PemuasanPemuasan dalam konteks internasional adalah kebijakan diplomatik untuk membuat konsesi politik atau material yang menjadi kekuatan agresif untuk menghindari terjadinya konflik.[1] Istilah ini paling sering diterapkan pada kebijakan luar negeri pemerintah Inggris ketika Perdana Menteri Neville Chamberlain, Ramsay MacDonald, dan Stanley Baldwin menemui Jerman Nazi dan Italia Fasis[2] antara tahun 1935 dan 1939. Pada awal 1930-an, konsesi semacam itu secara luas dipandang positif karena trauma pada Perang Dunia I, selain itu karena adanya keinginan untuk membalas dendam atas perlakuan Jerman seperti yang tersirat dalam Perjanjian Versailles, dan persepsi bahwa Fasisme adalah bentuk yang berguna bagi anti-komunisme. Namun ketika Pakta Munich antara Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia berakhir pada 30 September 1938, kebijakan "Pemuasan" ditentang oleh Partai Buruh, oleh beberapa pembangkang Konservatif seperti Winston Churchill, Duff Cooper, dan bahkan oleh Anthony Eden, seorang mantan pendukung "pemuasan" itu sendiri. Kebijakan "pemuasan" sangat didukung oleh kelas atas Inggris, termasuk para bangsawan, perusahaan besar yang berbasis di kota London, anggota House of Lords, dan para pemimpin media seperti BBC dan The Times.[3] Referensi
|