Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada awalnya bernama Sekolah Tinggi Teknik (STT) Jogjakarta yang kemudian bergabung dengan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada dan Sekolah Tinggi Kedokteran membentuk Universitas Gadjah Mada. Fakultas Teknik menjadi salah satu fakultas awal di UGM pada tahun 1949.[1]
Saat ini Fakultas Teknik menempati luas lahan berkisar 10 Hektar yang berlokasi di Jalan Grafika 2 Yogyakarta atau berada di sebelah utara RSUP Prof. Sardjito.
Sejarah
Pasca Proklamasi Kemerdekaan di tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum mencapai kondisi yang stabil sebagai negara baru. Pemerintah Sipil Belanda Nederlandsch Indië Civil Administratie - NICA dengan bantuan tentara sekutu terus berupaya untuk menguasai Indonesia kembali melalu Agresi Militer. Pada September 1945, NICA mendarat di Jakarta.[2]. Kondisi Jakarta menjadi tidak stabil, pada tanggal 26 Desember 1945 ada upaya pembunuhan terhadap Perdana Menteri Syahrir. Tanggal 2 Januari 1946, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menyarankan agar Pemerintahan Indonesia mengungsi ke Yogyakarta. Soekarno dan Muhammad Hatta akhirnya meninggalkan Jakarta dan sampai di Yogyakarta pada 4 Januari 1946.[3]
Begitupula dengan kondisi di Bandung, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandoeng yang sebelumnya bernama Bandung Kogyo Daigaku menghentikan kegiatan perkuliahannya pada November 1945 dan resmi mengungsi ke Yogyakarta ditanggal 6 Januari 1946.[4]NICA yang telah menguasai Jakarta, mendirikan Universitas Sementara atau Nood Universiteit pada tanggal 21 Januari 1946 dengan 5 fakultas. Dimana Nood Universiteit kemudian diubah namanya menjadi Universiteit van Indonesie atau Universitas Indonesia pada tahun 1947.[5][6]
Sementara itu, STT Bandoeng di Yogyakarta baru mulai kegiatan perkuliahannya pada tanggal 17 Februari 1946 dengan menggunakan gedung Sekolah Tinggi B Negeri Yogyakarta di kawasan Kota Baru. Saat itu hanya memiliki 3 konsentrasi yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin-Listrik dan Teknik Kimia.[7] Setelah 1 tahun, tepatnya pada 1 Maret 1947 STT Bandoeng mengalami pergantian kepemimpinan dari Prof. Ir. Roosseno kepada Prof. Ir. Wreksodiningrat. Dan tidak lama setelahnya, STT Bandoeng diubah menjadi STT Jogjakarta.[8]
Dengan kondisi Yogyakarta sebagai satu-satunya wilayah Indonesia yang belum jatuh ke tangan Belanda, maka pada tanggal 19 Desember 1948 terjadi Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta. Sehingga selama perang kemerdekaan dari Desember 1948 hingga Oktober 1949, STT Jogjakarta terpaksa menghentikan kegiatannya. Para Dosen, Mahasiswa dan Pegawai STT Jogjakarta ikut serta dalam perjuangan fisik dan perang gerilya melawan pasukan Belanda.[9] Hingga sampai adanya perjanjian Roem-Royen di tanggal 7 Mei 1949, salah satu hasil perjanjian tersebut adalah membolehkan Indonesia membangun kembali Pemerintahan dengan beribukota di Yogyakarta dan memperbaiki perguruan - perguruan tingginya.[10]
Adapun pada 20 Mei 1949, Wreksodiningrat selaku pimpinan STT Jogjakarta diundang dalam rapat Panitia Perguruan Tinggi di Kepatihan yang dihadiri oleh Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Soetopo, Prof. Dr. Prijono, Prof.Dr. Sardjito dan Prof.Ir. Harjono untuk membahas pembentukan Universiteit Negeri Gadjah Mada. Dimana Universiteit Negeri Gadjah Mada ini akan dibentuk dengan menggabungkan 3 institusi yang telah ada yaitu Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, Sekolah Tinggi Kedokteran dan Sekolah Tinggi Teknik Jogjakarta. Maka semenjak 2 November 1949, STT Jogjakarta yang sudah bergabung diubah namanya menjadi Fakulteit Technik dan melaksanakan perkuliahannya di Jetis dengan jumlah mahasiswa sebanyak 205 orang[10].
Berpindahnya pusat pemerintahan Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta pada akhir tahun 1949, berdampak kepada Fakultas Teknik berupa berpindahnya tenaga staf pengajar yang berasal dari pegawai pemerintah. Hingga menjadikan Bagian Teknik Mesin-Listrik terpaksa ditutup pada tahun 1950 dan menyisakan Bagian Teknik Sipil dan Teknik Kimia[10]. Adapun pada tahun 1957-1966, Fakultas Teknik UGM memperoleh bantuan dari University of California Los Angeles (UCLA) berupa tenaga pengajar, peralatan, buku dan beasiswa pendidikan lanjut untuk dosen. Tenaga pengajar UCLA yang membantu Fakultas Teknik UGM saat itu adalah Prof. Wesley L. Orr; Harry C. Showmen; Prof. G.G. Lamb; Richard A. Holroyd; Richard D. Johnston; Verna V. Matthay; Dr. Wm. D. Van Vorst; Dr. W.J. Knapp; Dr. J.P. Frankel; Prof. F.W. Hutchinson; dan Dr. George Hansen. Fakultas Teknik UGM akhirnya berkembang kembali dengan munculnya bagian/program studi baru yaitu Teknik Mesin (1959), Teknik Geodesi-Geologi (1959), Arsitektur (1962) dan Teknik Listrik (1963)[10].
Dengan berjalannya waktu, Teknik Geodesi - Geologi akhirnya dipisah menjadi Teknik Geodesi dan Teknik Geologi pada tahun 1962. Adapun Teknik Nuklir UGM baru dibentuk pada tahun 1977 dengan didahului adanya kerjasama antara UGM dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ditanggal 5 Desember 1974[10].
Periode 1980-an Fakultas Teknik mendapatkan bantuan dari program Pendidikan IX Bank Dunia untuk pengembangan pendidikan tinggi teknik. Berupa pengiriman tenaga pengajar Fakultas Teknik UGM ke universitas-universitas di luar negeri, mendatangkan dosen tamu dari universitas luar negeri serta memulai perancangan dan perencanaan pembangunan sarana fisik Fakultas Teknik. Dimana proses pembangunan dilaksanakan secara bertahap antara tahun 1986 hingga 1996. Begitupula dengan proses pemindahan kegiatan perkuliahan tiap jurusan/departemen[10].
Akhirnya Fakultas Teknik UGM menempati lokasi saat ini sejak tahun 1996 dengan membawa 8 jurusan/departmen yaitu Arsitektur, Teknik Elektro, Teknik Geodesi, Teknik Geologi, Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik Nuklir dan Teknik Sipil[9].
Fakultas Teknik UGM : 1 – Departemen Teknik Sipil & Lingkungan 2 – Departemen Teknik Geodesi 3 – Departemen Teknik Arsitektur & Perencanaan 4 – Departemen Teknik Kimia 5 – Departemen Teknik Mesin & Teknik Industri 6 – Departemen Teknik Elektro & Teknologi Informasi 7 – Departemen Teknik Nuklir & Teknik Fisika 8 – Departemen Teknik Geologi 9 – Smart and Green Learning Center (SGLC) 10 - Engineering Research Innovation Center (ERIC) FT UGM.
Departemen
Tahun 2023, Fakultas Teknik memiliki 8 Departemen dengan 15 program studi sarjana, 16 program studi magister/master dan 9 program studi doktor dengan didukung oleh 52 Profesor, 101 Lektor Kepala/Associate Professor, 145 Lektor/Assistant Professor, 47 Asisten Ahli dan 63 Tenaga Pengajar serta 373 orang tenaga kependidikan[11]. Dosen Fakultas Teknik UGM yang telah menyelesaikan pendidikan tingkat doktor (S-3) mencapai 70,7 % dan sisanya 29,3 % merupakan lulusan master (S-2)[12]
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology-USA), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia).
Laboratorium
Lab. Struktur, Lab. Bahan Bangunan, Lab. Hidraulika, Lab. Penyehatan dan Lingkungan, Lab. Transportasi, Lab. Mekanika Tanah, Lab. Komputasi.
Pengabdian Masyarakat
Rancangan Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir tentang Desain Seismik Reaktor Daya.
Bimbingan Teknis Revitalisasi Bandar Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta.
Sistem Transportasi Cerdas di Ibukota Negara.
Pembahasan Desain Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda.
Analisis Gempa Dinamik Lanjutan untuk Tubuh Bendungan Bener dan Bangunan Pelengkapnya.
Review Desain Pengendalian Banjir wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Cirebon.
Rekomendasi Dan Tindak Lanjut Pelindungan Bencana Wilayah Pesisir, Khususnya Banjir Rob Di Pantai Utara Pulau Jawa.
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology-USA), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia)
ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik, Jerman), KAAB (Korea Architectural Accrediting Board), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia)
Laboratorium
Studio Desain Arsitektur, Laboratorium Pemodelan, Laboratorium Teknologi Gedung, Lab. Komputasi
Pengabdian Masyarakat
Master Plan Pengembangan Museum di Jakarta.
Shelter Knock Down di Sleman & Sukarelawan Gempa Lombok.
Panduan Gerakan 100 Smart City di Medan dan Pekalongan.
Magister Teknik Pengendalian dan Pencemaran Industrial (S-2)
Doktor Teknik Kimia (S-3)
Akreditasi
IChemE (Institution of Chemical Engineers, Inggris), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia).
Laboratorium
Lab. Konservasi Energi dan Pencegahan Pencemaran, Lab. Analis Instrumental, Lab. Teknologi Polimer, Lab. Dasar- Dasar Proses, Lab. Praktikum Analisis Bahan, Lab. Teknik Reaksi Kimia dan Katalis, Lab. Teknologi Minyak Bumi, Gas dan Batu Bara, Lab. Teknik Pangan dan Bioproses, Lab. Proses Pemisahan, Lab. Keramik & Komposit, Lab. Simulasi Proses & Perancangan Pabrik Kimia, Lab. Komputasi.
Pengabdian Masyarakat
Workshop Ecoprint di Kulon Progo[19]; Pemberian Bantuan wastafel portable di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman[20].
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology-USA), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia)
Laboratorium
Lab. Akustik dan Getaran, CNC dan CAD/CAM, Lab. Perancangan, Lab. KonversiEnergi, Lab. Bahan Teknik, Lab. Mekanika Fluida, Lab. Perpindahan Kalor dan Massa, Lab. Teknologi Mekanik, Lab. Simulasi dan Komputasi, Lab. Ergonomika, Lab. Proses & Sistem Produksi, Lab. Teknik Mutu dan Keandalan, Lab. Teknik Rantai Pasok & Logistik, Lab. Desain & Pengembangan Produk.
Pengabdian Masyarakat
Penyediaan dan Proses Manufaktur Bilik Pemanas (pengganti bilik disinfektan) untuk Masyarakat Dieng dalam mendukung Pariwisata Daerah; Pembuatan Portable Handwasher untuk mengurangi penularan Covid-19 di Kec.Batur, Banjarnegara[20].
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology-USA), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia)
Laboratorium
Lab. Teknik Elektro Dasar, Lab. Elektronika Dasar, Lab. Instalasi Listrik, Lab. Teknik Tenaga Listrik, Lab. Teknik Tegangan Tinggi, Lab. Sistem Digital, Lab. Informatika dan Komputer, Lab. Instrumentasi dan Kendali, Lab. Telekomunikasi dan Teknik Frekuensi Tinggi, Lab. Pengolahan Isyarat, Lab. Sistem Elektronis, Lab. Transmisi dan Distribusi, Lab. Jaringan Komputer, Lab. Microsoft Innovation Center, Lab. CISCO Network Academy, Lab. Schneider Electric Training Center.
Pengabdian Masyarakat
Energi Surya di Kulon Progo.
Penerapan Industrial Internet of Things (IIOT) di Batang.
Ozonizer untuk Disinfektan Udara pada ruang isolasi pasien Covid 19.
AUN QA (ASEAN University Network-Quality Assurance), IABEE (Indonesia Accreditation Board for Engineering Education), BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia).
Laboratorium
Stasiun Lapangan Geologi Prof. Soeroso Notohadiprawiro, Lab. Geologi Dinamik, Lab. Geologi Optik, Lab. Bahan Galian, Lab. Paleontologi, Lab. Geofisika Eksplorasi, Lab. Sedimentologi, Lab. Geokimia, Lab. Geologi Tata Lingkungan, Lab. Pusat Geologi, Lab. Terpadu GetIn-CICERO.
Pengabdian Masyarakat
Penelitian kandungan mineral dan zat lain di dalam tanah, air dan batu meteor di Situs Gilanglipuro Bantul[25]; Pengembangan Wisata Geologi di Gunung Kidul[26].
Selain program studi di tiap Departemen, terdapat 1 program studi magister yang langsung dibawah pengelolaan Fakultas Teknik semenjak 2011 yaitu Magister Teknik Sistem. Program studi ini memiliki 3 Konsentrasi yaitu Teknik Sistem Energi Baru & Terbaharukan, Teknik Sistem Industri dan Teknik Sistem Lingkungan. Magister Teknik Sistem telah terakreditasi oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional - Perguruan Tinggi Indonesia) dengan peringkat A[27].
Kerjasama
Setiap Departemen di Fakultas Teknik aktif menjalin kerjasama dengan berbagai pihak mulai dari[13][14][17][18][22][23][24] :
Lembaga Internasional : Japan International Cooperation Agency (JICA), International Atomic Energy Agency (IAEA), Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD).
Badan/Lembaga Nasional : BATAN, BAPETEN, BNPB, BIG, LAPAN, BMKG.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) : PT PLN, PT Waskita Karya, PT Pembangkit Jawa BaIi, PT Wijaya Karya, Pertamina, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda dan lainnya.
Perusahaan swasta : Microsoft, CISCO, Schneider, Honeywell, PT Paragon Technology & Innovation, Thorcon Power Indonesia, Astra Otopart, VIAR, ATMI, Senzo, PT Solusi Bangun Indonesia dan lainnya.
Pemerintah Daerah : Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT dan lainnya.
Riset & Inovasi
Hasil inovasi Fakultas Teknik UGM telah terlihat semenjak tahun 1963, dimana saat itu Mahasiswa Teknik Mesin berhasil meluncurkan roket yang diberi nama GAMA IIA dipantai Sanden Bantul, hingga mendapat penghargaan dari Menteri/PANGAL (Panglima Angkatan Laut). Dan pada tahun berikutnya 1964, peluncurkan roket bertingkat 2 Mahasiswa Teknik Mesin mencapai ketinggian hingga 11 mil atau 17,6 kilometer[10].
Budaya riset dan inovasi terus berlanjut, pada tahun 1977 Mahasiswa Fakultas Teknik UGM menciptakan kincir angin yang disumbangkan kepada petani garam di Bugel dan pemanas air bertenaga matahari, dimana kedua inovasi tersebut ditinjau langsung oleh Menteri Muda Abdul Gafur[10].
Hingga kini sivitas akademika Fakultas Teknik UGM terus menghasilkan beberapa invensi dan inovasi yang bermanfaat bagi kalangan akademik dan masyarakat luas yaitu :
Roket GAMA IIA - Perkumpulan Roket Mahasiswa Indonesia (PRMI) Teknik Mesin UGM (1963)
Mobil Listrik eSemar Xperimental - FT UGM
Tripikon - S
Manfaat
Teknologi tanki Septik untuk Wilayah Rawa / Air Tanah & Air Permukaan Tinggi[28].
Solusi bagi wilayah yang sering tergenang dan sulit membuat tanki septik dengan biaya murah, sehingga mengurangi potensi terkena Gastroenteritis. Telah digunakan di Palembang, Jakarta, Semarang, Kudus, Pontianak, Banjarmasin, Papua[29].
Ekstensometer
Manfaat
Teknologi pendeteksi gerakan tanah atau longsor[30].
Peneliti/Penemu
Dikembangkan oleh Prof. Teuku Faisal Fathani, ST, MT, Ph.D dari Teknik Sipil & Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, MSc, Ph.D dari Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM.
Penghargaan/Keunggulan
UNESCO menetapkan UGM sebagai pusat unggulan dunia dalam pengurangan resiko bencana tanah longsor 2011-2014 & 2014-2017 serta masuk dalam 20 Karya Unggulan Teknologi Anak Bangsa - Kemenristek Dikti. Telah digunakan di hampir seluruh Provinsi di Indonesia dan Myanmar[31].
Rudal Pasopati
Manfaat
Rudal dengan Jarak Tempuh 30-50 kilometer dengan kecepatan 100-200 kilometer perjam[32][33].
Peneliti/Penemu
Dikembangkan oleh M. Agung Bramantya, PhD, Iswandi M.Eng dan Isnan Nur Rifai M.Eng dari Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM.
Penghargaan/Keunggulan
Karakteristik mirip turbojet dan lebih mudah dikendalikan[34].
Venindo V-01 & R-03
Manfaat
Alat Bantu Pernafasan (Ventilator) untuk ICU (Intensive Care Unit) yang menggunakan Internet of Things pada Venindo V-01.
Adapun Venindo R-03 adalah Ventilator Emergency yang berbasis bag valve mask[35].
Peneliti/Penemu
Dikembangkan oleh Dr.Eng. Adhika Widyaparaga, S.T., M. Biomed. E dan tim dari Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM.
Penghargaan/Keunggulan
Venindo V-01 memiliki keunggulan bisa sinkron dengan nafas pasien, layar monitor touchscreen, alarm visual-suara dan bisa terhubung melalui Wifi untuk monitor Pressure, flow, oxygen level, resipatory level.
Kedua varian Ventilator sifatnya portable, high performance, harga lebih murah dan telah mendapat sertifikat izin edar dari Kementerian Kesehatan Indonesia[36].
In-SWALST
Manfaat
Tongkat Pintar pendeteksi kesehatan dan suhu tubuh secara real time untuk Lansia & Tuna Netra berbasis IoT (Internet of Things)[37].
Peneliti/Penemu
Dikembangkan oleh Mahasiswa Fakultas MIPA, Kehutanan, Teknik dan Kedokteran UGM.
Penghargaan/Keunggulan
Dilengkapi dengan sensor genangan air, GPS, bergetar saat ada objek didepan berjarak 75 cm dan terhubung secara online[38].
Diciptakan oleh Mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik UGM.
Penghargaan/Keunggulan
Mobil listrik Hemat energi dengan efisiensi mencapai 80 %[40][41].
Penerimaan dan Prestasi Mahasiswa
Penerimaan Mahasiswa
Fakultas Teknik UGM menerima siswa - siswi terbaik dari seluruh wilayah Indonesia hingga negara - negara tetangga. Tercatat 35 mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di Fakultas Teknik UGM pada tahun 2020.[42] Kompetisi untuk menjadi mahasiswa Fakultas Teknik UGM tergolong tinggi, ini terlihat dari rasio pendaftar dengan penerimaan tingkat sarjana yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.[43]
Baru menerima mahasiswa di tahun 2021 (rasio 21:1)
Pada tahun 2021, jumlah pendaftar yang berminat menjadi Mahasiswa Fakultas Teknik UGM sebanyak 29.784 orang untuk memperebutkan kuota penerimaan 1.465 kursi. Secara umum, tingkat selektivitas untuk menjadi Mahasiswa Fakultas Teknik UGM tergolong tinggi yaitu 20 : 1, dimana untuk 1 kursi diperebutkan oleh 20 pendaftar[11].
Prestasi Mahasiswa
Mahasiswa Fakultas Teknik UGM masih menjadi penyumbang prestasi terbanyak dari keseluruhan prestasi mahasiswa UGM. Tahun 2018, mahasiswa Fakultas Teknik menyumbang 225 prestasi tingkat Internasional, Nasional dan Regional, yang diikuti oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis sebanyak 135 prestasi dan Fakultas Ilmu Sosial & Politik sebanyak 126 prestasi. Begitupula pada tahun 2020, mahasiswa Fakultas Teknik 253 prestasi, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Politik 132 prestasi dan mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis 109 prestasi.[44]
Beberapa diantara prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Teknik UGM :
Juara 1 kategori Prototype Kelas Battery-Electric, Shell Eco-Marathon, 2022[48].
Juara 1 NewQuest Young Geothermal Explorationist Competition, 2021[51].
Juara 1 Desain Mobil Listrik - PLN Innovation & Competition in Electricity(ICE), 2021[52].
Best Paper International Conference on Sustainable Civil Engineering Structures and Construction Materials (SCESCM) in University of Technology Mara Malaysia, 2020.
Best Student Prize - The Gawler Challenge by Unearthed dan Department for Energy and Mining, Government of South Australia, 2020[53].
Juara 1 CulturIS-3D di International Invention and Innovation Competition(InIIC) Malaysia, 2020[54].
Juara 2 Dunia United States Annual Student CanSat Competition by American Astronautical Society & sponsored by NASA, 2020[55].
Selain terakreditasi secara Internasional dan Nasional, beberapa program studi di Fakultas Teknik UGM juga tercatat masuk dalam ranking global/dunia versi Quacquarelli Symonds (QS)[60]. Berdasarkan QS World University Rankings by Subject Engineering and Technology, FT-UGM rangking 316 dunia dan menjadi terbaik di Indonesia pada tahun 2024[61][62].
Ranking Program Studi FT UGM
Program Studi
Ranking Global (2022) - QS
Arsitektur
151 - 200
Teknik Elektro
251 - 300
Teknik Kimia
301 - 350
Teknik Mesin
351 - 400
Dekan
Berikut adalah beberapa sosok yang telah memimpin Fakultas Teknik UGM.[63]
Prof. Ir. Selo, ST, MT, M.Sc, Ph.D (2021-Saat Ini)
Fasilitas dan bangunan
Fakultas Teknik UGM menyediakan beberapa fasilitas pendukung kegiatan bagi seluruh sivitas akademika.
Tugu Teknik
Tugu Teknik yang berada di area masuk Fakultas Teknik UGM dibangun pada perayaan 50 tahun Pendidikan Tinggi Teknik, 17 Februari 1996. Desain tugu ini merupakan karya Gatot Suprihadi, mahasiswa jurusan Arsitektur UGM, yang mengalahkan 21 peserta lain dari kalangan arsitek, seniman dan profesional.
Tugu Teknik memiliki filosofi tersendiri. 5 anak tangga mencerminkan pendidikan tinggi teknik beserta sivitas akademik & alumni FT UGM dalam kehidupannya selalu berpedoman pada Pancasila. Bagian penopang yang menyerupai Candi Bentar melambangkan sistem pendidikan tinggi teknik beserta sivitas akademik & alumni senantiasa mesti berpijak pada akar kebudayaan asli Indonesia. Adapun jumlah 3 buah penopang tersebut mencerminkan 3 kelompok/rumpun keilmuwan teknik FT UGM yaitu Kelompok Sipil & Perencanaan (meliputi Arsitektur, Teknik Geodesi dan Teknik Sipil), Kelompok Industri (meliputi Teknik Kimia, Teknik Mesin dan Teknik Elektro) dan Kelompok Energi (meliputi Teknik Nuklir dan Teknik Geologi). Pada bagian atas yang terdiri dari 8 kubus stainless steel melambangkan 8 Jurusan/Departemen di Fakultas Teknik UGM dengan sistem molekuler yang bermakna kesolidan tiap sivitas akademika dan alumni Fakultas Teknik UGM dalam implementasi misi pengembangan ilmu pengetahuan.[10]
Gedung SGLC
Gedung SGLC (Smart and Green Learning Center) mulai dibangun pada tahun 2020 hingga 2022 untuk menggantikan bangunan Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT). Peristiwa gempa Yogyakarta pada tahun 2006 mendorong Gedung SGLC yang memiliki 11 lantai dan 1 basement ini untuk menggunakan teknologi peredam gempa jenis viscoelastic damper sebanyak 102 buah[64]. Dengan ini, diharapkan gedung akan tetap berfungsi dan dalam kondisi baik sebagai pusat pembelajaran saat terjadi gempa. Gedung ini telah digunakan pada tahun 2022 sebagai kantor dekan dan kelengkapan Fakultas Teknik serta kegiatan kuliah umum, learning space hingga conference.[65].
Gedung ERIC
Gedung ERIC (Engineering Research Innovation Center) terletak di area depan Fakultas Teknik UGM. Gedung yang memiliki 5 lantai ini dibangun bersama dengan SGLC dan telah digunakan sebagai pusat riset unggulan dan hilirisasi riset serta training/workshop room.
Perpustakaan Fakultas Teknik
Selain perpustakaan di tiap departemen, Fakultas Teknik memiliki perpustakaan fakultas. Perpustakaan ini menempati gedung 3 lantai yang berisi ribuan buku dan koleksi jurnal/buku digital. Perpustakaan ini dilengkapi juga dengan beberapa ruang belajar, ruang diskusi hingga studio mini. Terdapat Microsoft Innovation Center yang membantu dalam perihal lisensi, konsultasi, training software terkait[66].
Masjid Al-Mustadam
Masjid Al-Mustadam Fakultas Teknik
UGM mampu menampung 3.000 hingga 3.500 jamaah di ketiga lantainya. Renovasi dimulai pada tahun 2019 dari musala 2 lantai menjadi masjid 3 lantai, dengan mengkombinasikan struktur baja dan beton bertulang. Masjid didesain dengan fasad yang bisa meneruskan udara segar hingga tidak memerlukan penyejuk udara dan memanfaatkan pencahayaan alami. Air wudhu digunakan kembali dalam menyiram tanaman. Dengan demikian, diharapkan masjid beroperasi sesuai dengan namanya "Al-Mustadam", yang berarti "lestari/berkelanjutan".[67].
Alumni
Pada reuni alumni tahun 1970 dilahirkan Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA) sebagai bagian dari KAGAMA. Alumni yang berperan dalam pendirian KATGAMA adalah Prof. Ir. Winoto, M. Sc., Ir. Sutojo Tjokrodihardjo, Ir. Soegeng Djojowirono, dan Prof. Dr. Ir. Ida Bagus Agra[10].
Sampai saat ini Fakultas Teknik UGM terus melahirkan alumni ternama yang berkontribusi dalam tingkat nasional, berikut beberapa diantaranya :
Abiprayadi Riyanto, Presiden Direktur Mandiri Investasi (2004-2012), Presiden Direktur Mandiri Sekuritas (2012-2016), Managing Director Societe Generale (2019 - Saat Ini)[70]
Lilik Unggul Rahardjo, Direktur Utama PT Solusi Bangun Indonesia (Dahulu PT Holcim Indonesia) (2022 - Saat Ini)[71]
^ abcdefghijSudaryono (2021). Masa Depan adalah Ujung Sejarah - Sejarah Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 1946 - 2020. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. ISBN978-602-386-963-3.
^ abcSelo (2021). Laporan Kinerja Fakultas Teknik UGM Tahun 2021. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.
^ abPublikasi Pengabdian Kepada Masyarakat Edisi 1 Tahun 2020/2021. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM. 2021.Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)
^Jogja, Eva Syahrani/JIBI/Harian (2012-03-29WIB10:51:42+00:00). "TEKNOLOGI: Mobil Listrik Ala UGM". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-09-30.Periksa nilai tanggal di: |date= (bantuan)
^Suhendro, Bambang (30 September 2022). Non Linear Time History Analysis of 3D Reinforced Concrete Frame Structure with Viscoelastic Damper - Short Course - International Conference on Earthquake Engineering & Disaster Mitigation (ICEEDM).