Njahi Ratoe Kamala Sarie atau Njahi Ratoe Koemala Sarie[10] adalah permaisuri raja Banjar Sultan Adam al-Watsiq Billah.[11]Ia Kamala Sari terkenal sebagai sosok wanita yang berpengaruh pada masa kehidupannya Kesultanan Banjar. Nyai Kamala Sari semula merupakan pelayan (dayang) dan Selir janda Sultan Sulaiman (ayahanda Sultan Adam).
Sepeninggal Sultan Sulaiman Saidullah II tersebut, anak tirinya Sultan Adam menikahi Nyai Kamala Sari menjadikannya sebagai isteri kesayangannya. Setelah dirinya melahirkan seorang calon Putera Mahkota Pangeran Abdur Rahman sebagai pewaris Sultan Adam maka ia dilantik menjadi permaisuri kerajaan. Sebelum menjadi permaisuri, gelarnya adalah Nyai saja. Setelah menjadi permaisuri gelar Ratu ditambahkan di belakang gelar Nyai menjadi Nyai Ratu. Hal tersebut menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari golongan keturunan raja, lain halnya jika isteri utama Sultan berasal dari golongan keturunan Raja, maka namanya secara langsung otomatis disebut Ratu saja, tanpa kata Nyai di depannya. Biasanya gelar dari isteri utama Pangeran Mahkota yang bukan berasal dari keturunan raja adalah Nyai Besar, kemudian setelah menjadi permaisuri Sultan disebut Nyai Ratu.
Njahi Ratoe Koemala Sarie[10]Lahir 1765 Usianya lebih tua dari Sultan Adam al-Watsiq Billah Kelahiran 1782 Tambak Anyar Martapura Timur, Kesultanan Banjar 1782 pewaris atau Putra Mahkota Banjar sejak tahun 1782.[12]Sultan Adam al-Watsiq Billah mangkat tahun 1 November1857 (umur 74-75 tahun)[13][14][15].usia Nyai Ratu Kamala Sari Lahir 1765 Dalam tahun 1855,sudah mencapai 90 tahun. pada saat Sultan Adam al-Watsiq Billah Mangkat 1 November 1857 usia Nyai Ratu Kamala Sari Lahir 1765 sudah mencapai 92 tahun Dalam tahun 1857, Sehubungan dengan wafatnya Pangeran Mahkota Sultan Muda Abdurrahman mendahului Sultan Adam al-Watsiq Billah, maka sepeninggal Sultan Adam al-Watsiq Billah, maka jabatan Sultan Banjar digantikan putera dari almarhum Pangeran Mahkota Sultan Muda Abdurrahman atau oleh cucunya. Dengan demikian ia menjadi Nenek suri bagi Sultan Banjar yang menjabat tersebut dan disebut Nyai Ratu Sepuh (Nyai Ratu yang tua). Ia pernah memimpin usaha penyeludupan garam, padahal mengusahakan memasok garam pada masa itu hanya boleh dilakukan oleh pihak Belanda.[10][16][17][4]. Kiai Ngabehi Jaya Negara (Pambakal Karim).adalah ipar dari Njahi Ratoe Koemala Sarie Kamala Sari).[18] Kamala Sari) mempunyai adik bernama ♂ Nyai Ambak,Nyai Ambak adalah (adik Njahi Ratoe Koemala Sarie Kamala Sari ) menikahi RAJA PULAU LAUT Pangeran Djaija Samitra hasil perkawinannya melahirkan Pangeran Kasoema Giri (Goesti Abdoellah berputra Gusti Mulia berputra patih Gusti Ahmad Menikah dengan Putri Hj. Zubaedah binti Pangeran Arga Kasuma
Pengangkatan Putra Mahkota di Kesultanan Banjar: Gelar Pangeran Ratu
-Pengangkatan Pangeran Sulaiman Saidullah II
Pada tahun 1767, Sultan Tahmidilah II - Sunan Nata Alam mengangkat putranya yang berusia 6 tahun lahir pada tahun 1761 yang merupakan tahun mangkatnya Sultan Muhammad Aminullah 16 Januari 1761.Pangeran Sulaiman Saidullah II dengan gelar Pangeran Ratu Putra Mahkota Sulaiman Saidullah II sebagai penggantinya kelak.Pangeran Ratu Sulaiman yang dianggap sebagai pewaris Ratu Lawiyah Putri Sultan Muhammad dari Banjar Aliuddin Aminullah bin Sulthan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah dari Banjar (Sultan Kuning). Jadi Sunan Nata Alam atau Tahmidillah II merupakan Anak Mantu Sultan Muhammad dari Banjar Aliuddin Aminullah bin Sulthan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah dari Banjar (Sultan Kuning). Pengangkatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerus tahta Kesultanan Banjar tetap berada dalam garis keturunan langsungnya.Sultan Tahmidilah II - Sunan Nata Alam kemudian memberi gelar kepada putera sulungnya Pangeran Ratu Sultan Soleman menjadi Sulthan Sleeman Schahidullach / Sultan Sulaiman Saidullah II dan ia sendiri selanjutnya bergelar sunan yang dianggapnya sebagai gelar yang lebih tinggi sehingga menjadi Sunan Sulaiman Saidullah I [19][5]
-Pengangkatan Pangeran Adam al-Watsiq Billah
Lima belas tahun kemudian, pada tahun 1782, Sultan Tahmidilah II - Sunan Nata Alam kembali mengangkat cucunya yang baru lahir 1782 dengan gelar Pangeran Ratu Adam al-Watsiq Billah. Gelar ini diberikan kepada Pangeran Adam sebagai pewaris atau Putra Mahkota Banjar sejak tahun 1782.[12]
Proses pengangkatan Pangeran Ratu ini menunjukkan pentingnya menjaga keberlanjutan dan kestabilan dinasti dalam Kesultanan Banjar, dengan memastikan bahwa penerus tahta telah dipersiapkan sejak dini.
10 anak sultan adam Al-Watsiq Billah:
1. ♂ Pangeran Ratu Abdur Rahman dari Banjar Sultan Muda Abdoe Rachman lahir 1796(anak Njahi Ratoe Kamala Sari) [5]
2.. ♂ Pangeran Soeria Mataram Lahir 1801(anak Nyai Besar Endah) [5][7]
3.♂ Pangeran Noch/Nor lahir 1803(anak Njahi Ratoe Kamala Sari) Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana wafat 7 September 1851)[5]
4. ♂ Sultan Muda Praboe Anom Prabu Citra lahir 1807 Pangeran Praboe Anom (anak Njahi Ratoe Kamala Sari) Pangeran Ratoe Anom Mangkoe Boemi Praboe Anom Prabu Citra 1851-1855 , Sultan Muda Praboe Anom Prabu Citra berkuasa 1855-1858 [7]
5. ♀ Ratoe Aminah(anak Njahi Ratoe Kamala Sari) menikah dengan Pangeran Sjarif Hussin bin Muhammad Baharun Darma Kasoema[7][20]
6. ♀ Ratoe Salamah(anak Njahi Ratoe Kamala Sari) menikah Pangeran Sjarief Ali bin Abdurrahman Alaydrus Kasoema Negara, [7]
7. ♀ Ratoe Kramat/Ratoe Didjah (Khadijah)(anak Njahi Ratoe Kamala Sari) diperistri Pangeran Sjarief Abdoellah Nata Kasoema bin Abdurrahman bin Abdullah bin Husein bin Thoha bin Ahmad bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Umar bin Abdurrahman bin Abdurrahman Assegaf, anak Njahi Ratoe Kamala Sari t[7]
8. ♀ Ratoe Djantra Kasoema(anak Njahi Peah) [7]
9. ♂ Pangeran Nasaroedin (Serudin)(anak Njahi Peles) [13][7]
10. ♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) di peristri Pangeran antasari Melahirkan putri Hasiah Ratu Wirakusuma II diperistri Pangeran Wirakusuma II pada tahun 1839 perkawinan nya melahirkan 1840 Ratu Syarif Abubakar bersuamikan Pangeran syarif abubakar pada tahun 1857 mempunyai satu putri pada tahun 1858 bernama Syarifah Ratu Intan adalah cucu Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II pada tahun 3 maret 1862 satu keluarga Pangeran Mangkubumi Sultan Ratu Anom Wirakusuma II diasingkan oleh hindia belanda hingga Gugur di cianjur jawa barat
[21]
RELASI KESULTANAN BANJAR DENGAN KIAI ADIPATI SINGASARI
BANUA LIMA AMUNTAI 1778 – 1835 Mempunyai anak 12 orang yaitu :
A.I Nyai Srikandi ( tidak beranak)
B.II Nyai Rika (tidak beranak)
C.III Alooh amimah mempunya anak 5 orang yaitu :
1. Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang
2. Kiai Suradiraja mempunyai anak 7 orng
3. Anang Musa mempunyai anak 4 orang
4. ALOOH IPAM mempunyai anak 2 orang
5. Anang yasin mempunyai anak 8 orang
D.IV Temenggung Dipanata mempunyai anak 6 orang yaitu :
1. Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang
2. Anang Syamsyuddin mempunyai anak 3 orang
3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang
4.Nyai Rami istri pangeran Kasir mempunyai anak 7 orang
5. Kiai Wargadinata mempunyai anak 9 orang
6. Alooh Ampit warganata mempunyai anak 3 orang
E.V Alooh oengka mempunyai anak 4 orang yaitu:
1.Adipatie Danoe Radja mempunyai anak 3 orang
2. Nyai Intan istri Pangeran Mangkoe Boemi Nata , mempunyai anak 17 orang, diantaranya ratu siti , ibu dari pangeran Hidayatullah II dari Banjar.
3.Alooh Namir mempunyai anak 3 orang
4.Mahmud tidak mempunyai anak
F.VI Alooh Angool mempunyai anak 9 orang yaitu:
1. Anang Sahit mempunyai anak 3 orang
2. Nyai karta Supa mempunyai anak 4 orang
3. Alooh Noor Intan mempunyai anak 6 orang
4. Anang kanang mempunyai anak 6 orang
5. Alooh Noeraan tidak mempunyai anak
6. Anang Wali mempunyai anak 3 orang
7. Nyai Siti mariam istri pangeran Amir mempunyai anak 2 orang
8. Anang Rokok mempunyai anak 2 orang
9. Alooh Sinah Istri pangeran Napis mempunyai anak 5 orang
G.VII Ratu Sepuh (Nyai Ratu Intan Sari/Ratna) Isteri Sultan Sulaiman mempunyai anak 6 orang yaitu:
1. Sultan Adam mempunyai anak 11 orang
2. Pangeran Husein bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata - menjadi mangkubumi sejak 1823 memiliki 17 anak.
3. Pangeran Perbatasari - memiliki 5 anak
4. Ratu Haji Musa / Salamah (diperisteri Pangeran Hadji Moesa ( Raja Kusan II ) - memiliki 3 anak. ( Raja Pulau Laut)
5. Pangeran Kassir (Khusairi) memiliki 5 anak.
6. Ratu Salamah / Ratu Sungging Anum (menikahi Pangeran Sungging Anom bin Ratu Anom Ismail Mangku Bumi Sukma Dilaga) - tidak memiliki keturunan.
H.VIII Kiai Temenggung Warganata mempunyai anak 5 orang anak yaitu:
1. Alooh Asiah
2. Kiai Djaja Sina
3. Alooh Katijah
4. Alooh Alimah
5.Alooh Amunu
I. IX Alooh Noersari ( tidak beranak)
J. X Alooh Simah ( tidak beranak)
K.XI Alooh Aloes ( tidak beranak)
L.XII Alooh Baraoe ( tidak beranak)
C.1 Kiai Martasuta mempunyai anak 9 orang yaitu:
1. alooh Dijah
2. Anang Asmail
3. Alooh Oemi
4. joeragan Kusin
5. Alooh Raidah
6. Joeragan kasan
7. Alooh Kamidah
8. Alooh Sahari
9. Anang Abdulkadir
C.2 Kiai Suradiraja mempunyai anak 6 orang yaitu:
1. Alooh Tikah
2. Alooh Timpung
3. Anang Buti’
4. Anang Soman
5. Alooh Nonah
6. Alooh Naimah
C.3 Alooh Ipam mempunyai anak 2 orang yaitu:
1. Kiai Mangundipura mempunyai anak 3 orang
2. Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang
C.5 Anang Yasin mempunyai anak 8 orang yaitu :
( belum di ketahui)
D.1 Nyai Sutadipa mempunyai anak 7 orang yaitu
1. Alooh Dijah
2. Anang Shabuddin
3. Kiai Demang laksana mempunyai anak 1 orang
4. Anang Usup
5. Alooh Aminah istri adipati Danuraja mempunyai anak 3 orang.
6. Kiai mangun Rasmi mempunyai anak 4 orang yaitu :
1. Anang Djulai
2. Anang Adool
3. Anang Matur
4. Alooh rahmah
7. Anang Noeh
D.2 Anang Syamsuddin mempunyai anak 3 orang yaitu
1. Anang Hamid
2. Alooh Binti
3. Anang Sahuddin
D3. Kiai Temenggung Ariadinata mempunyai anak 8 orang yaitu:
1. Alooh Marhamah istri R.M.Wirayudha mempunyai anak 9 orang
2. Kiai Sutawangsa mempunyai anak 10 orang
3. Alooh oentak mempunyai anak 4 orang
4. Anang Muhammad Ali alias Anang Koentoel
5. Anang Timba mempunyai anak 1 orang
6. Alooh Angsa
7. Anang Mohammad Arsyad
8. Alooh Fatimah
D.4 Nyai Rami Istri Pangeran kasir mempunyai anak 7 orang yaitu :
1. Pangeran Djantara Kusuma
2. Pangeran Sahabuddin
3. Pangeran Ali
4. Ratu Salamah
5. Gusti Ainun Djariah
6. Gusti Sapiah
7. Gusti Oemi
D.5 Kiai Warganata mempunyai anak 9 orang yaitu :
1. Alooh Djaloha
2. Kiai Darma widjaja
3. Anang Soman
4. Anang Osman
5. Alooh Salamah
6. Alooh Fatimah
7. Anang mohammad Yoenoes
8. Anang Kadir
9 Anang Sanang
D.6 Alooh Ampit istri dar Anang yasin mempunyai anak 8 orang yaitu:
1. Alooh tipah
2. Alooh oetil
3. Anang Saad
4. Anang Sohot ( guru silat)
5. Alooh Dawang
6. Anang Rahmat
7. Anang Matahaer
8. Alooh dijah
D.7 Temenggung Wartanata mempunyai anak 3 orang yaitu :
1. Anang Mohammad yunus
2. Anang Arsyad
3. Alooh Dijah
E. 1 Kiai Danuraja mempunyai anak 3 orang yaitu :
1. Kiai Temenggung mangkunata Kusuma
2. Kiai Temenggung Ngubei Wargakusuma
3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara
E.2 Nyai Istri Pangeran mangkubumi nata mempunyai anak 17 orang yaitu :
1. pangeran Mohamad Hanfiah
2. pangeran Amir
3.Kusuma Ningrat
4. Djaterakusuma
5. ratu Sitti ( Ibu Pangeran Hidayatullah)
6. pangeran Nasir
7. pangeran Purbaya
8. pangeran Ahmad
9. pangeran AriaWangsa
10. pangeran ArdiKasuma
11. pangeran Mulin Kasuma
12. Ratu Bendahara
13. Gusti Alimuddin
14. Gusti Djamal
15.Gusti Abun Sari istri pangeran Abdulkadir (raja P.laut)
16. Gusti daud
17. Pangeran Muksin
E.3 Alooh Namir
1. Alooh Maimunah
2. alooh Siti rahmah
3. alooh Siti Ma’ani
C.4. 1) Kiai Mangundipura mempunyai anak di Kalimantan ada3 dan di jawa ada 2 yaitu:
1. Anang Ahmad mempunyai anak :
1. Anang Mohammad Yusuf ( Anang Kumis) gelar Manteri Negara di Tenggarong, mempunyai anak :
1. Kiai Anang Basar
2. Anang kacil
3. Galoeh Basar
4. Galoeh Putih
5. Galoeh Hitam
6. Anang Abubakar ( Nenek dari Bakran – komisaris Polisi)
7. Anang kutai
8. Hadji Ishak ( Anang Gonjang ) orang tua dari
a. Eramsyah
b. Imaluddin
c. Yusuf Azidin
9. Galoeh Tambal
10. Galoeh Bintang
11. Hadji Abdurrasad
12. hadji Mohamad Djafar ( Basah ) , Hoofddjaksa kerapatan besar kerajaan Kutai di tenggarong, mempunyai anak :
a. Djumantan , Istri Eramsyah
b. Ideham
13. Galuh Kumala
14. Anang Baco’
2. Anang Matali
3. Alooh hadjiah
Di jawa : 2 orang yaitu:
1. Raden Said di Gombang
2. Raden Sitti
C.4 Kiai Djajadipura mempunyai anak 17 orang yaitu :
1. Ratu Anoom istri pangeran Ragent , mempunyai anak
I. ratu Rebeh Istri dari ratu Begawan, mempunyai anak :
1. Pangeran Ratu Sukama Alamsyah , mempunyai anak :
a. Imanuddin gelar Pangeran Kasumi Anum , Sultan Kota Waringin.
b. Amiril . Dll.
2. pangeran Kasuma Sari
II. Gusti Kacang
III. Gusti Saripah, mempunyai anak :
1. Gusti Etah Samarinda , mempunyai anak :
a. Gusti Sabran ( Komisaris Polisi)
b. Gusti Abdurakhman
2. Gusti Ali
3. Gusti Ratu
4. Gusti Kumala
2 Alooh Maimunah Istri Anang Mantul , mempunyai anak :
I. H . Biduri istri Raden Temenggung kasuma Judanegara
II. Anang basar ( Anang karim)
III. Alooh Bintang Istri H. hasan ,
mempunyai anak :
1. Hadji Anang Abdul Hamid , mempunyai anak :
a. Oeman
b. Oedin
c. Wahid
IV. Anang Abussamad , mempunyai anak:
1. Soelaiman
2. ( tidak di ketahui namanya)
3. Anang Arsyad mempunyai anak:
I. H . mangsoer ( orang tua H. Affandi, pernah menjadi sergent kerajaan Johore di Batu Pahat.
II. Anang Basar , bebini di Karang Intan
III. Anang Mataher di Jelai (Sampit).
IV. H. Jawiah berlaki Jaksa lelang ( Muhammad Usman , Orang Tua H. Ramli ).
4. Anang Muhammad Haris ( Napis ) kawin dengan…… ( Sebelah Palembang ) mempunyai anak:
I. Galuh Maitaibah
II. H. Abdurahman
III. Anang Oesman
IV. Anang Salman , kawin dengan Saadiah , mempunyai anak :
1. H. Anang Kaderi ( pensiunan Patih , Lahir di amuntai , jumat pagi 07.00. tgl 19 april 1909 atau 25 rabiul awal 1327 H. mempunyai anak :
a. Anang Sulaiman
V. Oemi Kalsoem
VI. Koentari, istri dari Anang Mohamad Sanusi
VII. Noer Hasan di Negara
5. Aminah, Istri dari H. Abdulgani , mempunyai anak :
I. M. Aboelhasan Amuntai , mempunyai anak :
1. Hamzah , mempunyai anak :
a. Imansyah
b. Soeriansyah , Sampit
c. Abdullah
2. Asmail , mempunyai anak :
a. Bahroen ( Surabaya )
3. Dahlan ( sampit ) mempunyai anak :
a. Alipandi ( Sampit )
4. Alibadroen ( kween) mempunyai anak :
a. H. jahrah.
II. Anang Kacil
6. Alooh Edong
7. Taesah , ibu dari anang Matamin , anang matamin mempunyai anak :
a. Anang jago
b. Alooh Jikin , Istri dari H. Anang Abdul Hamid
c. Hadji Imberan.
8. Jahora ( oeya ) , ibu Julak Jikin
9. Ita
10. Jaleha ( nini dari m. rais ), mempunyai anak :
I. Tihawa ( taluk masjid )
II. Anang Doerasit
11. ……………. Ibu dari :
1. Anang oteh
2. Jobedah , istri dari Anang Tambi, kertak baru B.masin.
( Keterangan : Anang Tambi Adalah Menantu serta Kemanakan dari Ninda Anang Biak , Negara ).
12. ………………… istri anang sohot pendekar silat , mempunyai anak :
I. Soedan di Semblimbingan ( Pulau Laut ).
13. Alooh mas ( Tidak beranak)
14. Alooh Intan , istri dari H. Abdul madjid , mempunyai anak :
I. Anang Anmad
II. Anang Sanoesi
III. Anang polen ( orang tua dari H. Syahrul, Sungai mesa, B.masin.
IV. Anang Arip
V. Anang Dumalik
VI. Acil , mempunyai anak :
1. Anang Cupran
2. Anang Ardiansyah
3. Anang Aliansyah
4. Anang Ibramsyah
5. Askiah
6. Komala sari
a. Boerhan
VII. Hadji Koerraisin ( mekah ) istri dari H. Abdurachman
VIII. Alooh Adui ( Kamaruzaman )
15. Anang Biak ( Anak dari Kiai Djajadipura ) , mempunyai anak :
I. Anang Darjat kawin dengan Aminah , mempunyai anak :
a. Misnar , Dll
II. Siti Ainun Zariah kawin dengan oetoeh , mempunyai anak :
1. M. Alifandi kawin dengan Diang binti Sahrum, mempunyai anak :
a. Tamdjid Widjaya kawin dengan Ratnawaty mempunyai anak :
i. Riviandy ( jambi 25 – 6-1969)
ii. Novita purnama Sari ( Jambi 15-11-1970)
iii. Fairy Zulkarnaen ( Jambi 24-12-1972)
2. Iskandar kawin dengan mastan , mempunyai anak :
a. Norsyah kawin dengan Husaini , mempunyai anak :
b. Ida kawin dengan Alwi, mempunyai anak
i. Hajar
ii. Mir’atul haq
iii.
c. Anang Indra jaya Iskandar
d. Hidayatullah
e. ‘Ain
f. Qodrat
g. Rokhyal ‘Ain ( 8-10-1972)
3. Askiah kawin dengan Mukeri, mempunyai anak:
a. Helmy kawin dengan ….
b. Makhfuz kawin dengan Siti maryam, mempunyai anak
1. Mahyudin (Negara – 8-1-1980) – meninggal ( 20 maret-1980)
2. M.nur (Negara -1981) ( meninggal dunia )
3. Syaifuddin nor ( Negara 22-11-1982) senin 07.00 WITA
4. Sekar Melati ( Negara 15-9-1984 ) 19.00 sabtu
5. Tajuddin Noor ( Negara 30-7-1986 rabu 19.00)
6. Edy rahman ( Negara 13-3-1992 jum’at 20.00)
7. Nur Hayati ( Banjarmasin 18-3-1997 selasa 12.55 )
c. Bachriah kawin dengan M.Mujeddi jeles , mempunyai anak :
1. Syaidah
2. Nurul hikmah
d. Syahriah kawin dengan zainigani, mempunyai anak :
1. Zuhriah
2. Hamdiah
3. Hamdah
4. Fitria
5. Azhar
6. Iwan
e. Saniah kawin dengan ngadimin, mempunyai anak :
1. M. aries
2. Rahmad setiawan
f. Hadijah kaawin dengan M. rayhan Noor, mempunyai anak
1. Renny Aulia
2. Irsha Aulia
3. M. Hendra raymawan
4. Sahran kawin dengan Jamariah , mempunyai anak
a.Kaspul Anwar kawin dengan Fatimah , mempunyai anak
b. khairiyah kawin dengan maliki , mempunyai anak :
1. salman
c. rustam ( Meninggal Dunia )
d. Rusminah kawin denganRD. Syarnoebi , mempunyai anak :
e.Jamila
f.Lina
III. Sitti Mujelis kawin dengan Baijuri , mempunyai anak :
1. Masabi
2. Mastra
3. Muhamad
16. Alooh Sapiah , , istri Busalih gelar panglima batu Amping ( tidak beranak )
17. …..( Bintang), orang tua dari :
1. Anang usuf bin h. Bukhari Ulama di pamangkih
2. Abdusamat
3. Maksid
Relasi dengan Regent Amoentaij
Kiai Adipati Singasari merupakan kakek Radhen Adipatie Danoe Radja.
| | | | | | | ADIPATI BANUA LIMA ♂ Kiai Adipati Singasari (memiliki anak 12 orang) | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | |
| ♂ Kiai Temenggung Dipanata (mempunyai anak 7 orang) | | | | ♀ Alooh Oengka (mempunyai anak 4 orang) | | | | PERMAISURI SULTAN BANJAR ♀ Nyai Ratu Sepuh (mempunyai 6 anak dengan Sultan Sulaiman Rahmatullah) | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | |
| REGENT AMOENTAIJ ♂ Kiai Adipatie Danoe Radja mempunyai anak: 1. Kiai Temenggung Mangkunata Kusuma 2. Kiai Temenggung Ngabei Wargakusuma 3. Hadji Temenggung Kasuma Juda Negara | | ♀ Nyai Intan diperisteri Pangeran Mangkoe Boemi Nata, mempunyai anak:
1. Ratu Siti (ibu Pg. Hidayatullah II)
| | ♀ Alooh Namir (mempunyai anak 3 orang) | | ♂ Mahmud (tidak mempunyai anak) |
Pembagian Tanah Badatu (Tanah Pelungguh)
Penghasilan pungutan dari banua-banua dibagi-bagikan kepada anak-anak, cucu, saudara dan sepupu Sultan Adam serta para pejabat birokrasi kerajaan, misalnya sebagai berikut:
Pangeran Sultan Muda Abdur Rahman dari Banjar memiliki 14 anak :
1. ♂ Pangeran Ratu Rakhmatillah Putra Mahkota Anak dari Permasuri Ratu Ratu Salmiyah Goestie Salmiyah - binti Pangeran Mas'ud binti Pangeran Amir menikahi Ratu Amir dari Tanah Bumbu binti Ratu Mas dari Tanah Bumbu binti Pangeran Mangu bin Pangeran Dipati Tuha II. Wafat Usia 3 Tahun
2. ♂ Sultan Tamjidullah al-Wâthiq billâh Goesti Wayuri Bergelar Tamjidillah / Tamjidillah II - anak Nyai Ratu Aminah tahun 1857 usia 38,Pada tahun 1274 Hijriyah bertepatan tanggal 3 November 1857 Tamjidillah II (umur 38 tahun) telah dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda menjadi Sultan Banjar[7]
3. ♂ Pangeran Adipati Banua Lima wilayah Gunung Bondang, sebelah udik sungai Lawung, Puruk Cahu/ PANGERAN ARYA KUSUMAH anak Nyai Besar Ratu Aminah /Nyai Besar Ratu Biyar / Nyai Besar Ratu Dawang, seorang Putri Dayak keturunan Cina. menikahi Syarifah Alawiyah[7]
4. ♀ 'Ratoe Salma anak Nyai Ratu Aminah diperisteri Pangeran BERAHIM (Ibrahim) bin Pangeran Singasari bin Sultan Sulaiman MARTAPURA ( yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862)[7]
5. ♂ Pangeran Mangkubumi Wirakusuma Wirakusuma II dari Banjar - anak Nyai Ratu Halimah Ratoe Sulthan Abdoel Rachman (Ratoe Halimah) Halimah Al-Banjari bin Siti Fatimah Al-Banjari lahir 1775 -kematian 1828 binti Syarifah Al-Banjari binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Lahir 17 Maret 1710- kematian 13 Oktober 1812.[7]
6. ♂ Sultan Hijdajat Pangeran Andarun / anak dari Ratu Siti Goestie Siti Mariama binti Nyai Intan binti Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari Bergelar Hidayatullah II dari Banjar [22] hidayattulah II tahun 1857 usia 32.[7]
7. ♂ PANGERAN JIWA RANTAU (yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862)
8. ♂ PANGERAN ABDULLAH MARTAPURA[7]
9. ♂ PANGERAN ACHMAT KANDANGAN[7]
10. ' ♀ RATU ISHAK/Ratoe Zinoen-Aria/Ratoe Ishak BANJARMASIN[7]
11. ♀ Ratoe Salama/Ratoe Salamah diperisteri Pangeran Krama Djaija Kasoema KARANG INTAN[7]
12. RATU SILAMAH SERAWAK
13. ♀ ♀ Ratoe Biduri (diperisteri Pangeran Syarief Umar bin Pangeran Said Zein/ Sayyid Zen (yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862) anak dari Ratu Siti ,menikahi Pangeran Sjerief Umar [13]
14. ♀ Ratoe Rampit diperisteri Pangeran Jaya Kasuma/Raden Tuyong KARANG INTAN anak dari Ratu Siti, menikahi pangeran Jaya Kusuma /Djaya Kesoema - [7]
Tabel Distribusi Tanah Pelungguh (Apanage) pada Masa Sultan Adam masih hidup[23]
Nomor
|
Nama
|
Tempat Tinggal
|
Hubungan dengan Sultan Adam
|
Keterangan
|
1 |
Ratu Aminah |
Banjarmasin |
putri Sultan |
Tambang intan di Batu Babi
|
2 |
Ratu Salamah (Ratoe Sharief Kasuma Negara) |
Martapura |
putri Sultan |
Banua Gadung, tambang intan Gunung Kupang, Sungai Pamangkih
|
3 |
Ratu Dijah (Ratoe Kramat) |
Martapura |
putri Sultan |
Tabalong, Jambu Alay, Amandit, tambang intan Parupuk
|
4 |
Pangeran Surya Mataram |
- |
putra Sultan |
Tabalong, Pitap, Sungai Bamban, Batang Kulur, Banua Rambau, Padang
|
5 |
Radja Moeda Pangeran Praboe Anom Prabu Citra |
- |
putra Sultan |
Kelua, Amuntai, Sei Banar, Alabio, Negara
|
6 |
Ratu Jantera Kasuma |
- |
putri Sultan |
Gantang, Amuntai, Sei Banar, Alabio, Negara
|
7 |
Sultan Tamjidullah al-Watsiq Billah merangkap Mangkubumi |
Banjarmasin |
cucu Sultan |
Tambang Paramasan 40 tahil emas, gaji mangkubumi f 12.000
|
8 |
Adipati Puruk Cahu Banua Lima Pangeran Aria Koesoema |
Banjarmasin |
cucu Sultan |
dapat bagian dari Paramasan, Amandit
|
9 |
7 Anak-anak Pangeran Mangkoe Boemi Pangeran Wira Kasoema
1. Pangeran Mohamad Illah
2. Ratoe Hapsah/Haspah
3. Ratoe Ainoen Djariah
4. Ratoe Hasiah
5. Ratoe Sjerief Aboe Bakar
6. Pangeran Mohamad
7.Ratoe Hatidja
|
Banjarmasin |
cucu Sultan |
lobang intan di Titian Taras,Gatal
|
10 |
Pangeran Hidayat |
Martapura |
cucu Sultan |
dapat bagian dari Alay, Paramasan, Amandit, Karang Intan, Margasari, Basung
|
11 |
10 Anak-anak Pangeran Noch
1. ♂ Pangeran Ali
2. ♂ Pangeran Mohamat Tambak Anjar
3. ♂ Pangeran Achmat
4. ♂ Pangeran Abdullah
5. ♂ Pangeran Mohamat Seman
6. ♀ Ratoe Aminah
7. ♀ Goesti Hadidjah
8. ♀ Goesti Salamah
9. ♀ Goesti Koema Radjeman
10. ♀ Poetri Djambroet
|
- |
cucu Sultan |
dapat bagian dari Alay, Paramasan, Amandit, Karang Intan, Margasari, Basung
|
12 |
Pangeran Kesuma Wijaya |
Karang Intan |
saudara Sultan |
Pamarangan, Puain, Paringin
|
13 |
Pangeran Tasin |
Martapura |
saudara Sultan |
Amawang
|
14 |
Pangeran Singosari |
Martapura |
saudara Sultan |
Wayau
|
15 |
Pangeran Hamim |
Martapura |
saudara Sultan |
Jatuh
|
16 |
21 Anak-anak Pangeran Mangkoe Boemi Nata
1. ♂ Pangeran Kasoema Ningrat
2. ♂ Pangeran Tjitra Kasoema/Pangeran Citra Kasoema
3. ♂ Pangeran Ardi Kasoema
4. ♂ Goesti Moeksin (Kusin)
5. ♂ Goesti Djamal
6. ♀ Ratoe Siti
7. ♀ Ratoe Asia
8. ♀ Ratoe Maimoenah
9. ♂ Pangeran Aria Wangsa Kasoema
10. ♂ Pangeran Muhammad Napis (Hanafiah)
11. ♂ Pangeran Melaya (Mulin) Kesoema
12. ♀ Ratu Bandara/Berlah
13. ♂ Pangeran Amir
14. ♂ Pangeran Purbaya (Parbaya)
15. ♂ Pangeran Ahmad
16. ♀ Ratu Syarif Abdullah
17. ♂ Gusti Alimuddin
18. ♀ Gusti Abun Sari
19. ♂ Gusti Daud
20. ♂ Pangeran Nasir
21. ♂ Pangeran Tirta Kesoema
|
Martapura |
sepupu Sultan |
Basung, Angkinang, Kalahiang
|
17 |
5 Anak-anak Pangeran Antasari
1. ♀ Ratu Hasiah
2. ♂ Panembahan Muhammad Said
3. ♂ 'Sultan Muhammad Seman
4. ♀ Putri Kaidah
5. ♂ Muhammad Gaoeng/ Mathias Gaung
|
Martapura |
sepupu Sultan |
Mangkuah
|
18 |
Adipatie Danoe Radja (adipati Banua Lima) |
Amuntai |
keponakan permaisuri Nyai Ratu Kamala Sari |
Balangan dan 12 lansekap sekitarnya.
|
19 Patih Guna Wijaya |
Martapura |
staff Sultan Adam |
Sei Raya
|
Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman memiliki 4 istri:
1. ♀ Permaisuri Ratu Salmah Goestie Salmiyah binti Pangeran Mas'ud binti Pangeran Amir[24][25][26][27][28][29][30][31][32][33] bin Seri Sultan Muhammad Illah / Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar bin Seri Sulthan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah dari Banjar (Sultan Kuning- Panembahan Kuning).Pangeran Mas'ud menikahi Gusti Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar[34][35][36][37][38][39][40][41][42][43] bin Sunan Nata Alam bin Panembahan Sepuh dari Banjar Tamjidillah I .Pangeran Amir menikahi Ratu Amir dari Tanah Bumbu binti Ratu Mas dari Tanah Bumbu binti Pangeran Mangu bin Pangeran Dipati Tuha II.Sultan Amir / Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Srilangka[44][45][46][47][48][49][50][51][52][53]. Permaisuri Ratu Salmah/Salmiyah Goestie Salmiyah binti Pangeran Masoöd (adik Pangeran Antasari) [54]melahirkan bayi Putra Mahkota yang diberi nama Rachmadillah/Rahmatillah kelak menjadi Sultan Banjar Putra Mahkota namun meninggal wafat nya Putra Mahkota Pengganti adalah Sultan Tamjidillah II / Sultan Tamjidullah al-Wâthiq billâh ). Perkawinan mereka diharapkan akan merukunkan (Tutus Tuha Sultan Kuning)/Sultan Hamidullah dari Banjar dengan keluarga besar (Panembahan Badarul Alam Tutus Anum) Pangeran Mangkubumi Tamjidullah I / yang pada masa sebelumnya memperebutkan tahta.[55][56]
2. ♀ Nyai Ratu Aminah Juriat Putri Dayak Tionghoa (Nyai Biyar / Nyai Dawang), seorang keturunan Cina-Dayak yang melahirkan 2 anak perempuan dan 2 anak lelaki, diantaranya Tamjidullah II (menjabat Sultan Muda yang kelak diangkat Belanda sebagai Sultan Banjar.sultan Tamjidullah II tahun 1857 usia 38 Tahun. Pada tahun 1274 Hijriyah bertepatan tanggal 3 November 1857 Tamjidullah II (umur 38 tahun) telah dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda menjadi Sultan Banjar[57]
3. ♀ Nyai Ratu Halimah Halimah Al-Banjari anak dari Siti Fatimah Al-Banjari lahir 1775 -kematian 1828 binti Syarifah Al-Banjari binti Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Lahir 17 Maret 1710- kematian 13 Oktober 1812.[7]
ibu dari Wali Raja (sultan) Banjar Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II dari Banjar dinobatkan rakyat Banua Lima pada bulan September 1859 sebagai Wali Raja (sultan) Banjar Pangeran Mangkubumi Wirakusuma II dari Banjar mendampingi Adik nya yang menjadi Sultan Banjar Hidayatullah II dari Banjar.
4. ♀ Ratu Siti (Goestie Siti Mariama anak dari Nyai Intan binti Alooh Oengka binti Kiai Adipati Singasari)[58] memperoleh tiga anak yaitu Sultan Hidayatullah II dari Banjar, Ratu Syarif Umar (isteri Pangeran Syarif Umar) dan Ratu Rampit/Ratu Jaya Kasuma (isteri Pangeran Jaya Kasuma/Raden Tuyong).[59] Nyai Intan adalah istri Goesti Koesin (Pangeran Husin) bergelar Pangeran Mangkoe Boemi Nata, Pangeran Hidayatullah II dilahirkan pada 1825, [60]Sultan Hidayatullah II dari Banjar tahun 1857 berusia 32.
Anak Cucu Sultan Adam al-Wâthiq billâh
14 anak Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman
NAMA ANAK SULTAN MUDA ABDUR RAHMAN
|
URUTAN KELAHIRAN & JABATAN KE DUNIA
|
1. Pangeran Ratu Rakhmatillah
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 1
|
2. Sultan Tamjidullah al-Wâthiq billâh Goesti Wayuri Bergelar Tamjidillah / Tamjidillah II
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 2
|
3. Pangeran Adipati Banua Lima wilayah Gunung Bondang, sebelah udik sungai Lawung, Puruk Cahu/ PANGERAN ARYA KUSUMAH anak Nyai Besar Ratu Aminah /Nyai Besar Ratu Biyar / Nyai Besar Ratu Dawang, seorang Putri Dayak keturunan Cina. menikahi Syarifah Alawiyah
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 3
|
4. ♀ Ratoe Salma anak Nyai Ratu Aminah diperisteri Pangeran BERAHIM (Ibrahim) bin Pangeran Singasari bin Sultan Sulaiman MARTAPURA ( yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862)
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 4
|
5. Pangeran Mangkubumi Wirakusuma Wirakusuma II dari Banjar
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 5
|
6. Sultan Hijdajat Hidayatullah II dari Banjar
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 6
|
7. PANGERAN JIWA RANTAU (yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862)
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 7
|
8. PANGERAN ABDULLAH MARTAPURA
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 8
|
9. PANGERAN ACHMAT KANDANGAN
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 9
|
|
10. ♀ RATU ISHAK/Ratoe Zinoen-Aria/Ratoe Ishak BANJARMASIN
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 10
|
11. ♀ Ratoe Salama/Ratoe Salamah diperisteri Pangeran Krama Djaija Kasoema KARANG INTAN
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 11
|
12. RATU SILAMAH SERAWAK
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 12
|
13. ♀ Ratoe Biduri (diperisteri Pangeran Syarief Umar bin Pangeran Said Zein/ Sayyid Zen (yang gugur Syahid dalam pertempuran melawan Belanda di Paringin kini Kabupaten Balangan, Kalsel.Paringin semasa Perang Banjar 1860- 1862)
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 13
|
14. ♀ Ratoe Rampit diperisteri Pangeran Jaya Kasuma/Raden Tuyong KARANG INTAN
|
anak sultan muda Abdurrahman NOMOR 14
|
Pangeran yang menyandang gelar Pangeran Mangkubumi
1. Rakyatullah dari Banjar Pangeran Dipati Mangkubumi (Raden Halit), mangkubumi Banjar pada masa Sultan Saidullah dari Banjar Saidullah 1657-1660
2. Pangeran Mas Dipati, mangkubumi Banjar tahun 1660-1663.
3. Pangeran Mangkoe Boemi Tamjidullah 1734-1758 Sepuh dari Banjar
4. Pangeran Nata Mangkoe Boemi 1761-1801 Sunan Nata Alam
5. Pangeran Ismail Ratu Anum Mangku Dilaga Sukma Dilaga Ratoe Anom Mangkoe Boemi Ismail dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda,ditahan kemudian dibunuh oleh Sultan Sulaiman karena diduga akan melakukan kudeta.Jabatan mangkubumi kemudian dipegang oleh Pangeran Husein dengan gelar Pangeran Mangkubumi Nata putera Sultan Sulaiman sendiri
6. Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin), mangkubumi Banjar 1823-1842
7. Pangeran Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan Pangeran Husin Pangeran Mangkubumi Nata .
8. Pangeran Tamjidillah II dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda berdasarkan besluit per tanggal 13 November 1851 No. 2 untuk menggantikan Pangeran Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana
9. Hidayatullah II dari Banjar , dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan Pangeran Tamjidillah II 1856 -`1860 sebagai pangeran Mangkubumi namun 1857 -September 1859 pecah Perang Gerilya berakhir September 1859 Dinobatkan Jadi Sultan Banjar. untuk Pemerintahan Mangkubumi Pangeran Wira Kasoema
10. Wirakusuma II dari Banjar dilantik oleh oleh sultan Hidayatullah II dari Banjar memerintah:1859 -1862 (memerintah: 1857-1862)
11. Pangeran Muhammad Said adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar(memerintah: 1862-1875)
12. Pangeran Perbatasari adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar. (memerintah: 1875-1885)
Hubungan Silsilah dengan Raja Sumbawa
Di bawah ini adalah hubungan silsilah Raja Banjar dengan Raja Sumbawa.
Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[61]
Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[61]
Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.
Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin.
Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | SULTAN BANJAR I 1520-1546 ♂ Sultan Suriansyah | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | ♂ Tuan Khatib Banun | | | | ♂ Pangeran Anom Pangeran di Hangsana | | SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatullah | | ♂ Pangeran di Laut | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | |
| | | | | | | | | | Nyai....... | | ♀ Nyai Ratu ..... | | | | | | | | SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I | | ♀ Putri Nur Alam | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | Kiai Tumenggung Raksanagara (Kiai Tanu Raksa) | | | | SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati | | | | | | | | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR V ♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha I | | Panembahan di Darat | | Pangeran Dipati Antasari | | | RAJA KOTAWARINGIN 1 ♂ Ratu Bagawan dari Kotawaringin | | ♀ Ratu Hayu Putri Busu | | | | | | | ♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | | | ♀ Si Jawa | | RAJA SUMBAWA-SELEPARANG (Kamutar 4) | | | | | | | | |
| | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR VI ♂ Sultan Saidullah Raden (Pangeran) Kasuma Alam | | ♂ Raden Kasuma Lelana Sultan Agung dari Banjar Pangeran Surya Nata 02
Pangeran Dipati Anom 02 Pangeran Surya Nata 02 (saudara sepersusuan Raden Subangsa) | | | | | RAJA KOTAWARINGIN 2 ♂ Ratu Amas (beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana) | | ♂ Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura | | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | | PUTRI TALIWANG ♀ Mas Surabaya | | | | PANGERAN TALIWANG 01 ♂ Raden Subangsa Raden Marabut | | PUTRI SUMBAWA ♀ Dewa Mas Panghulu | | SULTAN SUMBAWA I ♂ Dewa Mas Pamayam Mas Cinni | | ♂ I Mappaijo Daeng Mannjauru Sultan Harun Al Rasyid Tumenanga ri Lampana (Raja Tallo ke-10 ) | | ♀ Ratu...... |
| | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | |
SULTAN BANJAR VII ♂ Raden Bagus Sultan Amarullah Bagus Kasuma Pangeran Suria Angsa dari Banjar Raden Bagus Sultan Tahlil-Allah[62] | | ♂ Pangeran Dipati | | | | | ♂ Raden Buyut Kasuma Banjar (beristeri Gusti Cabang binti Raden Balah Pangeran Dipati Wiranata bin Panembahan di Darat) | | ♂ Raden Pajang Raden Suta Kasuma | | ♀ Gusti Pandara | | | | | DATU TALIWANG (Karaeng Taliwang) ♂ Raden Mataram Amas Mattaram (Maes Materan) | | | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) ♂ Dewa Mas Bantan (Maes Bantam) Sultan Harunnurrasyid I Datu Loka | | | | | | | | | | ♀ Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR VIII ♂ Sultan Tahmidullah Pangeran Suria Alam dari Banjar Panembahan Tengah | | | | | | | | | ♀ Putri Piting | | | | | | | | | | DATU TALIWANG ♂ Gusti Amin | | | | | | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..) ♂ Amas Madina Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I | | ♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740) | | DATU JEREWEH Mas Palembang ♂ Dewa Maja Jereweh | | ♀ Karaeng Bontoje'ne | | | | ♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola | | ♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone | | | | | | DATU SERAN PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725) ♂ Raja Tua Datu Bala Sawo Dewa Loka Ling Sampar | | | ♂ Datu Budi | | ♀ Dewa Iya Datu Balasawo Datu Tengah | | SULTAN BIMA Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah | | |
| | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Dipati Mangkubumi Pangeran Mangku Delaga Pangeran Dipati Suria Delaga | | SULTAN BANJAR IX.a. ♂ Sultan Hamidullah Panembahan Kuning | | | | | | SULTAN BANJAR IX.b. m. 1734-1759 ♂ Sultan Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar | | | | | PANGERAN BANJAR ♂ Datu Aria | | DATU TALIWANG ♂ Pangeran Laya Kesuma | | KARAENG BONTOLANGKASA 06 ♂ I Mappasempa' Ahmad Daeng Mamaro Opu Mangnguluang | | | | SULTANAH SUMBAWA VII ♀ Sultanah Siti Aisyah Karaeng Bontowa 02 | | | | | | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA VI ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin I | | PERMAISURI BINAMU ♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang Datu Pampang | | RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814 ♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu | | ♀ Putri | | DATU JEREWEH ♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN | | DATU SERAN Dewa Mas Pakil Dewa Lengan Seran | | ♀ Putri | | ♂ Datu Seppe | | ♀ Datu Siti Maryam | | ♂ Datu Dollah (Abdullah) | | ♂ Manuru Daha Abdul Muslimin Ali Syah | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
♀ saudari Arung Terawei | | SULTAN BANJAR X.a. ♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah (Muhammadillah) Tahmidu Billah Tahmidillah 01 Tamjidillah 02 | | ♀ Ratu Sultan Muhammad[63] | | | | | | | | | | DATU TALIWANG ♂ Gusti Aceh | | SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765 ♂ Gusti Mesir Abdurrahman Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II | | | RAJA PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khadijah Datu Bonto Paja | | | | | | ♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data | | ♀ Putri..... | | ♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes | | ♀ Lala Saragialu Daeng Talebang | | | | | DATU SERAN SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791 ♂ Sultan Harun Ar Rasyid II Datu Budi Lalu Mahmud | | | | | | ♀ Ran Tambas Lala Tambas | | | | SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752 ♂ Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima | | ♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing Datu Alas | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | ♀ Putri Lawiyah | | SULTAN BANJAR X.b. ♂ Sultan Tahmidillah 2 (Panembahan Batu) | | ♀ Ratu Syarifah Aminah | | | | ♀ Ratoe Laija (Ratu Laya) | | SULTAN SUMBAWA X 1765 ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud | | | | | | | | | | ♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang | | ♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape | | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir | | | | | ♀ Datu Giri | | SULTAN BIMA IX m. 1773-1817 ♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu | | SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795 ♀ Sultanah Shafiyatuddin Daeng Massiki | | | | | | ♂ Lalu Abdullah Syahbandar | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR XI.a.2. ♂ Pangeran Amir (Sultan Amir) | | SULTAN BANJAR XI.a.1. ♂ Sri Pangeran Abdullah (Amirul Mukminin Abdullah) | | ♀ Ratu Siti Air Mas | | SULTAN BANJAR XI.b. ♂ Sultan Sulaiman Rahmatullah | | ♀ Njahi Ratoe Intan Sarie Nyai Ratu Sepuh binti Kiai Adipati Singasari[64] | | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Sultan Ratoe Anom Ismail Ratu Anom Mangkubumi Sukma Dilaga | | | | | | | | | SULTAN SUMBAWA XIII ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin II | | ♀ Lala Amatollah | | | | | | | | | | | | | | ♀ Ratu..... | | SULTAN BIMA X m. 1818-1854 ♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi | | | | | | | | | | | | ♂ Lalu Cela Tureli Belo | | | | | | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
♂ Pangeran Mas'ud | | ♀ Gusti Khadijah | | ♂ Pangeran Tahmid | | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Mangkoe Boemi Nata (Pangeran Husin) | | SULTAN BANJAR ♂ Sultan Adam | | ♀ Nyai Ratu Kamala Sari | | | ♂ Datu Bonto Mangape | | SULTAN SUMBAWA XIV ♂ Sultan Lalu Mesir | | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah | | ♀ Lala Rante Patola binti M. Anwar Abdul Nabi | | ♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah | | ♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu | | | | | | SULTAN BIMA XI m. 1854-1868 ♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil | | | | | | | | | | | | | | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Saleha Bumi Pertiga | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR ♂ Gusti Inu Kartapati Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin | | ♀ Ratoe Antasari (binti Sultan Adam) | | | | | | | | ♀ Ratoe Sitie Mariama (anak Nyai Intan - saudari Adipatie Danoe Radja) | | | | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman | | | ♀ Nyai Besar Aminah (Nyai Dawang) | | DATU TALIWANG ♂ Daeng Mesir | | ♀ Datu Balasari | | ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo | | ♂ Daeng Padusung Mappasusung | | ♀ Daeng Ante Datu Singasari | | MANGKUBUMI BIMA ♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima | | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru | | SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915 ♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange | | | PERMAISURI DOMPU ♀ Ratu......... | | SULTAN DOMPU XX ♂ Sultan Muhammad Sirajuddin | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
SULTAN BANJAR ♂ Panembahan Muhammad Said | | ♂ Pangeran Amir bin Pangeran Mangkoe Boemi Nata | | ♀ Gusti Siti Aer Mas | | SULTAN BANJAR b Pangeran Mangkubumi ♂ Pangeran Hidayatullah II | | | | MANGKUBUMI BANJAR 1857-1862 ♂ Pangeran Wirakusuma II dari Banjar | | SULTAN BANJAR a Pangeran Ratu ♂ Sultan Tamjidullah II | | ♂ Pangeran Arya Kesuma | | | DATU TALIWANG ♂ Muhammad Kaharuddin Daeng Mappaconga | | SULTAN SUMBAWA XVI ♂ Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III | | | | | | ♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu | | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Maryam | | | | SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951 ♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama | | | | | | | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Aisyah binti SULTAN DOMPU XX Sultan Muhammad Sirajuddin |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
♂ Gusti Muhammad Arsyad | | ♂ Pangeran Kasuma Indra (Raden Tuyong) | | ♀ Ratu Kasuma Indra | | ♀ Putri Bulan | | ♂ Pangeran Muhammad Amin | | ♂ Pangeran Muhammad Amir | | ♂ Pangeran Mahmud | | ♂ Pangeran Abdul Karim | | ♀ Ratu Ainun Jariah | | ♀ Putri Saha | | DATU RAJA MUDA SUMBAWA ♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi | | | | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III | | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | | | | SULTAN BIMA XV m. 1951-2001 ♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo | | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. RM Zubaidah | | |
| | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | |
♂ Gusti Muhammad Hussein | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | ♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa | | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV | | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | | | | SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013 ♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry) | | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. Indah Damayanti Putri | |
| | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | |
♂ Gusti Abdul Wahab | | Gusti Nur Aina | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum | | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Sarrojini Naidu | | ♂ Sentot Agus Priyanto | | Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII ♂ Muhammad Putera Ferryandi | |
| |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | |
| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | ♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto | | ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | | ♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto | | | |
Referensi
- ^ Wolter Robert Hoëvell (1861). Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 52. Ter Lands-drukkerij. hlm. 69.
- ^ (Belanda) (1866)Templat:Cite =book
- ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. PT Balai Pustaka. ISBN 979-407-409-8. [pranala nonaktif permanen]ISBN 978-979-407-409-1
- ^ a b Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. 9. Lange & Company. 1860. hlm. 102.
- ^ a b c d e f g h i (Belanda) van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart. 1. D. A. Thieme. hlm. 70. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Tijdschrift 23" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w (Belanda) Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia) (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap. 9. Lange. hlm. 120. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "Tijdschrift 9" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
- ^ Ratu Serip (Ratu Syarif) gelar putri Sultan Banjar yang menikah dengan bangsawan Arab (Syarif/Habib)
- ^ (Indonesia) Rachman, M. Fadjroel (2007). Bulan jingga dalam kepala: novel. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 41. ISBN 9792228764. ISBN 978-979-22-2876-2
- ^ a b c Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 22.
- ^ http://www.de-paula-lopes.nl/downloads/bandjermasingen40.htm
- ^ a b Gazali Usman, Ahmad (1994). Kerajaan Banjar:Sejarah Perkembangan Politik, Ekonomi, Perdagangan dan Agama Islam. Banjarmasin: Lambung Mangkurat Press.
- ^ a b c (Indonesia)Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 157.
- ^ (Belanda) (1866)De gids. 30. G. J. A. Beijerinck. hlm. 47.
- ^ (Indonesia) Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto (1992). Sejarah nasional Indonesia: Jaman pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. PT Balai Pustaka. ISBN 979-407-409-8. [pranala nonaktif permanen]ISBN 978-979-407-409-1
- ^ A. MEIJER (Jonkheer.) (1866). De Onpartijdigheid van den Schrijver van De Bandjermasinsche Krijg (van 1859 tot 1863 ... W. A. van Rees). (dalam bahasa Belanda). De Veij Mestdagh. hlm. 21.
- ^ (Belanda) Tijdschrift voor Nederlandsch Indië. Becht. 1861. hlm. 5.
- ^ http://silsilahkayutangi.blogspot.com/p/sejarah-kerajaan-banua-lima.html
- ^ (Belanda) Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199.
- ^ Ratu Serip (Ratu Syarif) gelar putri Sultan Banjar yang menikah dengan bangsawan Arab (Syarif/Habib)
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, Volume 23;Volume 52-53
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-16. Diakses tanggal 2016-04-10.
- ^ https://www.liputan6.com/news/read/4679986/11-oktober-1862-perjuangan-pangeran-antasari-terhenti-karena-wabah-cacar?page=2
- ^ https://bakabar.com/post/pangeran-antasari-sosok-pahlawan-nasional-asal-kalimantan-selatan-yang-diabadikan-dalam-uang-rp-2000-l7bc3f4r?source=redirect
- ^ https://www.kalimantan-news.com/mengenang-pangeran-antasari-pahlawan-dari-pulau-borneo/
- ^ https://www.inews.id/news/nasional/biografi-pangeran-antasari-pahlawan-nasional-pemimpin-perang-banjar
- ^ https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/hasil-perlawanan-pangeran-antasari-terhadap-belanda-yang-menarik-diketahui-22AtLGScGl5
- ^ http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/habib-sangeng-al-haddad.html
- ^ https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/30/mengenal-pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://katadata.co.id/berita/nasional/62343f7412ec4/biografi-pangeran-antasari-pemimpin-kesultanan-banjar
- ^ https://www.liputan6.com/news/read/4679986/11-oktober-1862-perjuangan-pangeran-antasari-terhenti-karena-wabah-cacar?page=2
- ^ https://bakabar.com/post/pangeran-antasari-sosok-pahlawan-nasional-asal-kalimantan-selatan-yang-diabadikan-dalam-uang-rp-2000-l7bc3f4r?source=redirect
- ^ https://www.kalimantan-news.com/mengenang-pangeran-antasari-pahlawan-dari-pulau-borneo/
- ^ https://www.inews.id/news/nasional/biografi-pangeran-antasari-pahlawan-nasional-pemimpin-perang-banjar
- ^ https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/hasil-perlawanan-pangeran-antasari-terhadap-belanda-yang-menarik-diketahui-22AtLGScGl5
- ^ http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/habib-sangeng-al-haddad.html
- ^ https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/30/mengenal-pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://katadata.co.id/berita/nasional/62343f7412ec4/biografi-pangeran-antasari-pemimpin-kesultanan-banjar
- ^ https://www.liputan6.com/news/read/4679986/11-oktober-1862-perjuangan-pangeran-antasari-terhenti-karena-wabah-cacar?page=2
- ^ https://bakabar.com/post/pangeran-antasari-sosok-pahlawan-nasional-asal-kalimantan-selatan-yang-diabadikan-dalam-uang-rp-2000-l7bc3f4r?source=redirect
- ^ https://www.kalimantan-news.com/mengenang-pangeran-antasari-pahlawan-dari-pulau-borneo/
- ^ https://www.inews.id/news/nasional/biografi-pangeran-antasari-pahlawan-nasional-pemimpin-perang-banjar
- ^ https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/hasil-perlawanan-pangeran-antasari-terhadap-belanda-yang-menarik-diketahui-22AtLGScGl5
- ^ http://sayyidfajar.blogspot.com/2013/10/habib-sangeng-al-haddad.html
- ^ https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/30/mengenal-pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://www.orami.co.id/magazine/pangeran-antasari
- ^ https://katadata.co.id/berita/nasional/62343f7412ec4/biografi-pangeran-antasari-pemimpin-kesultanan-banjar
- ^ (Indonesia) Helius Sjamsuddin; Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906; Balai Pustaka, 2001
- ^ C. E. van Kesteren, R. A. van Sandick, J. E. de Meyier (1890). De Indische gids (dalam bahasa Belanda). 12. J. H. de Bussy. hlm. 2397.
- ^ Kielstra, Egbert Broer (1892). De ondergang van het Bandjermasinsche rijk (dalam bahasa Belanda). E.J. Brill. hlm. 9.
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, Volume 23;Volume 52-53
- ^ http://silsilahkayutangi.blogspot.com/p/silsilah-kiai-adipati-singasari-raja.html
- ^ Willem Adriaan Rees, De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart, Bagian 1, D. A. Thieme, 1865
- ^
Tijdschrift voor Nederlandsch Indië, Volume 23;Volume 52-53
- ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503.
- ^ von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique" (dalam bahasa Prancis). Belinfante frères: 166.
- ^ A. MEIJER (Jonkheer.) (1872). Militair tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Bruining & Wijt. hlm. 554.
- ^ Willem Adriaan Rees (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: nader toegelicht (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies: D.A. Thieme. hlm. 21.
Pustaka