Florence PettyFlorence Petty (1 Desember 1870 – 18 November 1948) adalah seorang pekerja sosial, penulis buku resep, dan penyiar asal Skotlandia. Selama tahun 1900-an, di daerah Somers Town, London Utara, yang mengalami deprivasi sosial, Petty menjalankan karya sosial untuk Sekolah St Pancras bagi Ibu, yang umumnya dikenal sebagai The Mothers' and Babies' Welcome. Ia melaksanakan demonstrasi memasak bagi wanita buruh untuk membiasakan mereka memasak makanan yang murah sekaligus bernutrisi. Sebagian besar instruksinya dilakukan di kediaman para wanita, untuk mencontohkan bagaimana cara menggunakan peralatan masak dan makan mereka yang terbatas. Sebab dikenal mengajarkan para wanita cara membuat puding suet—polos, manis, dan daging—para muridnya menjuluki Petty sang "Nyonya Puding". Selain mengajar memasak, ia juga menjadi seorang inspektur sanitasi yang terkualifikasi. Petty menulis tentang memasak, menerbitkan karya-karya yang ditujukan bagi orang-orang yang juga terlibat dalam kerja sosial, termasuk sebuah buku resep—The Pudding Lady's Recipe Book, with Practical Hints (1917)—dan sebuah pamflet yang ditujukan bagi publik. Baik pamflet maupun buku tersebut berisi informasi praktis mengenai bagaimana cara membuat dan menggunakan kompor insulasi sebagai metode memasak, dengan menempatkan makanan yang dihangatkan di dalam sebuah kotak terinsulasi untuk terus dimasak tanpa sumber panas. Petty bekerja sebagai seorang pembicara dan pemeraga masak untuk Asosiasi Reformasi Pangan Nasional, berkeliling Inggris untuk menunjukkan cara memasak yang efisien biaya dan beruntisi di tengah-tengah harga pangan yang melonjak dan kelangkaan makanan akibat Perang Dunia I. Ia merupakan seorang penyiar tentang pangan dan penganggaran pada akhir tahun 1920-an dan awal 1930-an, di stasiun radio 2LO untuk BBC, sebagai bagian dari rangkaian program Household Talk yang ditujukan bagi para ibu rumah tangga. Mulai tahun 1914 hingga 1940-an, ia berkeliling Inggris memberikan kuliah-demonstrasi mengenai bahan-bahan ekonomis dan metode memasak yang efektif biaya. Petty terus berkarya hingga wafat pada tahun 1948 pada usia yang ke-77. Meski para surat kabar tidak menyertakan berita duka tentangnya, para sejarawan memandang Petty sebagai pelopor inovasi karya sosial, mengenalkan pendekatan baru dalam mengajarkan manajemen rumah tangga. Pendekatannya dalam mengajarkan penggunaan makanan yang bernutrisi lagi murah merupakan preseden bagi metode yang diterapkan Kementerian Pangan selama Perang Dunia II. KehidupanFlorence Petty lahir di Montrose, Forfar, pada 1 Desember 1870. Ia adalah anak keempat dari tujuh bersaudara pasangan David James Petty, seorang pegawai pedagang kayu, dan Jane Norris (née Levie). Ia tinggal di Montrose hingga akhir umur 30-an, ketika ia berpindah menuju Swanley, Kent, tempat ia mulai terlibat dalam hortikultura. Ia kemudian berpindah untuk tinggal bersama saudarinya, seorang mantan perawat, yang tengah mendiami Tottenham, London Utara.[1] Petty mulai bekerja di Sekolah St Pancras bagi Ibu (umumnya dikenal sebagai The Mothers' and Babies' Welcome) yang aktif di daerah Somers Town, London Utara, yang mengalami deprivasi sosial.[1] Dermawan Charles Booth, dalam peta kemiskinan tahun 1889 karyanya, Life and Labour of the People in London, menggolongkan sebagian besar Somers Town—yang terletak di antara stasiun Euston dan St Pancras—dalam dua kategori terburuk: "Amat miskin, kasual. Kekurangan kronis" dan "Kelas terendah. Kejam, semi-kriminal".[2] Warga setempat menjuluki daerah tersebut "neraka kecil".[3] Pada awal abad ke-20, Somers Town memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi;[4] sejak tahun 1920-an daerah tersebut merupakan "salah satu kawasan kumuh terkotor di London pusat", menurut sejarawan arsitektur Roland Jeffery.[5] Pada tahun 1924, Basil Jellicoe, vikaris Gereja Santa Maria setempat, menulis mengenai kepadatan dan kemiskinan di daerah tersebut;[6] pada tahun 1930, seorang wartawan menggambarkan permukiman di sana sebagai "sarang penuh vermin ... gubuk-gubuk terburuk di London ... tempat para ibu takut untuk menidurkan anak-anaknya karena tikus dan vermin lainnya".[3] The Mothers' and Babies' Welcome dijalankan oleh Perhimpunan Ibu dan Anak St Pancras, sebuah organisasi yang dibentuk untuk melawan tingkat kematian bayi yang tinggi dengan mendidik para ibu tentang nutrisi dan manajemen rumah tangga.[7] Di antara kegiatan lainnya, The Mothers' and Babies' Welcome menyediakan pelajaran memasak bagi para ibu, tetapi menyadari bahwa program tersebut terhalang keberhasilannya sebab kebanyakan wanita kekurangan peralatan dasar memasak di rumah.[8] Petty dipekerjakan di sana untuk memberikan pelajaran memasak di kediaman para wanita, mencontohkan bagaimana mereka bisa menggunakan peralatan yang dimiliki.[9] Pendekatan yang ia ambil ialah memberikan enam pelajaran untuk menunjukkan cara orang-orang bisa memasak makanan yang murah sekaligus bernutrisi; ia mendiskusikan keadaan rumah tangga dan keuangan serta menuliskan serangkaian catatan kasus untuk keluarga-keluarga yang ia kunjungi.[10] Petty menggambarkan dirinya sebagai seorang "dosen dan pemeraga tentang pangan kesehatan"; murid-muridnya menujuluki Petty sebagai sang "Nyonya Puding" sebab, dalam upaya membiasakan para wanita memasak dengan bahan-bahan yang umum dan murah, selama tiga bulan peragaan Petty mereka membuat puding suet—polos, manis, dan daging—sampai para wanita mulai bangga akan kemampuan mereka memasak.[11] Blake Perkins, pengarang biografi Petty dalam Oxford Dictionary of National Biography, menganggap catatan-catatan yang ia buat untuk para keluarga yang ia instruksikan bersifat "terus terang, tetapi juga simpatik alih-alih klinis".[1] Pada tahun 1910, The Mothers' and Babies' Welcome menerbitkan catatan mengenai karya Petty dalam buku The Pudding Lady: A New Departure in Social Work, memeriksa dampak yang telah ia datangkan.[12] Buku tersebut tidaklah panjang—hanya berisi 103 halaman—dan ditujukan kepada "semua orang yang berkemauan mengangkat standar hidup di antara sesama warga negara kita yang lebih miskin", menurut pengulas dari Charity Organisation Review.[13] Dalam edisi kedua yang terbit tahun 1916, Charlie Hecht, sekretaris Asosiasi Reformasi Pangan Nasional (NFRA)—organisasi yang menganjurkan standar tinggi dalam produksi pangan dan bertujuan untuk "mencerahkan opini publik tentang diet"[14]—menulis bahwa:
Tidak lama selepas tahun 1910, Petty kemudian dipekerjakan di sebuah pusat kesehatan di Newport, Essex, yang telah didirikan oleh pereformasi sosial dan dermawan Adele Meyer; ia menetap di sana hingga Oktober 1914 saat ia dipekerjakan oleh NFRA sebagai pembicara, dan setahun kemudian ia memulai turnya berkeliling Inggris berkuliah mencontohkan bahan-bahan ekonomis dan memasak efisien biaya bagi para buruh.[16] Media lokal melaporkan kegiatannya di kota-kota seperti Liverpool,[17] Oxford,[18] Nantwich,[19] Aberdeen,[20] Birmingham,[21] Cardiff,[22] dan Leeds.[23] Pada Maret 1915 ia berbiacara di Royal Society of Medicine atas nama Asosiasi Nasional untuk Pencegahan Kematian Bayi dan untuk Kesejahteraan Bayi,[24] dan pada bulan Februari dan Maret 1916 ia mempersembahkan serangkaian acara yang The Times deskripsikan sebagai "kuliah-demonstrasi" tentang memasak semasa perang—ditujukan bagi para pekerja sosial—di Westminster Health Society.[25] Perang Dunia I memicu kelangkaan persediaan makanan dari luar negeri dan menyebabkan inflasi harga pangan di Britania Raya.[26] Meski Inggris hampir dapat mencukupi barang-barang seperti susu dan kentang secara mandiri, sementara perang berlanjut, konsumen dihadapkan dengan kelangkaan atau kenaikan harga mentega dan daging, termausk daging babi.[27] Harga iga sapi naik 175 persen antara Juli 1914 dan November 1918; telur naik 412 persen selama periode yang sama.[28] Dewan Pedagangan memperkirakan biaya hidup bagi buruh naik 45 persen antara tahun 1914 dan 1916; biaya pangan naik 61 persen selama periode yang sama.[29] Petty menulis setidaknya satu pamflet untuk NFRA, tentang "Memasak Tanpa Api";[30] menurut sebuah ulasan dalam The Lancet, pamflet tersebut membahas kompor insulasi sebagai metode memasak secara ringkas.[31] Makanan dipanaskan sebentar terlebih dahulu sebelum ditempatkan di dalam kotak kompornya, tempat pemasakannya berlanjut; karena proses memasaknya diselesaikan oleh panas laten, metode ini menghemat bahan bakar.[32] Terbit pada Januari 1917, 30.000 salinan dari pamlfet tersebut terjual.[33] Pada tahun 1917, ia menulis sebuah buku resep, The Pudding Lady's Recipe Book, with Practical Hints.[33] Karya tersebut berisi 300 resep yang menggunakan beragam makanan dasar. Dengan mengakui bahwa beberapa bahan pangan tengah dijatahi di Britania Raya semasa perang, Petty mendeskripsikan pendekatannya sebagai berikut:
Kimiawan pangan Katherine Bitting menggambarkan buku Petty sebagai "berkat yang berfaedah pada saat-saat perang".[35] Menyediakan saran praktis untuk orang-orang yang tidak memiliki peralatan bahkan untuk mempersiapkan makanan dasar, Petty menyertakan instruksi untuk membuat sebuah oven dari kaleng biskuit dan perincian cara membuat kompor insulasi (yang juga dapat digunakan untuk mencuci, membersihkan kaleng dan panci, dan menjaga mentega agar tetap dingin pada cuaca panas).[36][a] Setahun setelah diterbitkan, buku tersebut telah menjual 20.000 kopi.[33] Buku ini kemudian dicetak kembali sebanyak empat kali pada tahun 1917 dan sekali pada 1918.[35] Pada saat The Pudding Lady's Recipe Book terbit tahun 1917, Petty telah menjadi inspektur sanitasi terkualifikasi.[38] Setelah perang berakhir, Petty lanjut menyampaikan kuliah dan menulis tentang kegiatan memasak. Pada tahun 1921 ia menulis sejumlah bab tentang nutrisi dan perawatan gigi pada anak untuk The Gateway to Health karya Hecht,[39] dan pada 1923 ia menulis artikel "The Cook as Empire Builer" untuk Journal of the Royal Sanitary Institute.[40] Pada tahun 1922, ia menyampaikan setidaknya 100 kuliah di muka umum.[1] Pada tahun 1928, Petty mulai mempersembahkan wicara di stasiun 2LO milik BBC, termasuk berbicara pada rangkaian program Houshold Talks. Program tersebut merupakan siaran mingguan populer yang ditujukan bagi para ibu rumah tangga, dengan pembawa acara seperti Cottington Taylor, direktur Good Housekeeping Institute.[41] Petty mempersembahkan pembicaraan mengenai penganggaran upah minimum,[42] memasak sayur-mayur,[43] puding,[44] dan diet anak-anak.[45] Menurut sejarawan budaya Maggie Andrews, siniarnya memancarkan "pendekatan ekonomis dan pragmatis yang bersahaja terhadap pemasakan dan penganggaran".[46] Perkins mencatat bahwa ia menjadi penyiar terkenal melalui Household Talk.[1] Petty terus berkarya memasuki pertengahan tahun 1940-an, ketika ia berusia 70-an tahun.[47] Ia meninggal dunia akibat bronkitis akut pada 18 November 1948 di kediamannya di Hampstead.[48] Tidak terdapat berita duka tentang kematiannya di surat kabar.[1] Sejarawan Julie-Marie Strange menyatakan bahwa kegiatan Petty "berada di garda depan inovasi karya sosial pada era Edward".[49] Menurut sejarawan Ellen Ross, Petty "memelopori bahasa yang baru memprofesionalisasi manajemen rumah tangga yang menghubungkan wanita kaya maupun miskin di seluruh Eropa pada awal abad ke-20".[10] Perkins menanggap resep dan metode yang diajarkan Petty "mendahului upaya oleh Kementerian Pangan untuk meyakinkan rakyat bahwa substitusi dengan bahan-bahan umum tetaplah berharga dan bahkan nikmat".[1] Karya
CatatanRujukan
Daftar pustaka
|