Dunia yang akan datang
Dunia yang akan datang atau zaman yang akan datang adalah frasa-frasa eskatologis yang mencerminkan keyakinan bahwa dunia atau zaman sekarang akan diperbarui atau digantikan pada masa depan dengan suatu dunia atau zaman yang lebih baik. Konsep ini berkaitan dengan konsep-konsep tentang surga, kehidupan setelah kematian, dan Kerajaan Allah. Eskatologi HinduDalam eskatologi Hindu, zaman sekarang merupakan Kaliyuga, suatu periode kemerosotan. Kalki ('Penghancur kekacauan') akan muncul untuk membersihkan semua kejahatan, mengawali zaman keemasan Satyayuga. Terdapat prediksi rentang waktunya, yang mungkin berasal dari berbagai metode perhitungan.[1] Sebagai contoh, Sri Veera Brahmendra Maha Swami menulis 400 tahun lalu dalam Divya Maha Kala Gnana, atau 'Pengetahuan Ilahi tentang Waktu', bahwa Kalki akan datang saat bulan, matahari, Venus, dan Yupiter berada dalam garis lurus. Peristiwa ini dianggap bukan kejadian langka, dan terakhir kali terjadi pada awal tahun 2012, berlalu begitu saja.[2] Waktu kedatangan Kalki belum ditegaskan secara pasti oleh para astrolog.[1] Eskatologi YahudiHaOlam HaBa, atau "dunia yang akan datang", merupakan satu bagian penting dalam eskatologi Yahudi, kendati Yudaisme memusatkan perhatian pada arti penting HaOlam HaZeh ("dunia ini"). Kehidupan setelah kematian dikenal sebagai Olam haBa, Gan Eden (Taman Surgawi Eden) dan Gehinom.[3][4][5] Menurut Talmud, setiap orang non-Yahudi yang hidup berdasarkan Tujuh Hukum Nuh dipandang sebagai Ger toshav (orang bukan Yahudi yang dibenarkan), dan dipastikan memperoleh suatu tempat dalam dunia yang akan datang, penghargaan akhir bagi orang-orang yang dibenarkan.[6][7] Eskatologi KristenDalam eskatologi Kristen, frasa "world to come" ("dunia yang akan datang") ditemukan dalam Pengakuan Iman Nicea bahasa Inggris versi Ekumenis tahun 1987 yang digunakan oleh jemaat-jemaat Protestan arus utama: "We look for the resurrection of the dead, and the life of the world to come."[8] Dalam Pengakuan Iman (Syahadat) Nicea bahasa Indonesia, banyak jemaat Protestan yang menggunakan frasa "zaman yang akan datang" sebagaimana termuat dalam Kidung Jemaat, sementara umat Katolik menggunakan frasa "akhirat" seperti yang tercantum dalam Puji Syukur. Selain itu, Perjanjian Baru versi Terjemahan Baru menulis frasa "dunia yang akan datang" pada Matius 12:32, Ibrani 2:5, dan Ibrani 6:5, sementara frasa "zaman yang akan datang" digunakan pada Markus 10:30 dan Lukas 18:30. Ungkapan-ungkapan terkait yang lain misalnya Kerajaan Allah, Zaman Mesianik, Zaman Seribu Tahun, Bumi yang Baru, Yerusalem Baru, dan kehidupan kekal. Terdapat sejumlah ramalan yang gagal[oleh siapa?] seputar waktu terjadinya Akhir Zaman Kristen, terlepas dari peringatan Yesus dalam khotbah-Nya di atas Bukit Zaitun (Markus 13:32–37). Lihat pula
Referensi
|