Museum Oei Hong DjienMuseum Oei Hong Djien adalah sebuah museum milik pribadi yang berada di Jl Jenggolo No 14, Kemirirejo, Kec. Magelang Tengah, Kota Magelang. Pemiliki galeri ini adalah Dr. Oei Hong Djien yang merupakan seorang kolektor seni rupa asal Magelang.[1] Museum OHD buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai pukul 17.00. SejarahMuseum Oei Hong Djien (OHD) pada mulanya berupa museum privat yang didirikan di rumah Oei Hong Djien pada tahun 1997. Semula museum privat ini hanya dikunjungi oleh teman dan kerabat Oei Hong Djien. Kemudian, Oei Hong Djien membuka museum seni untuk umum supaya semua orang dapat menikmati koleksi seninya. Museum seni ketiga dibangun pada 5 April 2012. Peningkatan jumlah koleksi yang tidak sesuai dengan ruang pameran mendorong Oei Hong Djien mengubah bangunan gudang tembakau yang terbengkalai menjadi museum seni baru. Pada tanggal 23 April 2012, museum ini memperoleh penghargaan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) dengan kategori "Gudang tembakau yang menjadi museum dengan koleksi lukisan Indonesia terlengkap mewakili setiap periode".[2] BangunanKompleks Museum Oei Hong Djien terdiri dari empat rumah, dua bangunan museum, dan taman. Bangunan pertama museum ini memiliki luas sekitar 400 meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Bangunan kedua berdiri pada tahun 2006 dengan luas sekitar 740 meter persegi dan terdiri atas dua lantai.[3] Pengunjung harus melalui gang dari beton untuk tiba ke halaman depan museum, yang juga berfungsi sebagai tempat pameran luar ruangan.[2] KoleksiMuseum Oei Hong Djien merupakan museum khusus yang menyimpan koleksi seni rupa berupa lukisan, patung, karya instalasi dan keramik.[3] Pada museum ini tersimpan sekitar 2.000 koleksi karya seni. Museum ini terbagi atas dua kategori besar, yaitu Museum OHD 1 berisi karya-karya seniman Indonesia pada zaman sebelum dan saat kemerdekaan, sedangkan Museum OHD 2 berisi seni rupa modern dan kontemporer.[4] Beberapa seniman karya seni rupa modern Indonesia yang karyanya dipamerkan dalam museum ini antara lain: Affandi, S. Sudjojono, Srihadi Sudarsono, Hendra Gunawan, Lee Man Fong, Ahmad Sadali, Popo Iskandar, A.D. Pirous, Nyoman Gunarsa dan Widayat. Sementara itu, koleksi seni rupa kontemporer yang dipamerkan pada museum ini merupakan karya dari Kelompok Jendela (Yunizar, Alfi, Handiwirman, Yusra Martunus, Rudi Mantofani), Agus Suwage, Dedy Paw, Entang Wisarso, Eddie Hara, Heri Dono, Ugo Untoro, Nasirun, Nyoman Masriadi, Pupuk DP dan Yuswantoro.[3] Lukisan setinggi 2 meter dan selebar 2 meter akan sering ditemui di sini, malah ada yang lebarnya mencapai 6 meter. Seniman seperti Affandi, Widayat dan Hendra Gunawan merupakan maestro seni rupa yang sudah tidak asing belantika tanah air. Karya-karya mereka banyak menghiasi ruang-ruang dinding di museum ini.[4] KuratorKoleksi-koleksi karya seni di Museum Oei Hong Djien dikurasi oleh dr. Oei Hong Djien sebagai kurator tetap (kurator internal), dan kurator tamu (kurator independen). Keputusan atas pemilihan, cara perolehan, konservasi, restorasi, presentasi dan interpretasi koleksi merupakan wewenang dan tanggung jawab Oei Hong Djien sebagai kurator tetap. Peran kurator tamu lebih berfokus pada perancangan pameran temporer. Mereka berwenang untuk menyusun judul, tema, dan isu pameran, menentukan koleksi museum yang sesuai dengan tema, menentukan seniman yang akan diundang, serta menyusun dokumen naratif (teks kuratorial). Beberapa kurator tamu yang pernah terlibat dalam pameran di Museum Oei Hong Djien misalnya: Eddy Soetriyono, Jim Supangkat, Joanna Lee, Suwarno Wisetrotomo, dan Wahyudin.[5] Referensi
|