Makam Nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi
Makam Nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi (bahasa Inggris: Tomb of the Prophets Haggai, Zechariah and Malachi; bahasa Arab: Qubur el Anbia) adalah suatu tempat pemakaman kuno yang terletak di lereng atas sebelah barat pada Bukit Zaitun, Yerusalem. Menurut sebuah tradisi Yahudi dari Abad Pertengahan, yang juga diadopsi oleh sejumlah golongan Kristen, katakombe ini diyakini sebagai tempat pemakaman nabi Hagai, Zakharia dan Maleakhi. Ketiga nabi ini dianggap merupakan nabi-nabi terakhir yang tulisannya termasuk ke dalam Alkitab Ibrani, dan merupakan para penulis tiga kitab terakhir dalam Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Mereka hidup sekitar abad ke-6 sampai ke-5 SM. Para arkeolog memberi tarikh tiga ruang kuburan tertua pada abad pertama SM, sehingga tidak sesuai dengan tradisi tersebut.[1] Ruang kuburanRuang itu membentuk dua jalur melingkar yang dapat memuat 38 rongga kuburan.[2] Pintu masuk ke dalam gua besar yang digali dari batu karang terletak pada sisi barat, di mana ada anak tangga menurun, diapit di kedua sisinya oleh suatu balustrade dari batu.[3] Jalan itu menuju ke suatu ruang utama berbentuk lingkaran berdiameter 24 kaki (7,3 m). Dari sana ada dua terowongan paralel dengan lebar 5 kaki (1,5 m) dan tinggi 10 kaki (3,0 m), merentang sekitar 20 yard (18 m) menembus batu karang. Terowongan ketiga menuju arah lain. Semuanya dihubungkan dengan galeri-galeri melintang, paling luar panjangnya 40 yard.[4] Penelitian menunjukkan bahwa kompleks itu dibangun sekitar abad ke-1 SM, di mana corak makam ini umum digunakan dalam penguburan orang Yahudi. Sejumlah inskripsi bahasa Yunani yang ditemukan di situs tersebut mengindikasikan bahwa gua tersebut digunakan lagi untuk menguburkan orang-orang asing beragama Kristen pada abad ke-4 dan ke-5 Masehi.[5] Pada satu sisi dinding ruangan, tertera suatu tulisan bahasa Yunani yang berbunyi:
Situs keramatSitus ini dijadikan tempat keramat oleh orang Yahudi sejak abad pertengahan, dan sering diziarahi.[3][7][8] Pada tahun 1882, Archimandrite Antonine (Kapustin) membeli lokasi tersebut bagi Gereja Ortodoks Rusia.[9] Ia merencanakan untuk membangun sebuah gereja di sana, tetapi mendapatkan protes keras dari orang-orang Yahudi yang berziarah di gua tersebut.[10] Istana Utsmaniyah pada tahun 1890 memerintahkan bahwa transaksi itu mengikat tetapi orang Rusia setuju untuk tidak menampilkan simbol atau ikon Kristen pada situs yang tetap terbuka untuk penganut agama apapun. Lihat pulaReferensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Tomb of the prophets Haggai and Malachi.
|