (1976) bersama Chicha Koeswoyo yang kala itu sedang tenar, Siulan Rahasia (1977), Istriku Sayang Istriku Malang (1977), Nakalnya Anak-Anak (1980) hingga aktingnya yang membuat banyak orang terpikat pada film Kembang Kertas (1984). Berkat perannya di film Bila Saatnya Tiba (1985), Ria meraih nominasi Festival Film Indonesia 1986 sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Ria berhasil memenangkan Piala Citra lewat film yang juga dibintangi oleh Mathias Muchus dan Meriam Bellina, yakni Selamat Tinggal Jeanette (1987) sebagai Pemeran pendukung wanita Terbaik di FFI 1988. Di Festival Film Indonesia 2006 dirinya kembali mendapat nominasi Aktris Pendukung Terbaik lewat film Berbagi Suami (2006). Ria juga merambah dunia tarik suara. Kesempatan rekaman datang untuk membuat album keroyokan bersama kelompok yang diberi nama Japras, yang terdiri dari, antara lain Ully Artha, Debby Cynthia Dewi, Wieke Widowati, Rini S. Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati. Album ini meledak dan laris di pasaran. Ria juga merekam dua album dangdut bersama Rano Karno, Hiasan Mimpi dan Sorga Dunia, serta album pop Setangkai Anggrek Bulan dan Di Antara Hatiku Hatimu. Ria juga pernah membentuk trio bersama Nurul Arifin dan Ita Mustafa. Tak cukup menjadi penyanyi, Ria juga menjadi produser untuk albumnya yang berjudul Untuk Kamu bekerja sama dengan Deddy Dhukun. Ria kemudian membuat album duet dengan Melissa, penyanyi Malaysia. Selain menyanyi, Ria juga menjajal profesi fotogafi dan penyutradaraan videoklip. Ria pernah menggarap klip Anggun C. Sasmi serta penyanyi lainnya. Kemampuan fotografi Ria meningkat setelah diarahkan oleh fotografer Ken Sanjaya dan Drigo L. Tobing. Ria juga pernah bekerja sama dengan Jay Subyakto yang saat itu menjadi kekasihnya, serta Rizal Mantovani yang juga sempat menjadi kekasihnya. Selama di Milan, yang juga tempat kakaknya, Dewi tinggal bersama suaminya, Ria mengambil kuliah desain grafis. Selama di 'perantauan', Ria beberapa kali mudik, bahkan sempat membintangi film Kuldesak. Tahun 1996, Ria memutuskan kembali ke Indonesia. Namun niat itu berubah kala transit di Singapura. Ria pun memutuskan tinggal sementara di sana. Setelah enam bulan, Ria benar-benar kembali ke Indonesia. Pertengahan tahun 1997, Ria kembali membintangi sinetron dengan berperan sebagai Novia di Bidadari yang Terluka, setelah sempat vakum menggarap singel Hatiku bagai Tertusuk Duri. Ria kembali ke layar lebar dengan membintangi Biola Tak Berdawai. Berkat perannya sebagai Renjani, Ria mendapat gelar The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada 2003. Namun pada tahun 2005, Ria kembali membuat heboh setelah kembali terjerat kasus narkoba. Ria ditangkap bersama pengunjung diskotik Crown yang dinyatakan positif pemakai narkoba. Sayangnya aparat kepolisian sulit menyeret Ria ke pengadilan karena tidak memiliki cukup alat bukti.[5][6] FilmografiFilmTelevisi
Diskografi
KematianRia meninggal dunia pada pagi hari tanggal 6 Januari 2020 di RSCM akibat metastasis kanker. Ia diketahui mulai mengidap kanker kelenjar getah bening di sekitar panggulnya sejak 2009; sempat dinyatakan terbebas dari penyakit ini pada tahun 2014, tetapi pada Maret 2019 diketahui telah tersebar sel-sel kanker di dinding rahim, kepala, dan paru-paru sehingga memaksanya harus kembali menjalani pengobatan.[8][9] Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar
|