Nonintervensionisme
Nonintervensi atau non-intervensionisme adalah kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa seorang pemimpin politik harus menghindari hubungan dengan negara lain sambil mempertahankan diplomasi dan tidak terlibat perang yang tidak bersifat mempertahankan diri. Definisi nonintervensi yang lebih resmi adalah kebijakan tidak adanya campur tangan oleh sebuah negara atau beberapa negara dalam urusan luar negeri negara lain tanpa izin, atau urusan dalam negerinya dengan izin atau tanpa izin.[1] Kebijakan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa sebuah negara tidak boleh ikut campur dalam politik dalam negeri negara lain serta prinsip-prinsip kedaulatan negara dan penentuan nasib sendiri. Frasa yang mirip nonintervensi dalah "kemerdekaan strategis".[2] Para pendukung non-intervensionisme meliputi Presiden Amerika Serikat George Washington dan Thomas Jefferson; keduanya mendukung nonintervensi pada peperangan di Eropa namun mempertahankan perdagangan bebas dengan Eropa. Pendukung lainnya adalah Senator Amerika Serikat Robert A. Taft dan Anggota Kongres Amerika Serikat Ron Paul.[3] Nonintervensi berbeda dengan isolasionisme. Para pendukung isolasionisme dapat dibedakan dari pendukung non-intervensionisme dengan melihat pandangan mereka terhadap nasionalisme ekonomi (proteksionisme) dan pengetatan imigrasi. Non-intervensionisme adalah kebijakan pemerintah dan tidak mencakup intervensi lembaga swadaya masyarakat seperti Amnesty International. Lihat pula
ReferensiCatatan kaki
Pustaka
Bacaan lanjutan
|