Kitab Hagai
Kitab Hagai (disingkat Hagai; akronim Hag.) merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi kecil pada Perjanjian Lama di dalam Alkitab Kristen. Dalam Tanakh atau Alkitab Ibrani, kitab ini menjadi bagian dari kitab kolektif yang bernama "Dua Belas Nabi", yang termasuk dalam kelompok Nevi'im, atau yang lebih tepatnya dalam kelompok nabi-nabi akhir. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Nabi Hajai". NamaNama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Hagai, seorang nabi Yahudi pada masa sesaat setelah kembali dari pembuangan ke Babel, tepatnya pada akhir abad ke-6 SM saat Yudea baru saja menjadi provinsi di bawah Kekaisaran Persia. Nama "Hagai" sendiri merupakan serapan dari bahasa Ibrani: חַגַּי (Khaggai), yang merupakan bentuk jamak dari kata חַג (khag) yang berarti "perayaan", "festival", atau "hari pesta". IsiKitab ini berlatar ketika orang Israel telah kembali dari pembuangan di Babel. Akan tetapi, meskipun mereka telah tinggal beberapa tahun di Yerusalem, Rumah Tuhan (Bait Allah) masih saja merupakan puing-puing. Dalam pesan-pesan itu, Allah mendesak para pemimpin bangsa Israel untuk membangun kembali Rumah Tuhan. Tuhan juga berjanji akan memberikan kemakmuran dan kesejahteraan kepada umat Israel yang telah diperbaharui dan disucikan.[1] Kitab Hagai dibagi menjadi 2 pasal:
Naskah sumber
KepengaranganKitab Hagai kemungkinan ditulis oleh Nabi Hagai[3] Penulis kitab ini sezaman dengan seorang nabi bernama nabi Zakharia bin Ido dalam Kitab Ezra 5:1.[3][4] Kitab Hagai ditulis tahun 520 SM sekitar 18 tahun setelah raja Koresy menaklukkan Babilon dan mengeluarkan titah pada tahun 538 SM mengizinkan orang-orang Yahudi yang ada di pembuangan untuk kembali ke Yudea dan Koresy juga mengizinkan pembangunan kembali Bait Suci, karena ia menghargai praktik agama dari penduduk wilayah kekuasaannya. Yang menarik perhatian dari kitab ini adalah semua nubuat yang tajam ini diberikan hanya dalam jangka waktu 4 bulan (yaitu bulan ke-6 sampai dengan bulan ke-9 tahun ke-2 zaman raja Darius).[5] Dalam kitab ini sendiri ditulis kapan datangnya nubuat-nubuat tersebut:
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-6 = bulan Elul (~Agustus-September).
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-7 = bulan Tisyri (~Oktober).
Catatan: Tahun ke-2 raja Darius I = ~520 SM; bulan ke-9 = bulan Kislew (~Desember).
PerikopJudul perikop dalam Kitab Hagai menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.
Referensi
Lihat pula |